Hubungan Pengalaman Menjadi Pengolah dengan Kontrol dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap

71 Tabel 28. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pengalaman Menjadi Pengolah dan Jenis Kelamin terhadap Akses di Desa Blanakan, 2010 Kategori Perempuan Laki-laki Pengalaman – akses Jumlah Jumlah Rendah – rendah 10 23,26 1 6,25 Sedang – rendah 4 9,30 Tinggi – rendah 5 11,63 Rendah - sedang 13 30,23 6 37,5 Sedang - sedang 10 23,26 3 18,75 Tinggi - sedang 1 2,32 6 37,5 Rendah - tinggi Sedang - tinggi Tinggi - tinggi Jumlah 43 100 16 100 Keterangan: pengalaman rendah: 11tahun, pengalaman sedang 11-16 tahun, pengalaman tinggi 16 tahun Akses responden perempuan, terhadap sumber daya terlihat lebih beragam. Persentase tertinggi terlihat pada pengolah yang berpengalaman rendah dengan akses sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengalaman bukan termasuk hal yang mempengaruhi responden dalam mengakses sumber daya.

7.1.8 Hubungan Pengalaman Menjadi Pengolah dengan Kontrol dalam Pengolahan Hasil Perikanan Tangkap

Tabel 29 menjelaskan jumlah dan persentase responden dalam mengontrol sumber daya berdasarkan pengalaman responden menjadi pengolah. Semua responden laki-laki memiliki kontrol yang sedang terhadap sumber daya. Pengalaman menjadi pengolah tidak memiliki pengaruh kepada responden laki- laki dalam mengontrol sumber daya. Persentase paling besar berada pada responden laki-laki yang memiliki pengalaman rendah dalam menjadi pengolah 43,75, lalu berturut-turut dimiliki oleh responden dengan pengalaman tinggi dalam menjadi pengolah 37,5 dan pengalaman menjadi pengolah pada tingkat sedang 18,75. 72 Tabel 29. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pengalaman Menjadi Pengolah dan Jenis Kelamin terhadap Kontrol di Desa Blanakan, 2010 Kategori Perempuan Laki-laki Pengalaman - kontrol Jumlah Jumlah Rendah - rendah 6 13,95 Sedang - rendah 6 13,95 Tinggi - rendah 1 2,33 Rendah - sedang 17 39,53 7 43,75 Sedang - sedang 8 18,61 3 18,75 Tinggi - sedang 5 11,63 6 37,5 Rendah - tinggi Sedang - tinggi Tinggi - tinggi Jumlah 43 100 16 100 Keterangan: pengalaman rendah: 11tahun, pengalaman sedang 11-16 tahun, pengalaman tinggi 16 tahun Berbeda dengan yang terdapat pada responden perempuan, pada responden perempuan, persentasenya terlihat lebih menyebar. Meskipun menyebar, dari hasil penelitian didapat bahwa pengalaman menjadi pengolah tidak berpengaruh terhadap responden perempuan dalam mengontrol sumber daya. Persentase paling besar terletak pada responden perempuan yang memiliki pengalaman menjadi pengolah rendah dengan kontrol yang tinggi 39,53 yang kemudian diikuti oleh responden yang berpengalaman sedang dengan kontrol sedang 18,61 dan persentase paling kecil dimiliki oleh responden yang memiliki pengalaman tinggi namun memiliki kontrol sumber daya rendah 2,33. Hasil pengujian pada Tabel 30 menunjukkan hanya terdapat satu variabel yang memiliki hubungan signifikan, yaitu hubungan antara pendidikan dengan akses terhadap sumber daya. Namun korelasi yang dimiliki oleh keduanya kurang erat. Dapat dilihat dari nilai r sebesar 0, 282037 di bawah 0,5. 73 Tabel 30. Nilai Korelasi Rank Spearman antara Faktor Individu dengan Relasi Gender dalam Usaha No Faktor Individu Relasi Gender Akses Kontrol 1 Usia 0, 471704 0,685089 2 Jumlah Tanggungan 0, 2892627 0, 426911 3 Pendidikan 0, 030452 0, 052374 4 Pengalaman menjadi pengolah 0,344348 0,927405 Keterangan: berhubungan nyata pada taraf p 0,05 Usia, jumlah tanggungan, dan pengalaman menjadi pengolah tidak memiliki korelasi dalam mengakses sumber daya, karena sifat pekerjan dalam pengolahan yang sederhana dan mudah diadaptasi karena repetitif. Kemudahan dalam mengadaptasi pekerjaan menyebabkan pengolah tidak memerlukan usia yang lebih tua, jumlah tanggungan yang lebih sedikit, dan pengalaman yang tinggi untuk dapat mengakses segala jenis sumber daya dalam pengolahan. Namun pendidikan terlihat memiliki korelasi terhadap relasi gender dalam pengolahan. Dikarenakan pengolahan perikanan masih dianggap pekerjaan sederhana, maka pengolah-pengolah yang terlibat juga cenderung memiliki tingkat pendidikan rendah. Tingkat pendidikan rendah di Desa Blanakan lebih banyak didominasi oleh perempuan, yang menyebabkan tenaga kerja perempuan juga mendominasi sektor pengolahan perikanan tangkap. Hal ini mengindikasikan bahwa hipotesis dua “Terdapat hubungan yang nyata antara faktor individu dengan relasi gender pada pengolahan hasil perikanan tangkap” hanya terbukti sebagian. Kemungkinan ditemukan faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh daripada faktor individu. Faktor individu ternyata tidak memberikan pengaruh sama sekali untuk mengontrol sumber daya, yang memang dimiliki secara penuh oleh pengolah. Walaupun beberapa elemen di dalam faktor individu memberikan sedikit pengaruh dalam mengakses sumber daya.

7.2 Manifestasi Ketidakadilan Gender dan Hubungannya dengan Akses