Kondisi Fisik Desa Blanakan

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN PROFIL

PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TANGKAP Bab ini mendeskripsikan keadaan umum lokasi penelitian dan profil usaha pengolahan hasil perikanan tangkap. Keadaan umum lokasi penelitian mencakup kondisi fisik Desa Blanakan, gambaran umum bidang perikanan Desa Blanakan, keadaan umum penduduk Desa Blanakan serta kelembagaannya. Profil usaha pengolahan perikanan tangkapterdiri atas: potensi pengolahan perikanan tangkap, informasi umum, informasi teknis, serta informasi pendukungnya.

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Keadaan umum lokasi dijelaskan melalui beberapa aspek, yakni kondisi fisik Desa Blanakan, keadaan umum penduduk desa, serta kelembagaan yang terdapat di dalam desa.

4.1.1 Kondisi Fisik Desa Blanakan

Desa Blanakan adalah sebuah desa yang secara admisnistratif termasuk ke dalam Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat Gambar 4. Berdasarkan letak geografisnya, desa ini berbatasan dengan Laut Jawa Kecamatan Blanakan di Utara, Desa Ciasem Baru di Selatan Kecamatan Ciasem, Desa Langensari di Timur Kecamatan Blanakan, serta Desa Jayamukti Kecamatan Blanakan di Barat. Pembagian wilayah Desa Blanakan lebih lanjut terbagi menjadi tujuh dusun, yaitu: Dusun Tanjung Sari, Dusun Mekarsari, Dusun Tanjung Baru, Dusun Karangjaya, Dusun Kertamukti, dan Dusun Pelelangan. Usaha pengolahan hasil perikanan tangkap sendiri hanya terpusat pada Dusun Pelelangan dan Dusun Tanjung Baru. Dusun-dusun tersebut memiliki empat kelembagaan rukun warga yang terletak di wilayah Tanjung Sari, Tanjung Baru, Karang Jaya, dan Karang Mulya. Selanjutnya terbagi lagi menjadi 34 unit organisasi rukun tetangga. 31 : Daerah Penelitian Gambar 4. Peta Wilayah Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat Wilayah Desa Blanakan merupakan wilayah pesisir yang terletak pada ketinggian 3 meter di bawah permukaan laut mdpl dengan suhu rata-rata harian 32° C. Desa Blanakan memiliki luas wilayah sebesar 980.436 Ha. Persentase pemanfaatan lahan dapat dilihat dari Gambar 5. Lahan paling banyak digunakan untuk persawahan yaitu sebesar 434.065 Ha 44,272. Hasil persawahan di Desa Blanakan cukup baik, karena Blanakan termasuk salah satu desa di dalam wilayah Kabupaten Subang yang merupakan wilayah lumbung padi Indonesia. Sebanyak 382.149 Ha 38,977 digunakan untuk prasarana umum lainnya. Lahan sebesar 156.329 Ha 15,944 digunakan sebagai pemukiman penduduk yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Selanjutnya terdapat wilayah sebesar 3.564 Ha 0,363 yang digunakan untuk perkantoran serta sebesar 3 Ha digunakan sebagai wilayah pemakaman. 32 Gambar 5. Persentase Luas Wilayah Desa Blanakan Menurut Penggunaan Lahan, 2010 Apabila dilihat dari letaknya, Desa Blanakan terletak 500 m dari ibukota kecamatan, 50 km dari ibukota kabupaten, dan 80 km dari ibukota provinsi. Dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari Desa Blanakan ke ibukota kecamatan dan selama 2 jam ke ibukota kabupaten apabila menggunakan kendaraan bermotor. Desa Blanakan dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Kendaraan umum yang digunakan adalah ojeg dan angkutan yang berbentuk mobil bak terbuka. Kondisi jalan dari Jalur Pantura menuju Desa Blanakan masih terbilang kurang memadai, meskipun sudah diaspal tetapi jalan sempit dan masih banyak yang rusak. Bidang pendidikan di Desa Blanakan sudah cukup memadai, terlihat dari lembaga pendidikan yang terletak di dalam desa tersebut. Terdapat 1 buah gedung TK, 6 buah gedung SD, 1 buah gedung SMP, dan 1 buah gedung SMA. Pada Desa Blanakan juga terdapat 3 buah perpustakaan.

4.1.2 Keadaan Umum Penduduk Desa Blanakan