Akses dan Kontrol terhadap Sumber Daya Perikanan Tangkap

11 pengetahuan perempuan dalam mengelola lingkungan masih rendah Safitri dan Dewi, 2003. Beberapa usaha produktif yang dilakukan oleh perempuan nelayan dalam perikanan tangkap adalah: tepung ikan, pemindangan ikan, pengasinan ikan, pengeringan ikan, kerupuk, terasi, pengasapan ikan, fillet ikan, dan nugget ikan.

2.3.1 Akses dan Kontrol terhadap Sumber Daya Perikanan Tangkap

Akses adalah peluang yang dapat diperoleh perempuan dan laki-laki untuk melakukan sesuatu, memiliki sesuatu, menikmati sesuatu Handayani dan Sugiarti, 2001. Sementara kontrol menyangkut sejauh apa perempuan dan laki- laki mempunyai kekuasaan atau kemampuan dalam proses pengambilan keputusan dalam suatu hal. Akses ke berbagai sumber daya ditentukan oleh perbedaan gender dalam pengetahuan tentang sumber daya dan bagaimana menggunakannya. Perbedaan tersebut bergantung pada tradisi dan lingkungan sosial ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Akses dan kontrol perempuan pada sumber daya, termasuk lingkungan, di Indonesia masih tergolong rendah. Akses dan kontrol masih didominasi oleh kaum laki-laki. Pemerintah juga masih terlihat kurang melibatkan perempuan dalam program-program yang ada. Salah satu contoh yang dapat dilihat adalah penelitian yang dilakukan oleh Safitri dan Dewi 2003 pada masyarakat Banawa Selatan. Penelitian ini menyatakan bahwa kearifan lokal kaum perempuan dalam melestarikan hutan di Banawa Selatan tidak lagi dianggap penting karena pengetahuan perempuan dalam menentukan pohon apa yang cocok untuk reboisasi pada tanah mereka diabaikan. Penelitian yang dilakukan pada masyarakat Uiasa Soewarlan dan Ninef, 2000 juga memperlihatkan rendahnya akses dan kontrol perempuan terhadap informasi. Hal tersebut dapat dilihat dari pengambilan kayu bakar di hutan yang tidak terkontrol karena tidak menerapkan sistem tebang-pilih berdasarkan norma konservasi. Kekurang terlibatan perempuan dalam pengelolaan sumber daya pesisir secara nyata dikarenakan faktor budaya yang menganggap perempuan adalah golongan subordinat dan laki- laki adalah buffer informasi untuk keluarganya. 12 Belum ada literatur yang secara pasti menyebutkan jenis sumber daya yang dapat diakses dan dikontrol dalam pengolahan hasil perikanan tangkap. Peneliti membagi sumber daya tersebut berdasarkan tiga tahapan pengolahan, yaitu: input, proses, dan hasil. Sumber daya yang dimaksudkan adalah bahan baku, fasilitas yang disediakan untuk pengolah, dan upah untuk pengolah. Indonesia telah meratifikasi CEDAW yang dituangkan dalam UU nomor 7 tahun 1984 Kalyanamedia, 2005, oleh karena itu Indonesia mempunyai kewajiban secara politis untuk mengimplementasi pasal-pasal yang terdapat di dalamnya. Termasuk keadilan dan kesetaraan yang seharusnya terjadi antara perempuan dan laki-laki dalam masyarakat nelayan.

2.3.2 Kendala Perempuan Nelayan dalam Pengolahan Perikanan Tangkap