sedangkan anak-anak dan suami saya tidak bisa. Jadi saya rasa kalau saya sendiri yang memasak bisa lebih
cepat selesai. Dan rasanya memasak itu memang merupakan pekerjaan yang pantasnya dilakukan
perempuan ya mbak ya.” wawancara tanggal 8 April 2010
Sedangkan seorang informan mengatakan kalau kegiatan ini dilakukan oleh ibu istri dengan dibantu anak
perempuannya., hal inilah yang terjadi pada keluarga Ibu TM, sedangkan pada keluarga Ibu NS kegiatan memasak ini
dilakukan secara bergotong-royong oleh semua anggota keluarganya, beliau mengatakan :
“Untuk memasak biasanya kami melakukan bersama- sama semua anggota keluarga, biasanya saya yang
masak, anak perempuan saya yang rajang-rajang, bapak’e sing adang sego, tus anak lanang sok-sok yo
ngewangi
rajang-rajang. Pokoknya
semua itu
dilakukan bersama-sama.” wawancara tanggal 14 April 2010
Hal ini sengaja dilakukan agar mereka saling membantu satu sama lain. Dan seperti halnya di atas tadi satu orang
informan yakni Ibu Nr tidak pernah memasak.
d. Penyajian Makanan
Aktivitaskegiatan penyajian
makanan merupakan
pekerjaan untuk mengatur dan menyediakan makanan yang telah dimasak pada tempat yang telah disediakan, umumnya
disediakan di meja makan. Sedangkan jenis pekerjaan ini umumnya bisa dilakukan oleh siapa saja, baik laki-laki
maupun perempuan, tua ataupun muda, bahkan anak-anakpun dapat melakukannya. Karena pekerjaan ini tidak memerlukan
keahlian maupun skill khusus, berbeda halnya dengan memasak.
Sedangkan untuk urusan penyajian makanan, 4 dari 10 informan mengatakan kalau aktivitas ini dilakukan oleh
pembantu mereka, hal ini nampak pada keluarga Ibu SM, Ibu SW, Ibu St dan Ibu HR. Ini dikarenakan mereka beranggapan
bahwa hal ini sudah sewajarnya merupakan tugas pembantu. Sedangkan 3 informan mengatakan kalau aktivitas ini
dilakukan oleh ibu istri dan anak perempuannya. Sedangkan seorang informan mengatakan kalau aktivitas ini juga
dilakukan oleh semua anggota keluarga secara bergantian, yakni yang terjadi pada keluarga Ibu NS, untuk seorang
informan yaitu Ibu Sr mengatakan bahwa aktivitas ini tidak pernah terjadi, ia mengatakan bahwa :
“kalau di rumahku itu makanan tidak disajikan sih mbak, soalnya di rumah saya itu nggak ada jam
makan, jadi siapa yang lapar ya dia ngambil sendiri, tanpa ada yang menyajikan.”
wawancara tanggal 8 April 2010
Dan satu sisanya yakni Ibu Nr juga tidak terdapat aktivitas ini karena ia tidak pernah memasak. 8 dari 10
informan sama menjawab bahwa aktivitas ini tidak terdapat partisipasi dari laki-laki sama sekali, karena memang mereka
menganggap pekerjaan ini merupakan tugas dari perempuan. Hanya 2 informan yang melibatkan laki-laki dalam kegiatan
ini dalam keluarganya, yakni pada keluarga Ibu TM dan Ibu NS.
e. MengasuhMenjagaMemelihara Anak
Mengasuh anak merupakan kewajiban orangtua kepada anaknya. Namun jika orangtua tidak dapat memenuhi
kewajiban tersebut maka orangtua dapat memindah tangankan tugas tersebut kepada oranglain, banyak cara yang ditempuh
bagi orangtua yang sibuk beraktivitas di luar rumah untuk memindahtangankan kegiatan mengasuh anak. Sebut saja
nenek, kakek, tante dan sejumlah saudara yang lain. Bahkan dewasa ini semakin banyak kita jumpai orangtua yang
memanfaatkan jasa baby sitter untuk menggantikan peran mengasuh anak tersebut.
Untuk aktivitas memeliharamengasuhmenjaga anak sebanyak 2 dari 10 informan mengatakan kalau anak mereka
dijaga oleh pembantu mereka, hal ini terjadi pada keluarga Ibu SM dan Ibu St, karena mereka sama-sama bekerja di pasar.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu SM, 50 tahun yang mengatakan bahwa :
“Kalau anak saya yang masih kecil itu kalau siang di rumah sama mbaknya baca:pembantu, tapi saya dan
suami karena kami telah memiliki pembagian hari untuk ke pasar maka kami berduapun juga bergantian
mengasuh anak kami. Tapi terkadang kalau anak perempuan saya yang besar di rumah maka dialah
yang bertugas untuk menjaga adiknya. Hal ini sudah kami sepakati bersama.”
wawancara tanggal 5 April 2010
Berbeda hal nya dengan Ibu IK yang menitipkan
anaknya ke eyangnya, ia mengatakan : “Kalau saya dan suami sedang bekerja, maka anak-
anak saya saya titipkan ke eyangnya, jadi setelah jam pulang sekolah maka suami saya akan menjemput
anak saya, kemudian mengantarkan mereka ke rumah eyangnya. Terus pas sudah sore setelah suami saya
menjemput saya kami berdua menjempuat kedua anak kami di rumah ibu saya.”
wawancara tanggal 8 April 2010
Sedangkan 6 lainnya mengatakan bahwa mereka sudah
tidak memiliki tanggungan anak kecil. Sedangkan satu orang informan sisanya yakni Ibu Nr belum dikarunia momongan,
sehingga ia dan suami belum memiliki tanggungan untuk memeliharamengasuh anak.
f. Menyapu