Studi Terdahulu Economic Model of Sustainable Shrimp Farming System Management in Sidoarjo District, East Java

2. Bosma dan Verdegem 2011 melakukan penelitian mengenai prinsip, praktek dan batasan pada pengembangan budidaya yang berkelanjutan di kolamtambak. Setelah melihat kriteria berkelanjutan secara ekologi di suatu kolamtambak, dipaparkan juga faktor finansial dan sosial pada saat keberlanjutan dapat dicapai oleh produsen dengan sumberdaya terbatas. 3. Nobret et al. 2009 melakukan pengembangan sebuah model yang berfungsi sebagai alat uji coba skenario untuk menyediakan informasi mengenai interaksi ekologi dan ekonomi pada budidaya kerang. Kemudian disimpulkan bahwa MARKET Modeling Approach to Resource Economics Decision-Making in EcoAquaculture dapat digunakan untuk analisis dinamis yang menggabungkan antara i permintaan pada produk budidaya, ii produksi ekonomi dan faktor pembatas biaya, iii pertumbuhan biologi dari sumberdaya perairan, iv interaksi dengan kondisi lingkungan dan v pembatas spasial dari budidaya di ekosistem perairan. 4. Patterson et al. 2004 mengembangkan model dinamik yang terintegrasi antara sistem lingkungan, sosial dan ekonomi pada kegiatan wisata bahari di Dominika. Pengembangan model ini menyediakan kerangka kerja untuk membuat konsep dari dampak pengembangan wisata dengan strategi yang berbeda, dengan menghitung interaksi antara ekologi, ekonomi dan sosial. 3 KERANGKA PEMIKIRAN Pengembangan budidaya udang yang berkelanjutan dipengaruhi oleh optimalnya pengalokasian sumberdaya yang melibatkan aspek lingkungan, ekonomi dan bio-teknis seperti yang telah dijelaskan dalam tinjauan pustaka sebelumnya. Ketiga aspek ini memiliki tujuan masing-masing yang apabila digabungkan akan menghasilkan budidaya yang berkelanjutan, misalnya dalam mencari sistem budidaya yang berkelanjutan tentunya dilihat dalam aspek lingkungan tujuan yang ingin dicapai adalah sistem budidaya yang ramah lingkungan, yang tetap menguntungkan aspek ekonomi dan sistem budidaya dan teknologi yang layak untuk digunakan aspek teknis. Mencari sistem budidaya yang ramah lingkungan sendiri juga dipengaruhi beberapa hal seperti pakan, penyakit dan teknologi. Dengan tujuan yang berbeda namun harus saling melengkapi, dan faktor- faktor yang berbeda yang mempengaruhi keberhasilan tujuan yang ingin dicapai, oleh karena itu pada pendekatan studi akan digunakan pendekatan sistem dengan ketiga sub-sistem yang terlibat yaitu lingkungan, ekonomi dan teknis dilihat sebagai sistem yang memiliki tujuan dan faktor penunjang yang berbeda kemudian dibandingkan interaksi satu dengan yang lain sehingga menghasilkan alokasi yang optimum dengan melibatkan ketiga sistem ini. Seperti yang terlihat pada Gambar 6 dibawah ini, bahwa ketiga aspek ini saling terkait, misalnya input pakan dan teknologi akan mempengaruhi limbah budidaya namun juga terkait dengan harga faktor produksi dan juga kelayakan dari sistem budidaya yang digunakan. Hubungan ketiga sub-sistem yaitu lingkungan, ekonomi dan teknis yang saling berkaitan ini kemudian akan dianalisa lebih lanjut dengan pembangunan model dinamik untuk melihat sistem budidaya mana yang paling berkelanjutan secara ekonomi yaitu masih menguntungkan namun tidak menyebabkan laju pencemaran semakin meningkat di daerah tambak-tambak di Sidoarjo. Pembangunan model ekonomi yang sudah melibatkan keterpaduan antara lingkungan, ekonomi dan teknis pada sistem budidaya udang ini menghasilkan simulasi produksi udang pada setiap sistem budidaya. Hasil ini digunakan pada analisis biaya manfaat yang berfungsi untuk melihat apakah sistem budidaya tetap layak dipraktekan pada suatu kawasan setelah perubahan produksi hasil simulasi disertakan dalam analisis. Sehingga pengelolaan sistem budidaya udang yang disarankan merupakan hasil dari analisa yang komprehensif. Gambar 6. Kerangka Pemikiran 4 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian adalah suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin ilmu untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu metodologi juga disebut science of methods, yaitu ilmu yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis dalam penelitian atau membahas konsep teoritis berbagai metode Noor, 2011. Oleh karena itu dalam bab ini akan dibahas beberapa metode yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan dari penelitian yang dilakukan.

4.1. Metode Penelitian

Pengumpulan data lapangan dilaksanakan dari Bulan Mei 2013 hingga October 2013 dengan menggunakan metode survey. Metode penelitian ini menggunakan stratified random sampling pada beberapa sistem budidaya yang dilakukan di Kecamatan Sedati, Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Jabon dan Kecamatan Buduran pada Kabupaten Sidoarjo. Stratified random sampling artinya petani tambak yang diwawancarai mewakili sistem budidaya yang ada dengan memastikan bahwa setiap bagian dari populasi telah diwakili oleh sampel yang disurvei.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan seperti beberapa data kualitas air serta biaya dalam melakukan usaha budidaya melalui survei dan wawancara pada responden dengan pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Lampiran 4. Sementara data sekunder diperoleh dari studi literatur dan data-data statistik yang berasal dari instansi-instansi terkait seperti Badan Pusat Statistika, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sidoarjo. Adapun uraian mengenai data penelitian yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 6. Tahapan pengumpulan data berdasarkan tujuan dan output dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 6. Data penelitian yang dikumpulkan No. Kategori Jenis Data Sumber Keterangan 1 Data Fisika- Kimia Perairan Kualitas air Ground Check, DKP Data primer, Data Sekunder, Stratified Random Sampling 2 Data Analisis Efisiensi Ekonomi Budidaya Udang. Biaya operasional produksi input, Total produksi output seperti hasil panen, harga udang. Ground Check, DKP Data primer, Data Sekunder, Stratified Random Sampling 3 Data Sosial Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, penyerapan tenaga kerja dengan adanya tambak, kondisi ekonomi rumah tangga. Wawancara, BPS, Dinas Perikanan. Data primer dan sekunder. 4 Data Analisis Kelayakan Bisnis Total Biaya, Total Keuntungan, Biaya Investasi Tambak pada sistem budidaya yang berbeda. Wawancara, Dinas Perikanan. Data Primer dan Sekunder. 5 Data Pendukung Peta lokasi penelitian. Instansi Terkait. Data Sekunder. Data Kependudukan Kabupaten Sidoarjo Instansi Terkait. Data Sekunder. Gambaran Umum Budidaya Udang di Sidoarjo Instansi Terkait. Data Sekunder. PDRB Sidoarjo Instansi Terkait Data Sekunder