jawaban yang berbeda diberikan oleh Ibu HR, beliau mengatakan bahwa :
“Di keluarga kami, hanya sayalah yang mendatangi upacara pernikahan, soalnya suami saya itu tipenya
nggak suka acara-acara yang sifatnya hura-hura dan pesta gitu mbak, anak-anak sayapun juga tidak suka
acara seperti itu. Biasanya saya di drop anak saya di lokasi pernikahan, lalu nanti kalau acara suah selesai
saya dijemput lagi oleh anak saya.” wawancara tanggal 13 April 2010
b. Upacara Kematian
Upacara kematian merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk memberikan penghormatan terakhir
sebelum orang yang meninggal disemayamkan. Tidak ada undangan resmi yang diberikan dalam upacara kematian.
Pemberitahuan biasa dilakukan di masjid dengan menggunakan speaker yang ada. Kegiatan ini biasa dilakukan pada siang hari.
Untuk upacara kematian sebanyak 6 dari 10 informan mengatakan kalau selama upacara kematian ini bisa dihadiri
oleh dua orang suami-istri maka mereka akan menghadirinya bersama, namun jika hanya salah satu saja yang longgar maka
dialah yang mewakili. Sedangkan 4 sisanya mengatakan kalau upacara kematian itu pasti dihadiri oleh suami bapak, hal ini
yang disampaikan oleh Ibu IK, Ibu St dan Ibu Nr. Ibu St mengatakan bahwa :
“Kalau yang menghadiri layatanta’ziyah itu pasti suami saya, soalnya kan layatan itu biasanya
berlangsungnya siang hari, sedangkan kalau siang itu
saya sudah ada di pasar dan saya tidak dapat meninggalkan pasar. Jadi tugasnyapun kami bagi-bagi
jadi suami sayalah yang biasanya menghadiri layatan.”
wawancara tanggal 12 April 2010
Sedangkan alasan dari Ibu HR karena suaminya lebih
senang ke acara seperti ini dibandingkan dengan acara pesta dan hura-hura. Karena menurutnya suaminya itu memiliki jiwa
sosial yang amat tinggi, sehingga di paling semangat jika datang ke acara semacam ini.
c. Arisan
Arisan merupakan kegiatan yang biasanay hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Tradisi ini terus saja
tumbuh karena dirasa membawa manfaat bagi masyarakat. Kagiatan ini dirasa membantu financial seseorang meskipun
tidak terlalu besar dan tidak terlalu nampak. Namun kegiatan ini
mengajarkan seseorang
untuk dapat
melakukan penyimpanan uang, yang nantinya pembagiannya dilakukan
dengan sistem undiankocok. Sekarang ini tidak hanya kaum ibu yang memiliki kegiatan ini, kaum bapaklaki-lakipun
mengikuti kegiatan arisan ini. Dalam mengikuti kegiatan arisan di lingkungan tempat
tinggal sebanyak 7 dari 10 informan mengatakan kalau kegiatan ini dilakukan oleh ibu istri dan bapak suami karena
memang di lingkungan tempat tinggal mereka terdapat arisan
untuk keduanya. Mereka beranggapan hal ini merupakan sarana bersosialisasi dengan warga sehingga nantinya dapat tercipta
kerukunan antar warga. Sedangkan 2 informan mengatakan bahwa hanya ibu saja yang ikut arisan karena memang di
lingkungannya hanya terdapat arisan PKK yang diperuntukkan hanya untuk ibu-ibu saja. Dan seorang informan terakhir yakni
Ibu HR mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengikuti kegiatan arisan, beliau mengatakan bahwa :
“Di keluarga kami itu tidak ada yang mengikuti kegiatan arisan, karena tipe lingkungan tempat tinggal
kami itu amatlah tertutup, bahkan saya tidak tahu apakah di daerah saya terdapat kegiatan semacam itu
atau tidak. Pokoknya yang ada, begitu kami pulang ke rumah, maka pagar segera ditutup dan kami tidak tahu
keadaan di luar. Tapi anak perempuan saya yang ada di pasar ikut arisan yang diadakan sesame pedagang
di kios kami, dia senang ikut kegiatan seperti itu.” wawancara tanggal 13 April 2010
d. Menjalin Hubungan Dengan DPP dan HPPK