Hubungan Jumlah Tanggungan dengan Kontrol dalam Pengolahan Perikanan Tangkap Hubungan Pendidikan dengan Akses dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap

67 tinggi dan jumlah tanggungan tinggi tidak dimiliki oleh seluruh responden pada Desa Blanakan.

7.1.4 Hubungan Jumlah Tanggungan dengan Kontrol dalam Pengolahan Perikanan Tangkap

Keseluruhan responden laki-laki dalam penelitian ini memiliki kontrol dalam kategori sedang yang terbagi dengan persentase sama rata pada dua jenis kelompok jumlah tanggungan 50, yaitu kelompok dengan jumlah tanggungan rendah dengan jumlah tanggungan tinggi Tabel 25. Sama halnya dengan akses, kontrol yang tinggi tidak terlihat pada kedua jenis responden pada penelitian ini. Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jumlah Tanggungan dan Jenis Kelamin terhadap Kontrol dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap di Desa Blanakan, 2010 Kategori Perempuan Laki-laki Jumlah tanggungan - kontrol Jumlah Jumlah Rendah - rendah 8 18,61 Sedang - rendah 5 11,63 Tinggi - rendah Rendah - sedang 20 46,51 8 50 Sedang - sedang 9 20,93 8 50 Tinggi - sedang 1 2,32 Rendah - tinggi Sedang - tinggi Tinggi - tinggi Jumlah 43 100 16 100 Keterangan: jumlah tanggungan rendah: 2 orang, jumlah tanggungan sedang: 3-4 orang, jumlah tanggungan tinggi: 4orang Kontrol sumber daya rendah dan sedang terlihat pada responden perempuan. Persentase paling besar terlihat pada kelompok responden yang memiliki jumlah tanggungan rendah dengan kontrol sedang 46,51. Diikuti dengan kelompok responden yang memiliki jumlah tanggungan sedang dengan kontrol sedang 20,93. Di Desa Blanakan ternyata antara jumlah tanggungan 68 dengan kemampuan nmengontrol sumber daya tidak berpengaruh. Meskipun jumlah tanggungan mereka sedikit, kontrol yang dimiliki para pengolah perempuan tetap sedang. Kontrol sumber daya tetap ditentukan oleh pemiliki usaha.

7.1.5 Hubungan Pendidikan dengan Akses dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap

Terlihat bahwa hampir keseluruhan responden laki-laki memiliki akses yang sedang terhadap sumber daya dengan tingkat pendidikan beragam Tabel 26. Persentase paling banyak dimiliki oleh responden laki-laki yang memiliki akses sumber daya sedang dengan tingkat pendidikan rendah 50 kemudian diikuti dengan laki-laki yang memiliki akses sedang dengan tingkat pendidikan sedang 25. Apabila dilihat dari Tabel 20, tingkat pendidikan tidak berpengaruh pada akses sumber daya pada responden laki-laki. Terdapat responden laki-laki yang memiliki tingkat pendidikan tinggi namun memiliki akses sedang terhadap sumber daya 18,75. Tabel 26. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin terhadap Akses di Desa Blanakan, 2010 Kategori Perempuan Laki-laki Pendidikan – Akses Jumlah Jumlah Rendah – rendah 16 37,21 1 6,25 Sedang – rendah 3 6,98 Tinggi – rendah Rendah – sedang 17 39,53 8 50 Sedang – sedang 7 16,28 4 25 Tinggi – sedang 3 18,75 Rendah – tinggi Sedang – tinggi Tinggi – tinggi Jumlah 43 100 16 100 Keterangan: pendidikan rendah: 6tahun, pendidikan sedang 6-9 tahun, pendidikan tinggi 10-12 tahun 69 Tidak terlihat juga adanya pembedaan dalam mengakses sumber daya berdasarkan pendidikan pada responden perempuan. Persentase terbesar dimiliki oleh responden perempuan yang memiliki tingkat pendidikan rendah dengan akses yang sedang 39,53 kemudian persentase terbesar kedua dimiliki oleh responden perempuan yang memiliki tingkat pendidikan rendah dengan akses terhadap sumber daya yang rendah. Apabila dilihat dari penelitian lain yang diadakan di Muara Angke oleh Lumintang dan Nurmalia 2006, pendidikan menjadi hal yang penting dalam mengakses dan mengontrol sumber daya. Dlihat dari hasil penelitian, pendidikan para responden perempuan di Muara Angke berada pada kategori rendah. Pendidikan yang rendah adalah salah satu faktor yang menyebabkan tingginya keterlibatan perempuan sebagai pengolah perikanan tangkap.

7.1.6 Hubungan Pendidikan dengan Kontrol dalam Pengolahan Perikanan Tangkap