Namun keberadaan Pasar Klewer dan persoalannya bukan lagi sekedar persoalan pasar sebagai ruang ekonomi. Pasar Klewer telah
menjadi wilayah sosial dan budaya Kota Surakarta. Upaya renovasi total oleh pemerintah dipahami belum memiliki kajian komprehensif oleh
beberapa kalangan. Bahkan mendapat reaksi penolakan cukup keras dari Pedagang Pasar Klewer. Sosialisasi yang dilakukan pemerintah tidak
berjalan efektif, memiliki beberapa kekurangan implementatif. Hingga apa yang ada sekarang Pasar Klewer masih bertahan sebagaimana mestinya.
2. Pedagang Pasar Klewer
Pedagang Pasar Klewer dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu pedagang kios dan pedagang oprokannon kiospelataran.
a. Pedagang kios adalah pedagang yang menggunakan dasaran lahan
berjualan pada ruang-ruang yang telah ditentukan sebagai batas penempatan serta pemilikan Surat Hak Penempatan SHP.
b. Pedagang oprokannon kiospelataran adalah pedagang yang berjualan
menempati ruang-ruang kosong di dalam maupun di luar pasar. Dalam radius maksimal 50m dari pasar bersangkutan, baik di lorong-lorong
gang pasar ataupu menempel pada pemilik loskios. Keberadaan mereka ini tidak memiliki SHP sebagaimana pedagang kios. Namun
mereka ada yang memiliki Kartu Tanda Pengenal Pedagang KTPP sebagai legalitas. Meskipun banyak juga yang tidak memiliki. Meski
DPP mengakui melalui legalitas perilaku dengan penerbitan KTPP,
tetapi pedagang oprokan tidak memiliki legalitas penggunaan lahan SHP. Jumlah pedagang oprokan di Pasar Klewer berkisar 600
pedagang dengan komoditas barang dagangan seperti dalam tabel berikut :
Tabel 8 Jenis Dagangan Pedagang Oprokan di Pasar Klewer
Jenis Dagangan Jumlah
Buah 15
Pakaian 503
MakananMinuman 61
Emas 7
Dll 14
Total 600
Sumber : Data Sekunder Kantor Lurah Pasar Klewer dalam LV Ratna Devi S, 2008:48
Sedangkan para pedangang kios sebagian ada yang terkonsentrasi berdasarkan etnis tertentu, seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 9 Konsentrasi Kios Pedagang Tekstil Berdasarkan Etnis
Etnis Konsentrasi Kios
Jawa Blok B, Blok C, Blok CC, Blok DD
Tionghoa Blok AA, Blok GG, Blok HH, Blok EE Arab
Blok A, Blok C Sumber : SHP pedagang Pasar Klewer dalam LV Ratna Devi S,
2008:43
Pedagang Jawa mengelompok di lantai dasar dan lantai atas bagian tengah. Pengelompokkan di lantai dasar karena kebanyakan pedagang
Jawa ini adalah pedagang dari pasar lama, dan kebanyakan berdagang kain batik. Sedangkan pengelompokkan di lantai atas sebagian besar adalah
pedagang baru dan kebanyakan berdagang pakaian jadi palen. Pedagang tionghoa mengelompok di lantai atas, karena mereka pedagang baru dan
memilih blok yang berhadapan dengan jalan raya, maupun blok pertama bila naik dari arah timur, sedangkan untuk penyimpanan barang dagangan
dagangan mereka memiliki kios di tepi timur maupun barat. Pedagang beretnis arab tidak begitu banyak mengelompok, mereka menyebar, tetapi
khusus untuk Blok A di lantai dasar, mereka mengelompok agak besar LV Ratna Devi S, 2008:44.
3. Himpunan Pedagang Pasar Klewer HPPK