Syzygium samarangense Bl. Merr. L.M. Perry

Gambar 15 Histogram struktur populasi berbagai spesies Syzygium berdasarkan tingkat strata pertumbuhannya di Gunung Baung, Jawa Timur 0.4 0.5 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. cumini

3.2 1 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. littorale

200 56 5.6 0.8 50 100 150 200 250 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. racemosum

0.1 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 semai pancang tiang pohon I n d iv id u h a

S. samarangense

650 177.6 30 9.3 100 200 300 400 500 600 700 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a Syzygium 30 1.6 1.2 5 10 15 20 25 30 35 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. polyanthum

420 123.2 19.6 6.9 50 100 150 200 250 300 350 400 450 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. pycnanthum

Model kurva dengan bentuk J terbalik dapat pula mengindikasikan bahwa spesies tumbuhan merupakan spesies yang bersifat toleran terhadap cahaya matahari. Pada umumnya spesies ini tumbuh pada lapisan bawah tajuk. Sebaliknya spesies tumbuhan dengan model struktur populasinya berbentuk J biasanya merupakan spesies yang intoleran terhadap cahaya matahari, sehingga permudaannya sangat jarang dijumpai pada tempat-tempat yang ternaungi Silvertown 1982. Larpkern et al. 2011 mengemukakan bahwa dominasi bambu pada suatu kawasan dapat mengurangi kelimpahan dan kekayaan spesies tumbuhan berkayu. Faktor naungan kanopi serta serasah bambu yang dihasilkan oleh keberadaan bambu adalah faktor yang berpengaruh terhadap perkecambahan dan pertumbuhan anakan tumbuhan berkayu di sekitarnya. Intensitas cahaya yang masuk hingga lantai hutan akan terhalang oleh rimbunnya rumpun bambu yang rapat. Pada sisi yang lain, serasah bambu yang bersifat lambat terdekomposisi Sihotang 1989 dapat menghambat perkecambahan dan pertumbuhan semai pohon di sekitarnya. Kondisi ini yang kemungkinan terjadi terhadap permudaan beberapa spesies Syzygium yang terdapat di Gunung Baung. Faktor naungan menjadi salah satu faktor penghambat perkecambahan anakan pohon. Kemungkinan hanya spesies yang bersifat toleran saja yang mampu untuk berkecambah dan tumbuh sebagai tanaman baru. Serasah bambu yang terkumpul di atas permukaan lantai hutan berpengaruh terhadap perkecambahan biji tumbuhan. Sifat serasah bambu yang lama terdekomposisi dapat menghambat perkecambahan biji. Namun demikian, kehadiran serasah bambu juga kemungkinan dapat mengurangi intensitas kompetisi dengan tumbuhan bawah lainnya sehingga meningkatkan keberhasilan perkecambahan biji Larpkern et al. 2011. Keberadaan serasah bambu juga dapat mengurangi evaporasi sehingga membentuk iklim mikro yang mampu mendukung perkecambahan biji serta melindungi biji dari pemangsanya Facelli and Pickett 1991; Becerra et al. 2004; Cintra 1997; dalam Larpkern et al. 2011. S. pycnanthum dan S. racemosum kemungkinan adalah spesies yang mampu beradaptasi dengan kondisi naungan dan serasah bambu yang tebal. Dibandingkan dengan spesies Syzygium lainnya, keberadaan permudaan kedua