suami dan istri yang sama-sama bekerja sebagai pedagang, hanya banyaknya kegiatan produksi yang ada dibagi antara suami dan istri
berdasarkan kesepakatan yang ada diantara mereka, biasanya mereka melakukan pembicaraan untuk membagi kegiatan produksi yang ada. Dan
terdapat seorang informan yang menyertakan anak perempuan dalam aktivitas produksi tersebut, otomatis kegiatan produksi dilakukan berdua
antara ibuistri dan anak perempuannya, mereka juga melakukan kesepakatan yang telah disetujui oleh masing-masing pihak.
Sedangkan jika hanya istri saja yang bekerja di pasar, maka merekalah yang melakukan semua kegiatan di pasar, dan mereka tidak
melibatkan suami dalam aktivitas perdagangan ini. Dalam hal ini suami hanya sebatas tempat sharing dan pemberi masukan yang dipercaya oleh
para perempuan tersebut.
2. Profil Aktivitas Produksi Perempuan Pedagang yang Tidak Memiliki
Pegawai di Kiosnya Tabel 11
Profil Aktivitas Produksi
Aktivitas I
S A.P
A.L Membuka Kios
ü ü
Menutup Kios ü
ü Membersihkan Kios
ü ü
Pemenuhan Makan dan Minum
ü ü
Mencari Barang dagangan Untuk
ü ü
Dikulak
Kulakan Barang Dagangan
ü ü
Penentuan Harga ü
Membayar Keperluan Di Pasar
ü
Mengurusi Perbankan
ü ü
Pengatur dan Penentu Lamanya
Aktivitas Perdagangan
ü ü
Melakukan Pembagian Kerja di
Pasar ü
ü
Keterangan : I : Istri
A.P : Anak Perempuan S : Suami
A.L : Anak Laki-Laki
Informan yang tidak memiliki pegawai di kiosnya terdapat 3 orang, yakni Ibu Ike, Ibu Nur dan Ibu Nyamini Suharto. Dari ketiganya 2
informan berdagang bersama suami dan seorang lagi berdagang sendirian. Informan yang berdagang berdua dengan suami melakukan aktivitas fisik
seperti membuka, menutup dan membersihkan kios di pasar dilakukan bersama-sama antara keduanya, hal ini dilakukan berdasarakan
kesepakatan dan pemahaman bahwa mereka hanya bekerja berdua saja, tanpa adanya pegawai yang membantu mereka, oleh karenanya sudah
menjadi kewajiban dari mereka berdualah untuk melakukan aktivitas fisik di pasar ini. Begitu pula dengan aktivitas lain yang bertujuan untuk
kelangsungan perdagangan seperti mencari barang dagangan untuk dikulak, kulakan barang dagangan, penetuan harga barang dagangan,
membayar keperluan pasar, mengurusi perbankan, mengatur dan penentuan lamanya aktivitas perdagangan dan pembagian kerja selama di
pasar dilakukan juga oleh keduanya secara bersama-sama karena telah adanya kesepakatan dari keduanya. Mereka sama-sama sadar bahwa
pengelolaan akan lebih baik jika dilakukan bersama supaya keterbukaan dapat terjalin antara keduanya.
Sedangkan perempuan yang berdagang sendiri melakukan aktivitas fisik seperti membuka dan menutup kios dengan dibantu oleh suaminya,
hal ini dilakukan oleh suami atas kesadaran dan kehendaknya sendiri tanpa permintaan ataupun suruhan sang istri. Sang suami meluangkan
waktunya untuk membantu membuka dan menutupkan kios istrinya sebelum dia berangkat bekerja. Dan lama-kelamaan hal ini menjadi
rutinitas yang berlangsung setiap harinya. Selain dua kegiatan tersebut, sisanya seperti membersihkan kios, memenuhi kebutuhan makan dan
minum di pasar, mencari barang dagangan untuk dikulak, kulakan barang dagangan, penetuan harga barang dagangan, membayar keperluan pasar,
mengurusi perbankan, mengatur dan penentuan lamanya aktivitas perdagangan dan pembagian kerja selama di pasar dilakukan sendiri oleh
sang istri yang bekerja sendiri di pasar. Karena ia merasa bahwa ia dan 158
suami sama-sama memiliki pekerjaan dan tanggungjawab yang berbeda maka semua aktivitas ini dapat ia lakukan sendiri tanpa adanya pembagian
dan bantuan pekerjaan dari sang suami. Bentuk hubungan dalam pekerjaan mereka adalah pemberian dukungan dan tempat berbagi satu
sama lainnya.
3. Profil Aktivitas Reproduksi Keluarga Perempuan Pedagang yang