Cost Benefit Analysis Economic Model of Sustainable Shrimp Farming System Management in Sidoarjo District, East Java

disingkat sebagai NPW, tingkat pengembalian internal internal rate of return, sering disingkat sebagai IRR, perbandingan manfaat-biaya benefit-cost ratio, sering disingkat sebagai BC ratio, dan perbandingan manfaat-investasi neto net benefit-investment ratio, sering disingkat sebagai NK ratio. Penghitungan ukuran-ukuran berdiskonto ini maupun caranya diinterpretasikan serta keterbatan- keterbatasannya persis sama seperti yang digunakan dalam analisa finansial atau dalam analisis ekonomi. Perbedaannya terletak pada penentuan harga finansial atau nilai ekonomi yang akan digunakan dalam teknik-teknik perhitungan tersebut. Ukuran-ukuran nilai yang dipakai untuk menilai kelayakan suatu proyekpengembangan bila dilihat dari segi manfaat proyek yang berdiskonto adalah : 1. Net Present Value NPV merupakan nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Dalam analisis finansial, nilai tersebut merupakan nilai sekarang dari arus tambahan pendapatan untuk individu. Dalam analisis ekonomi, ukuran tersebut merupakan nilai sekarang dari tambahan pendapatan nasional yang ditimbulkan oleh investasi. Langkah awal yang harus dilakukan dalam menghitung NPV adalah mencari selisih antara nilai sekarang dari arus manfaat dikurangi dengan nilai sekarang dari arus biaya. Suatu proyek dapat dikategorikan bermanfaat untuk dilaksanakan bila NPV tersebut sama atau lebih besar dari nol dan bila sebaliknya maka proyek tersebut merugikan. 2. Rasio Biaya Manfaat Benefit Cost Ratio-BCR Rasio Biaya Manfaat diperoleh dari pembagian dari nilai sekarang baik arus manfaat maupun arus biaya. Apabila BCR lebih kecil dari satu maka manfaat sekarang biaya-biaya pada tingkat diskonto ini akan lebih besar dari nilai sekarang manfaat dan pengeluaran pertama ditambah pengembalian untuk investasi yang ditanamkan pada proyek tidak kembali. Keuntungan dari BCR adalah bahwa nilai dari ukuran tersebut secara langsung dapat mencatat seberapa besar tambahan biaya tanpa mengakibatkan proyek secara ekonomis tidak menarik. Semakin tinggi tingkat bunganya maka semakin rendah BCR yang dihasilkan dan jika tingkat bunga yang dipilih cukup tinggi maka BCR akan lebih dari satu. 3. Internal Rate of Return IRR atau tingkat pengembalian internal adalah tingkat diskonto yang dapat membuat manfaat sekarang neto dari arus manfaat neto tambahan atau arus uang tambahan sama dengan nol. Tingkat ini adalah tingkat bunga maksimum yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan karena proyek membutuhkan dana lagi untuk biaya-biaya operasi dan investasi serta proyek baru sampai pada tingkat pulang modal. Gittinger, 2008. Menurut Kusumastanto et al. 1996 teknik capital budgeting digunakan untuk mengevaluasi kelayakan jangka-panjang dari sistem produksi budidaya udang yang dikembangkan. Tambak udang dianalisis berdasarkan total investasi, biaya operasional per tahun, analisis breakeven, NPV, Net-Benefit-Cost-Ratio NBCR dan Internal Rate of Return IRR. 2.8. Sistem Dinamik 2.8.1. Model, Sistem dan Simulasi Model adalah abstraksi kenyataan, gambaran sederhana dari beberapa fenomena nyata dunia Robbins, 2009 dalam Noor, 2011. Istilah model digunakan dalam penelitian bisnis dan perilaku organisasi untuk menggambarkan fenomena melalui pemakaian analogi. Model didefinisikan sebagai representasi dari suatu sistem yang dibangun untuk mempelajari suatu aspek dari sistem itu secara keseluruhan Cooper, 2008 dalam Noor 2011. Selanjutnya menurut Hartrisari 2007 dalam Fatmawati 2012 model disusun dan digunakan untuk memudahkan dalam pengkajian sistem, karena sulit dan hampir tidak mungkin untuk bekerja pada keadaan sebenarnya. Adapun kesesuaian model dapat digolongkan ke dalam tiga tipe menurut Hanon dan Ruth 1997 dalam Sadelie 2011, yaitu : 1. Static Model, merupakan suatu model yang merepresentasikan suatu fenomena pada suatu titik waktu tertentu. Model ini dapat berdimensi dua seperti foto, peta atau cetak biru; atau berdimensi tiga seperti prototip mesin dan alat. Untuk model yang berdimensi lebih dari tiga, maka tidak dapat lagi dikonstruksi secara fisik ikonik sehingga diperlukan model lainnya. 2. Comparative Static Model, merupakan model yang membandingkan beberapa fenomena pada beberapa titik waktu yang berbeda. Seperti halnya memotret beberapa kejadian time series untuk membuat beberapa kesimpulan tentang suatu sistem dari satu titik waktu ke waktu lainnya, tanpa memodelkan prosesnya. Contoh dari model ini adalah kurva permintaan dalam ekonomi, kurva distribusi frekuensi dalam statistika dan diagram alir. Model ini bersifat sederhana namun efektif dalam menggambarkan situasi yang khas. 3. Dynamic Model model matematik, merupakan model yang menganalisis dan memberi perhatian khusus pada fenomena yang khas. Model ini menyajikan format dalam bentuk angka, simbol dan rumus. Pada dasarnya ilmu sistem lebih terpusat pada penggunaan model dinamik dengan jenis yang umum dipakai adalah persamaan matematis equation. Adanya model dinamik menghasilkan 2 pencapaian dalam konteks dari literatur permodelan, yang pertama, mengilustrasikan interaksi kompleks antara sistem ekonomi yang dapat dibuat modelnya secara detil dan sistem sosial dan lingkungan yang terbukti sulit untuk dihitung secara kuantitas. Pencapaian kedua adalah model mengintegrasikan informasi kuantitatif yang mendetail mengenai studi kasus dan pada saat yang sama menyimpulkan informasi kualitatif. Hasilnya adalah model yang dapat menyarankan area spesifik untuk penelitian lebih lanjut dan analisis pengembangan skenario dan kebijakan Patterson et al. 2004. Sistem yang dimaksud diatas merupakan suatu fenomena baik secara struktur maupun fungsional yang memiliki paling tidak dua hal yang dipisahkan yaitu komponen-komponen dan interaksi antara komponen-komponennya Hall dan Day, 1977 dalam Fatmawati, 2012. Terdapat lima karakteristik sistem menurut Eriyanto 1986 dalam Fatmawati 2012 yaitu 1 sistem terdiri dari elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan sistem, 2 adanya interaksi antar komponen, 3 mempunyai mekanisme atau transformasi, 4 adanya tujuan dan saling ketergantungan, dan 5 adanya lingkungan yang mengakibatkan dinamika sistem.