Kios Relasi Gender Pada Keluarga Perempuan Pedagang Di Pasar Klewer

digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, belanja pegawai dan pembantu, biaya anak sekolah, kulakan barang, kegiatan sosial kemasyarakatan serta pengeluaran lainnya dan tidak ketinggalan pula untuk tabungan. Selain kebutuhan untuk keluarga, para perempuan pedagang juga memanfaatkan pendapatan tersebut untuk keperluan pribadi mereka, seperti untuk berbelanja baju, biaya ke salon, dan sarana kesenangan lainnya. Dan kesemuanya dilakukan oleh pemegang pengelola pendapatan di keluarga masing-masing.

b. Kios

Kepemilikan kios dipegang oleh orang yang nantinya bertanggungjawab dan memiliki kuasa untuk memanfaatkan kios yang dimiliknya. Kepemilikannya pun bisa didasarkan oleh barbagai macam hal, seperti kepemilikan yang didasarkan pada siapa yang membeli, lalu kepemilikan yang didasarkan karena adanya peraturan yang berlaku dan lain sebagainya. Intinya siapa yang memiliki kios berhak untuk melakukan pemanfaatan terhadap kios tersebut. Kepemilikan kios di pasar juga memiliki jawaban yang beragam, sebanyak 2 dari 10 informan mengatakan kalau kios diatasanamakan oleh nama suaminya, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu R, beliau mengatakan bahwa : “Karena suami saya yang membeli kios dan yang membuka kios ini terlebih dahulu, maka kios ini diatasnamakan oleh suami saya.” wawancara tanggal 14 April 2010 Berbeda halnya dengan Ibu SW, beliau mengatakan bahwa : “Karena yang menjadi kepala keluarga adalah suami saya dan suami saya yang lebih tahu akan urusan- urusan seperti ini dibandingkan saya, maka kepemilikan kios diatasnamakan suami saya, baik kios yang saya tempati maupun kios yang suami saya tempati sendiri.” wawancara tanggal 7 April 2010 Sedangkan seorang informan yakni Ibu HR mengatakan kalau kepemilikan kios atas nama dirinya hal ini dikarenakan dialah yang membeli kios tersebut bukan suaminya. Sedangkan 2 orang informan mengatakan kalau kepemilikan kios diatasnamakan berdua, yakni dirinya istri dan suami, yaitu Ibu Sr dan Ibu St, hal ini dikarenakan peraturan pasar yang membatasi satu kios hanya untuk satu nama. Seorang informan lagi yakni Ibu SM mengatakan kalau 4 kios yang dimilikinya diatasnamakan oleh dirinya, suami dan dua orang adiknya, hal ini dikarenakan peraturan pasar yang mewajibkan satu kios hanya untuk satu nama, mereka memakai nama adik mereka karena anak-anak mereka pada waktu itu belum sama dewasa. Seorang informan lagi yakni Ibu NS mengatakan kalau 3 kios yang ia miliki diatasnamakan oleh suami, dan dua orang anaknya, beliau mengatakan bahwa : “Saya punya 3 kios, yang satu kios atas nama anak perempuan saya, satu kios lagi atas nama anak laki- laki saya dan satu kios lagi atas nama suami saya, jika nanti anak saya yang ketiga sudah dewasa, maka kios yang atas nama suami saya akan saya balik nama ke anak saya. Hal ini dikarenakan saya dan suami nantinya ingin mewariskan masing-masing anak kami sebuah kios. Supaya adil nantinya.” wawancara tanggal 14 April 2010 Dan 3 informan lainnya mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kios tersebut sehingga pengatasnamaan masih dimiliki oleh pemegang aslinya, 2 informan yakni Ibu TM dan Ibu Nr berstatus mengontrak kios mereka, sedangkan Ibu IK menempati kios yang dimiliki oleh ibunya. semuanya sama menjawab bahwa manfaat dari kepemilikan kios tersebut selain digunakan sebagai tempat berdagang juga digunakan sebagai jaminan di bank untuk memperoleh pinjaman sebagai tambahan modal bagi usaha mereka.

c. Barang Dagangan