56
6.2.1 Stereotipe
Dapat dilihat bahwa pada Desa Blanakan perilaku yang mengindikasikan terjadinya stereotipe pada perempuan cukup tinggi Tabel 16. Persentase perilaku
stereotipe rendah tidak ada sama sekali 0 pada tabel ini. Tidak tampak perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam persepsi tentang stereotipe.
Tabel 16. Responden Menurut Persepsi Terhadap Stereotipe dan Jenis Kelamin di Desa Blanakan, 2010
Stereotipe Laki-laki
Perempuan Total
Jumlah jiwa
Persentase Jumlah
jiwa Persentase
Jumlah jiwa
Persentase
Rendah 0 0
0 0 Sedang
7 43,75 18
41,86 25 42,37
Tinggi 9 56,25
25 58,14
34 57,63 Total
16 100 43
100 59 100
Keterangan: skor 5-10: rendah, skor 6-15: sedang, skor 16-20: tinggi
Apabila dilihat dari persentasenya, perempuan juga mendukung untuk terjadinya stereotipe dalam pengolahan. Hal ini terlihat dari persepsi perempuan
mencapai 58,14 dalam melabeli diri mereka sendiri lebih rendah daripada laki- laki. Terbukti dari kesetujuan para perempuan dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan kuisioner. Laki-laki juga menyetujui hal-hal yang terdapat dalam kuisioner sama seperti perempuan. Perilaku stereotipe yang ada seperti sudah
membudaya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kusnadi 2010 bahwa bagi masyarakat nelayan kebudayaan merupakan pedoman kehidupan. Hal ini
menyebabkan kebudayaan pada masyarakat nelayan sulit untuk digeser karena kebudayaan bersifat fungsional di dalam masyarakat. Ini yang kemudian
menyebabkan stereotipe masih banyak terlihat pada masyarakat nelayan. Kegiatan pengolahan ikan sudah menjadi salah satu mata pencaharian
yang menyerap tenaga kerja perempuan paling banyak dan dianggap kegiatan mudah yang hanya membutuhkan keterampilan tangan tanpa berpikir. Hal ini juga
sejalan dengan yang terjadi di bidang pertanian, bahwa kegiatan membajak dan menggunakan mesin merupakan tanggungjawab laki-laki sedangkan menanam,
menyiang, memerah susu, dan pekerjaan lainnya yang dianggap ringan merupakan
57 pekerjaan perempuan Hubeis, 2010. Sama halnya dengan yang terjadi di Desa
Blanakan, para pengolah perempuan hanya ditempatkan dalam bagian pembersihan ikan fillet, potong kepala, pencucian. Menurut para pemilik usaha
pengolahan, para perempuan hanya dapat bekerja pada bagian tersebut dan dianggap lebih terampil daripada laki-laki dalam mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan sederhana seperti itu.
6.2.2 Marjinalisasi