Hubungan Stereotipe dengan Akses dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap Hubungan Stereotipe dengan Kontrol dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap

74 penelitian ini adalah pengolah perikanan tangkap. Terdapat tiga bentuk manifestasi ketidakadilan gender yang akan dibahas dalam pengolahan hasil perikanan tangkap, yaitu: stereotipe, marjinalisasi, dan beban kerja, yang akan dicari relasinya dengan akses dan kontrol dalam pengolahan perikanan tangkap.

7.2.1 Hubungan Stereotipe dengan Akses dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap

Responden laki-laki dalam penelitian ini, seperti yang terlihat pada Tabel 31 memiliki perilaku stereotipe yang cenderung tinggi. Persentase paling besar dimiliki oleh responden laki-laki yang yang memiliki perilaku stereotipe tinggi dengan akses yang sedang 50 dan persentase selanjutnya dimiliki oleh responden yang memiliki perilaku stereotipe sedang dengan akses yang sedang 43,75. Persentase paling kecil dimiliki oleh responden yang memiliki perilaku stereotipe tinggi dengan akses yang rendah 6,25. Tabel 31. Jumlah dan Persentase Persepsi Stereotipe Responden terhadap Akses Terpilah Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Blanakan, 2010 Kategori Perempuan Laki-laki Stereotipe - akses Jumlah Jumlah Rendah - rendah Sedang - rendah 5 11,63 Tinggi - rendah 14 32,56 1 6,25 Rendah - sedang Sedang - sedang 13 30,23 7 43,75 Tinggi - sedang 11 25,58 8 50 Rendah - tinggi Sedang - tinggi Tinggi - tinggi Jumlah 43 100 16 100 Persentase tertinggi dimiliki oleh responden perempuan yang menerima perilaku stereotipe tinggi dengan akses sumber daya rendah 32,56. Diikuti oleh responden yang menerima perilaku stereotipe sedang dengan akses sedang 30,23, lalu responden yang menerima perilaku stereotipe tinggi dengan akses 75 terhadap sumber daya sedang 25,58. Perilaku stereotipe tinggi ternyata berpengaruh pada responden perempuan namun tidak begitu signifikan. Terlihat dari persentase yang paling tinggi dimiliki oleh perempuan yang memiliki akses rendah dengan penerimaan perilaku stereotipe yang tinggi. Hal ini berarti sejalan dengan pendapat Nasution et al. 2008 bahwa dalam setiap rumahtangga nelayan, perempuan nelayan cenderung menerima label stereotipe bahwa mereka merupakan individu yang ulet dalam pengolahan hasil perikanan tangkap

7.2.2 Hubungan Stereotipe dengan Kontrol dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap

Tabel 32. Jumlah dan Persentase Persepsi Stereotipe Responden terhadap Kontrol Terpilah Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Blanakan, 2010 Kategori Perempuan Laki-laki Sterotipe - kontrol Jumlah Jumlah Rendah - rendah Sedang - rendah 8 18,61 Tinggi - rendah 5 11,63 Rendah - sedang Sedang - sedang 10 23,25 7 43,75 Tinggi - sedang 20 46,51 9 56,25 Rendah - tinggi Sedang - tinggi Tinggi - tinggi Jumlah 43 100 16 100 Dari Tabel 32 dapat dilihat bahwa pada responden laki-laki, kontrol sumber daya yang dimiliki seluruh responden adalah sedang, meskipun perilaku stereotipe yang terdapat sedang 43,75 dan tinggi 56,25. Hal ini menunjukkan bahwa baik perilaku stereotipe tinggi atau sedang tidak berpengaruh pada kontrol sumber daya yang dimiliki oleh responden laki-laki. Hal yang serupa juga terjadi pada responden perempuan. Meskipun menerima perilaku stereotipe tinggi, ternyata kontrol responden perempuan terhadap sumber daya berada pada kategori sedang dan memiliki persentase 76 tertinggi 46,51. Persentase terkecil justru dimiliki oleh responden perempuan yang memiliki kontrol sumber daya rendah dengan perilaku stereotipe yang tinggi 11,63.

7.2.3 Hubungan Marjinalisasi