2.6. Taman Wisata Alam
Menurut definisi dalam Peraturan Pemerintah nomor 68 tahun 1988 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, Taman Wisata
Alam didefinisikan sebagai Kawasan Pelestarian Alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Pengelolaan
yang dilakukan pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam harus sesuai dengan fungsi kawasan, yaitu:
a. sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan, b. sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman spesies tumbuhan dan atau
satwa beserta ekosistemnya, dan c. untuk pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Suatu kawasan ditetapkan sebagai Kawasan Taman Wisata Alam, apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut: a. mempunyai daya tarik alam berupa
tumbuhan, satwa atau ekosistem gejala alam serta formasi geologi yang menarik; b. mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi dan daya tarik
untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam; dan c. kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam.
Upaya pengawetan Kawasan Taman Wisata Alam dilaksanakan dalam bentuk kegiatan perlindungan dan pengamanan, inventarisasi potensi kawasan,
penelitian dan pengembangan yang menunjang pelestarian potensi, pembinaan habitat dan populasi satwa. Sesuai dengan fungsinya, taman wisata alam dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata alam dan rekreasi, penelitian dan pengembangan, pendidikan, kegiatan penunjang budidaya.
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1. Letak dan Luas Kawasan
Gunung Baung merupakan bagian dari Kawasan TWA Gunung Baung. Ditetapkan sebagai TWA Gunung Baung berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.
657KptsUm121981, tanggal 1 Januari 1981, seluas 195,50 Ha. Secara administratif pemerintahan kawasan TWA Gunung Baung terletak di Desa
Cowek, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi TWA Gunung Baung berada di jalur jalan Surabaya-Malang, dari
arah Surabaya berjarak sekitar 68 Km, sedangkan dari arah Malang sekitar 30 Km. Lokasi kawasan terletak berdekatan dengan Kebun Raya Purwodadi. Secara
geografis, TWA Gunung Baung terletak pada 07° 46’ 09” - 07° 47’ 23” Lintang Selatan dan 112° 16’ 23” - 112° 17’ 17” Bujur Timur. Batas-batas wilayahnya
adalah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kertosari Kecamatan Purwosari, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lebakrejo
Kecamatan Purwodadi, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cowek, Kecamatan Purwosari, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kebun Raya
Purwodadi Gambar 3 BKSDA Jatim 2008; Baung Camp 2008 .
3.2. Kondisi Fisik Kawasan 3.2.1. Topografi dan Tanah
Kawasan TWA Gunung Baung memiliki topografi bergelombang dengan kemiringan yang curam. Hanya sedikit bahkan hampir tidak ada kondisi lahan
yang datar. Puncak tertingginya adalah puncak Gunung Baung 501 mdpl., dan posisi terendahnya adalah 250 mdpl. Tanahnya tersusun atas komponen mediteran
merah kuning dan latosol yang terbentuk dari batuan kwartier tua dengan batuan induk berupa endapan metamorf.
3.2.2. Iklim
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, Kondisi iklim kawasan TWA Gunung Baung termasuk ke dalam tipe D, dengan nilai Q = 76,47.
Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2.571,5 mm dengan jumlah hari hujan rata- rata per tahun selama 144,20 hari. Suhu udara harian berkisar antara 20
o
C sampai 23
o
C. Musim hujan dengan curah hujan ≥ 100 mmbulan, umumnya terjadi antara
bulan November sampai dengan April, sedangkan musim kemarau dengan curah hujan
≤ 60 mmbulan terjadi antara bulan Mei sampai dengan Oktober Baung Camp 2008.
Gambar 3 Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Baung, Pasuruan, Jawa Timur