Kondisi Lingkungan Fisik Tempat Tumbuh Syzygium

jumlah spesies bambu, jumlah rumpun bambu, dan luas rumpun bambu. Kondisi faktor lingkungan tersebut secara lengkap ditampilkan dalam tabel 12. Nilai rata-rata parameter lingkungan biotik pada tiap petak pengamatan untuk setiap spesies Syzygium relatif seragam. Berdasarkan data pada Tabel 12, terdapat beberapa parameter biotik yang memiliki nilai yang cukup berbeda antara spesies. Parameter tersebut adalah: jumlah individu semai, jumlah individu pancang dan luas rumpun bambu. Tabel 12 Kondisi parameter lingkungan biotik perjumpaan tiap spesies Syzygium nilai rata-rata pada tiap petak pengamatan Parameter kondisi lingkungan S y zy gi u m c u m in i S y zy gi u m li tt or al e S y zy gi u m pol y an th u m S y zy gi u m py c n an th u m S y zy gi u m rac em os u m S y zy gi u m sam ar an ge n se Jumlah spesies semai 7,00 6,67 6,00 6,03 5,59 3,00 Jumlah individu semai 48,67 51,25 14,20 25,45 17,87 33,00 Jumlah spesies pancang 4,00 3,42 4,40 3,40 3,39 2,00 Jumlah individu pancang 33,00 4,75 7,40 7,21 4,85 2,00 Jumlah spesies tiang 2,00 3,25 1,40 1,71 1,48 1,00 Jumlah individu tiang 2,00 3,92 1,40 2,30 1,74 5,00 Jumlah spesies pohon 2,33 4,58 3,40 3,28 2,30 6,00 Jumlah individu pohon 3,00 5,83 5,40 4,23 3,17 9,00 Jumlah spesies bambu 1,00 0,58 1,00 0,75 0,89 0,00 Jumlah rumpun bambu 4,33 1,00 3,20 2,40 3,26 0,00 Luas rumpun bambu m 2 8,61 3,00 13,03 9,95 13,73 0,00 Hasil analisis klaster yang dilakukan terhadap parameter lingkungan biotik bagi setiap spesies Syzygium menghasilkan tiga klaster, yaitu: klaster pertama terdiri atas S. polyanthum - S.racemosum - S.pycnanthum - S. samarangense; klaster kedua S.littorale; dan klaster ketiga S. cumini Gambar 19. Jika memasukkan nilai rata-rata parameter lingkungan biotik untuk keseluruhan Syzygium dalam analisis klaster, maka terlihat bahwa kondisi lingkungan biotik yang paling mirip adalah antara S. polyanthum dan S. racemosum. Bersama dengan S. pycnanthum, kedua spesies tersebut memiliki nilai kemiripan yang paling tinggi terhadap kondisi lingkungan biotik Syzygium secara keseluruhan dibandingkan spesies lainnya Gambar 20. Hasil analisis per spesies menunjukkan bahwa ketiga spesies tersebut berada dalam satu klaster yang sama. Spesies Syzygium S im il a ri ty 6 4 5 3 2 1 31.99 54.66 77.33 100.00 Gambar 19 Dendogram kesamaan karakter lingkungan biotik tempat tumbuh Syzygium Keterangan: 1. S. cumini; 2. S. littorale; 3. S. polyanthum; 4. S. pycnanthum; 5. S. racemosum; 6. S. samarangense Spesies Syzygium S im ila ri ty 2 3 7 6 4 5 1 33.25 55.50 77.75 100.00 Gambar 20 Dendogram kesamaan karakter lingkungan biotik tempat tumbuh Syzygium dengan memasukkan karakter Syzygium secara keseluruhan. Keterangan: 1. Syzygium; 2. S. cumini; 3. S. littorale; 4. S. polyanthum; 5. S. pycnanthum; 6. S. racemosum; 7. S. samarangense

5.8. Karakter Lingkungan Tempat Tumbuh Syzygium

Jika dikelompokkan berdasar jumlah petak perjumpaan pada tiap blok lokasi pengamatan, maka secara umum spesies Syzygium dijumpai paling banyak di lokasi blok 1 Tabel 13 dan Tabel 14. Tabel 13 Jumlah petak perjumpaan spesies Syzygium berdasarkan lokasi blok pengamatan Spesies Blok 1 Blok 2 Blok 3 Blok 4 Blok 5 S. cumini 1 2 S. littorale 10 2 S. polyanthum 4 1 S. pycnanthum 28 21 19 12 S. racemosum 23 7 6 1 7 S. samarangense 1 Jumlah petak Syzygium 55 30 38 1 21 Jumlah spesies Syzygium 3 4 5 1 3 Tabel 14 Jumlah individu Syzygium berdasarkan lokasi blok pengamatan Spesies Blok 1 Blok 2 Blok 3 Blok 4 Blok 5 Total S. cumini 3 3 6 S. littorale 16 2 18 S. polyanthum 6 1 7 S. pycnanthum 80 84 46 25 235 S. racemosum 39 10 7 1 10 67 S. samarangense 1 1 Jumlah individu Syzygium 125 98 73 1 37 334 Jumlah spesies Syzygium 3 4 5 1 3 Terlihat bahwa pada lokasi blok 3 dijumpai 5 spesies Syzygium dari 6 spesies yang tercatat di seluruh lokasi penelitian. Hal ini dapat menunjukkan bahwa lokasi ini kemungkinan memang sesuai sebagai habitat alami dari Syzygium di TWA Gunung Baung. Kondisi lingkungan fisik pada kelima lokasi blok pengamatan memiliki nilai yang relatif sama dan hanya faktor ketinggian tempat yang terlihat berbeda pada setiap lokasi Gambar 21.