Validitas Data Teknik Analisis Data

Matrik 1 Sampel Informan Lama berdagang 10 tahun Lama berdagang 10 tahun SD SMA SMK S.1 SD SMA SMK S.1 Variasi Pedagang P. P T. P P. P T. P P. P T. P P.P T.P P. P T. P P. P T. P P.PRT ü ü ü ü ü Menikah dengan anak T.PRT ü ü ü ü P.PRT Menikah tanpa anak T.PRT ü Keterangan : P.P : Punya Pegawai T.P : Tanpa Pegawai P.PRT : Punya Pembantu Rumah Tangga T.PRT : Tanpa Pembantu Rumah Tangga

e. Validitas Data

Untuk menguji keabsahan data yang telah terkumpul peneliti menggunakan teknik trianggulasi yaitu tenik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data, untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data tersebut. Terdapat empat macam trianggulasi yaitu trianggulasi sumber, metode, peneliti dan teori Moeloeng, 1998:178. Dalam hal ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang dipeoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dengan metode kualitatif. Hal tersebut akan dicapai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakanya secara pribadi 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Patton dalam Moeloeng, 2002:178 Pada akhir wawancara juga pada saaat penelitian berlangsung peneliti mengulangi garis besar apa yang telah apa yang telah dikatakan oleh informan dengan maksud agar dia memperbaiki bila ada kekeliruan atau menambah apabila masih ada kekurangan. Selain itu peneliti juga mengcross checkan informasi yang diperoleh dari perempuan pedagang di Pasar Klewer Kota Surakarta ini dengan suami maupun anggota keluarganya yang lain.

f. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan dua macam teknik analisa, yakni teknik analisa sosiologis dengan menggunakan teknik analisa interaktif dan teknik analisa gender dengan digunaknnya teknik analisa Harvard. Yang dimaksud dengan analisa interaktif yaitu bahwa ketiga komponen aktifitasnya berbentuk Interaksi dengan proses pengumpulan data dari berbagai proses siklus. Dalam penelitian ini peneliti bergerak diantara tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Bagan I.1 Teknik Analisis Data Sumber: Sutopo, 2002:96 Pengumpulan Data Sajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Adapun pengertian dari ketiga analisis tersebut adalah: a. Reduksi data Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang dilaksanakan selama berlangsungnya proses penelitian. b. Sajian data Merupakan rangkain informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan dapat mengerti tentang apa yang sedang terjadi serta memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisa atau tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. c. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan kesimpulan dari apa yang telah diteliti dari awal hingga akhir. Kesimpulan ini bersifat longgar dan tetap terbuka. Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Sedangkan yang dimaksud dengan teknik analisa Harvard adalah suatu analisis yang digunakan untuk melihat suatu profil gender dari suatu kelompok social dan peran gender yang melihat perlunya tiga komponen dan interrelasi satu sama lain yaitu antara profil aktivitas, profil akses dan profil kontrol. Teknik analisis gender Harvard lebih concern dengan membuat pembagian kerja gender division of labour, peran dalam pengambilan keputusan, tingkat control atas sumberdaya yang kelihatan. Sebagai konsep dan alat, ini dibutuhkan data detail bagi perencanaan gender. Implikasi perencanaan program terhadap gender perempuan adalah diperlukan analisis yang menutupi bolong gaps pada level beban kerja, pengambilan keputusan dsb antara perempuan dan laki-laki. Tiga data set utama yang diperlukan: 1. Siapa melakukan apa, kapan, di mana, dan berapa banyak alokasi waktu yang diperlukan? Hal ini dikenal sebagai “Profil Aktifitas”. 2. Siapa yang memiliki akses dan kontrol seperti pembuatan kebijakan atas sumber daya tertentu? Hal ini kerap dikenal dengan “Profil Akses dan Kontrol” Siapa yang memeliki akses dan kontrol atas “benefit” seperti produksi pangan, uang dsb? 3. Faktor yang mempengaruhi perbedaan dalam pembagian kerja berbasis gender, serta akses dan kontrol yang ada pada “profil aktifitas” dan “profil akses dan kontrol”. Kerangka analisis gender yang dikemukakan oleh Overholt 1985 berfungsi sebagai alat untuk melihat peran gender dalam proyek pembangunan yang mengutarakan perlunya tiga komponen dan interelasi satu sama lain, yaitu :

a. Profil Aktivitas : Mengidentifikasi seluruh tugas produktif dan