Pengalaman Menjadi Faktor Individu

54 rendah dan tidak ada sama sekali responden perempuan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi. Lain halnya pada responden laki-laki, meskipun responden dengan tingkat pendidikan rendah masih mendominasi 56,25 tetapi masih ada responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi 18,75. Perempuan di Desa Blanakan masih dianggap kurang penting memiliki pendidikan tinggi. Selain karena keterbatasan biaya di lingkungan nelayan Blanakan, mereka berpikir bahwa pekerjaan perempuan nantinya hanya berkisar di sekitar rumah, tidak berhubungan dengan pihak luar. Tabel 14. Sebaran Responden Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin di Desa Blanakan, 2010 Waktu tempuh pendidikan formal Laki-laki Perempuan Total Jumlah jiwa Persentase Jumlah jiwa Persentase Jumlah jiwa Persentase Rendah 9 56,25 32 74,42 41 69,50 Sedang 4 25 11 25,58 15 25,42 Tinggi 3 18,75 3 5,08 Total 16 100 43 100 59 100 Keterangan: pendidikan rendah: 6tahun, pendidikan sedang 6-9 tahun, pendidikan tinggi 10-12 tahun

6.1.4 Pengalaman Menjadi

Pengolah Pengalaman bekerja responden dilihat lamanya dalam tahun. Penggolongan tahun dilihat dari usia kerja menjadi pengolah paling rendah sampai paling tinggi dan kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa persentase responden laki-laki paling tinggi adalah responden yang memiliki pengalaman usaha rendah 11tahun, kedua adalah responden yang memiliki pengalaman bekerja yang tinggi 16 tahun dan yang terakhir adalah responden dengan pengalaman usaha yang sedang 11-16 tahun, masing- masing dengan persentase 43,75, 18,75, dan 37,5. Tingginya persentase responden yang memiliki pengalaman usaha rendah, dikarenakan para responden yang berusia dewasa pertengahan, sebagai persentase usia responden tertingi, mengakui sebelum bekerja di sektor pengolahan perikanan tangkap terlebih dahulu mencoba bekerja di sektor lain. Sehingga sektor perikanan tangkap 55 tergolong bidang yang baru untuk mereka. Responden yang memiliki pengalaman tinggi adalah mereka yang sejak awal terlibat dalam sektor pengolahan perikanan dan menetap di sektor tersebut, karena keseluruhan pengolah laki-laki dikategorikan sebagai pengolah tetap. Hal yang hampir sama terjadi pada responden perempuan. Responden dengan pengalaman usaha yang rendah adalah responden yang paling banyak persentasenya 53,49, kemudian responden dengan pengalaman usaha yang sedang 32,56, lalu dilanjutkan dengan responden yang berpengalaman usaha tinggi 13,95. Hal ini disebabkan, sebagian besar responden perempuan memulai aktifitasnya menjadi pengolah pada umur 24-25 tahun, sehingga dengan banyaknya persentase responden yang berusia dewasa pertengahan menyebabkan pengalaman usaha rendah yang memiliki persentase tertinggi. Responden dengan pengalaman mengolah tinggi memiliki persentase kecil, karena semakin tua usia responden perempuan dan semakin sedikit tanggungan keluarga, maka kegiatan produktif lebih banyak diserahkan kepada laki-laki suami. Tabel 15. Sebaran Responden Menurut Pengalaman Menjadi Pengolah dan Jenis Kelamin di Desa Blanakan, 2010 Pengalaman Menjadi Pengolah Laki-laki Perempuan Total Jumlah jiwa Persentase Jumlah jiwa Persentase Jumlah jiwa Persentase Rendah 7 43,75 23 53,49 30 50,85 Sedang 3 18,75 14 32,56 17 28,81 Tinggi 6 37,5 6 13,95 12 20,34 Total 16 100 43 100 59 100 Ket erangan: pengalaman rendah: 11tahun, pengalaman sedang 11-16 tahun, pengalaman tinggi 16 tahun

6.2 Manifestasi Ketidakadilan Gender