Kebijakan Ekonomi Relasi Gender Pada Keluarga Perempuan Pedagang Di Pasar Klewer

yang mereka meliki dapat teraplikasikan di kehidupan sehari-hari mereka, mereka mengatakan bahwa : “Dengan background akuntansi yang saya punyai, saya bisa mengaplikasikannya di pekerjaan saya yang sekarang, saya bisa menggunakannya untuk mengatur pembukuan, pemasukan dan pengeluaran dan masih banyak lagi.” wawancara tanggal 12 April 2010

b. Kebijakan

Kebijakan dari Dinas Pengelola Pasar DPP berupa peraturan tertulis yang dituangkan dalam SHP Surat Hak Penempatan, tetapi ada juga peraturan tidak tertulis yang disepakati antar sesama pedagang. Yaitu peraturan mengenai jam buka dan jam tutup pasar. Meskipun peraturan ini tidak tertulis namun semua pedagang sama menyepakatinya. 10 informan mengatakan kalau tidak terdapat peraturan pasar yang merugikan maupun menguntugkan baik bagi laki-laki maupun perempuan. Sebenarnya mereka tidak sama yakin akan jawaban tersebut, karena mereka juga tidak tahu dan tidak paham akan adanya peraturan pasar. Bahkan di pasar tersebut terdapat peraturan atau tidakpun mereka juga kurang paham. Menurut mereka ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dari Dinas Pengelola Pasar. Namun menurut mereka kalaupun selama ini memang terdapat peraturan pasar hal ini tidak mempengaruhi aktivitas perdagangan mereka.

c. Ekonomi

Keadaan ekonomi yang ada mau tidak mau ikut mempengaruhi aktivitas perdagangan di berbagai wilayah, tak terkecuali di Pasar Klewer. Keadaan ekonomi yang tidak stabil menyebabkan penjualan juga mengalami pasang surut. Pihak yang paling dirugikan ketika situasi pasar tidak menentu seperti saat terjadi krisis maupun menurunnya penjualan sehingga mengakibatkan menurunnya laba sebanyak 5 dari 10 informan mengatakan kalau kerugian paling besar ditanggung oleh ibuistri, hal inilah yang terjadi pada Ibu TM, Ibu SW, Ibu IK, Ibu Sr, dan Ibu NS. Karena rata-rata para perempuan inilah yang berperan banyak terhadap aktivitas perdagangan mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu SW, beliau mengatakan bahwa: “Sayalah yang paling menanggung kerugian yang paling besar mbak, soalnya pendapatan yang saya peroleh kan tidak hanya digunakan untuk keperluan kios saja, tetapi juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari, berbeda halnya dengan suami saya yang hanya menggunakan pendapatannya hanya untuk keperluan kiosnya dan keperluan pribadinya saja.” wawancara tanggal 7 April 2010 Berbeda dengan jawaban Ibu SW, Ibu TM memberikan jawaban yang berbeda, jawaban yang dikemukakan oleh Ibu TM, 38 tahun adalah : “Karena saya bekerja sendirian di pasar ini, maka saya jugalah yang menanggung kerugian terbesar, karena sayalah yang bertanggungjawab penuh terhadap berjalannya pasar.” wawancara tanggal 6 April 2010 Sedangkan 4 informan lainnya yakni Ibu SM, Ibu St, Ibu Nr dan Ibu R mengatakan kalau kerugian ditanggung berdua antara suami dan istri karena mereka bersama mengelola dan bertanggungjawab terhadap aktivitas perdagangan. Sedangkan seorang informan memberikan jawaban yang sedikit berbeda, yakni Ibu HR, ia mengatakan bahwa : “Kalau situasi pasar sedang berada pada keadaan seperti itu, semua anggota keluarga saya ikut menanggungnya, karena kalau keadaan pasar sedang tidak menentu maka saya akan mengganggu keuangan anggota keluarga saya yang lain. Saya akan meminta suami maupun anak-anak saya untuk menutup kekurangan maupun kerugian yang kios saya alami.” wawancara tanggal 13 April 2010

d. Asal Usaha