Syzygium racemosum Bl. DC.

individu untuk strata pohon. Kondisi populasi S. polyanthum menunjukan jumlah individu yang banyak pada tingkat semai, tetapi sangat sedikit pada fase pertumbuhan selanjutnya. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menyebabkan spesies-spesies tersebut tidak mampu untuk mengembangkan populasinya. Kondisi populasi Syzygium secara keseluruhan menggambarkan suatu kondisi yang ideal dimana kurva jumlah individu per ha untuk setiap strata pertumbuhannya berbentuk J terbalik. Kondisi struktur populasi untuk setiap spesies Syzygium ditampilkan dalam Gambar 15. Silvertown 1982 mengemukakan bahwa pada umumnya biji-biji dari tumbuhan tropis akan segera berkecambah setelah terpencar dan jatuh pada habitat yang sesuai. Proses tersebut merupakan salah satu bentuk adaptasi untuk mempertahankan keberlangsungan populasinya. Tahapan pemencaraan dan perkecambahan biji merupakan fase yang menentukan bagi keberhasilan rekrutmen individu baru. Hal ini dikarenakan adanya faktor luar yang mempengaruhi proses tersebut yaitu berupa pemangsaan buah atau biji sebagai pakan satwa, baik burung, mamalia atau serangga, dan juga faktor kesesuaian tempat tumbuh untuk berkecambah. Kondisi struktur populasi tumbuhan dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan suatu spesies untuk melangsungkan kehidupannya. Struktur populasi tumbuhan dapat digambarkan dengan melihat jumlah individu pada tiap-tiap strata pertumbuhannya. Strata pertumbuhan tersebut meliputi tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon. Kondisi struktur populasi yang ideal digambarkan dengan bentuk “kurva J terbalik.” Hal ini menggambarkan strata permudaan yang lebih banyak dari pada strata dewasanya. Struktur populasi dapat ditampilkan dalam bentuk piramid yang disusun secara berurut dari bawah berdasarkan strata pertumbuhannya. Struktur populasi yang ideal digambarkan dengan bentuk piramid kerucut utuh, dimana jumlah individu secara berurut semakin sedikit dari strata permudaan hingga dewasa. Semakin menuju tahap dewasa akan semakin ketat proses persaingan untuk dapat bertahan hidup. Tumbuhan pada umumnya berupaya untuk “menghasilkan” jumlah individu baru yang banyak pada tahap awal pertumbuhannya. Gambar 15 Histogram struktur populasi berbagai spesies Syzygium berdasarkan tingkat strata pertumbuhannya di Gunung Baung, Jawa Timur 0.4 0.5 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. cumini

3.2 1 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. littorale

200 56 5.6 0.8 50 100 150 200 250 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. racemosum

0.1 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 semai pancang tiang pohon I n d iv id u h a

S. samarangense

650 177.6 30 9.3 100 200 300 400 500 600 700 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a Syzygium 30 1.6 1.2 5 10 15 20 25 30 35 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. polyanthum

420 123.2 19.6 6.9 50 100 150 200 250 300 350 400 450 semai pancang tiang pohon In d iv id u h a

S. pycnanthum