operator tenaga kerja, tenaga kerja yang berasal dari keluarga dan tenaga kerja yang diupah. Kemudian, manajemen merupakan energi mentalpsikis yang
digunakan dalam produksi seperti pembuatan keputusan dan pengambilan risiko Jolly dan Clonts, 1993.
Pada budidaya ikanudang pertimbangan utama adalah aspek biologi, oleh karena itu produksi melibatkan sumberdaya perairan, tenaga kerja dan manajemen
untuk menghasilkan ikanudang yang bisa dikonsumsi. Para ahli biologi mempertimbangkan kurva respon produksi ikanudang sebagai makanan,
persediaan benih, parameter kualitas air dan faktor-faktor biologis lainnya, sedangkan dari sisi ekonomi, hal yang dipertimbangkan adalah kurva respon
untuk membangun tingkat biaya yang efisien dari produksi tersebut. Tahap awal bagi analisis tambak adalah fungsi produksi biologis.
Fungsi produksi adalah hubungan teknis mengenai input dan output yang diberikan pada waktu tertentu dengan menggunakan teknologi yang ada. Input
yang dimaksud adalah setiap jasa produksi, bahan-bahan dan usaha yang digunakan dalam proses produksi. Input dalam budidaya termasuk benih, pakan,
bahan kimia, tambak, mesin jasa teknis, institusi dan organisasi. Output adalah barang dan jasa yang dihasilkan dari proses produksi seperti udang, ikan dan
produk budidaya lainnya. Tingkat ouput adalah fungsi dari tingkat setiap input yang digunakan dan juga interaksi didalamnya. Fungsi Produksi pada budidaya
ikanudang secara matematis dinyatakan seperti dibawah ini : Y = fX
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
,...X
n
Dengan : Y
= Output ikanudang X1
= jumlah pakan X2
= tingkat ukuran benih yang digunakan X3
= jumlah tingkat kelangsungan hidup X4
= padat penebaran X5
= Periode budidaya Xn
= Variabel lain yang berhubungan dengan pertumbuhan. Tentunya besarnya input ini akan menentukan biaya yang dikeluarkan di
usaha budidaya udangikan. Biaya produksi dikelompokan menjadi biaya variabel
yang terdiri atas benih, pakan, listrik, tenaga kerja, selain itu juga terdapat biaya tetap yaitu depresiasi, suku bunga dan biaya overhead. Biaya overhead termasuk
didalamnya adalah biaya operasional kendaraan, perawatan, sewa tambakkolam, ijin,asuransi, tanah dan pajak Ling et al. 1999. Adapun perbandingan biaya
produksi di tambak udang dengan ketiga sistem budidaya di Indonesia terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Struktur biaya per kilogram udang di Indonesia berdasarkan sistem budidaya
Parameter Intensif
Semi-Intensif Ekstensif
Populasi Total Tambak 10.000
10.200 24.000
Sampel yang digunakan 159
391 1024
Persentasi dari Total 1.6
4 4
Ukuran Tambak Rata-rata ha 2
2 5
Padat Penebaran ekorm
2
67.5 20.7
3.1 Tingkat Konversi Pakan
1.7 1.4
0.3 Jumlah panen setiap tahun
1.9 2
2 Produksi kghatahun
4392 1479
162 Biaya Tetap USDkg
1.19 0.82
1.20 Overhead
0.15 0.19
0.40 Depresiasi
0.87 0.62
0.80 Suku Bunga
0.16 0.02
0.00 Biaya Variabel
3.40 2.95
2.66 Pakan
1.78 1.48
0.22 Benih
0.69 0.82
1.26 ListrikTenaga
0.45 0.09
0.01 Tenaga Kerja
0.25 0.33
0.65 Lain-lain
0.23 0.24
0.52 Biaya Total
4.59 3.78
3.86 Harga udang di tambak
6.48 6.83
6.84 Keuntungan
1.89 3.05
2.98 Sumber : ADBNACA 1996 dalam Ling et al. 1999
2.6.3. Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel; variabel yang satu disebut variabel dependen,
yang dijelaskan Y dan yang disebut variabel indipenden, yang menjelaskan X. Karena penyelesaian fungsi Cobb-Douglas selalu dilogaritmakan dan diubah
bentuk fungsinya menjadi fungsi linear, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum seseorang menggunakan fungsi Cobb-Douglas.
Persyaratan ini, antara lain Soekartawi, 1993 : 1. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol, sebab logaritma dari bilangan
nol adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui infinite 2. Dalam fungsi produksi, perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi
pada setiap pengamatan non-neutral difference in the respective technology. Ini artinya, kalau fungsi Cobb-Douglas yang dipakai sebagai model dalam
suatu pengamatan; dan bila diperlukan analisa yang merupakan lebih dari satu model katakan dua model, maka perbedaan model tersebut terletak pada
intercept dan bukan pada kemiringan garis slope. 3. Tiap variabel X adalah perfect competition.
4. Perbedaan lokasi pada fungsi produksi seperti iklim adalah sudah tercakup pada faktor kesalahan.
Dari semua fungsi produksi di atas, fungsi Cobb-Douglas merupakan salah satu bentuk yang banyak digunakan, karena memiliki kelebihan didasarkan pada
pertimbangan, yaitu : 1. Mengurangi terjadinya heteroskedastitas
2. Koefisien pangkat dari fungsi Cobb-Douglas sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas produksi dari masing-masing faktor produksi yang
digunakan terhadapt output. 3. Jumlah elastisitas produksi dari masing-masing faktor produksi merupakan
pendugaan terhadap skala usaha dari proses produksi 4. Perhitungannya sederhana menjadi bentuk linear dan dapat dilakukan
dengan menggunakan komputer. Namun fungsi Cobb-Douglas ini memiliki kelemahan yaitu :
1. Elastisitas produksinya dianggap konstan
2. Nilai dugaan elastisitas produksi yang dihasilkan berbias bila faktor produksi yang digunakan tidak lengkap.
3. Tidak dapat digunakan untuk menduga tingkat produksi pada taraf penggunaan faktor produksi sama dengan nol pada fungsi Cobb-Douglas
sering terjadi multikolinearitas. Selain dapat melihat elasitas produksi, hasil dari fungsi produksi cobb-
douglas juga dapat digunakan untuk melihat efisiensi penggunaan input. Usaha dikatakan mencapai efisiensi ekonomi jika tercapai keuntungan maksimum yaitu
Nilai Produk Marjinal NPM untuk faktor produksi sama dengan Biaya Korbanan Marjinal BKM faktor produksi tersebut Doll dan Orazem, 1984 dalam
Sukaesih, 2001. Nilai produk marjinal merupakan hasil kali harga produk dengan produk marjinal. Sedangkan biaya korbanan marjinal sama dengan harga dari
masing-masing faktor produksi itu sendiri. Pengujian terhadap efisiensi ekonomi dapat dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut : a. NPMBKM = 1, efisiensi sudah tercapai artinya penggunaan faktor
produksi sudah efisiensi b. NPMBKM 1, penggunaan faktor belum efisien. Untuk mencapai
efisien faktor produksi perlu ditambah. c. NPMBKM 1, penggunaan faktor produksi tidak efisien. Untuk menjadi
efisien maka penggunaan faktor produksi perlu dikurang.
2.7. Cost Benefit Analysis
Analisis Biaya dan Manfaat ABM merupakan metode sistematis menentukan serta mengukur manfaat dan biaya ekonomis suatu proyek atau
program. Manfaat suatu program adalah nilai tambah hasil dari barang-barang maupun jasa, sedangkan biaya proyek adalah nilai tambah sumberdaya riil yang
dimanfaatkan proyek Hufschmidt et al. 1996 dalam Heriyanti, 2002. Bila biaya dan manfaat proyek sudah diidentifikasi, dihitung dan dinilai,
maka analisis sudah dapat menentukan proyek mana yang akan diterima atau ditolak dari berbagai proyek yang diusulkan. Metode yang biasa digunakan adalah
peramalan melalui perhitungan diskonto yang sesuai untuk diaplikasikan kepada proyek-proyek pertanian : seperti manfaat sekarang neto net present worth, biasa