Fungsi – Fungsi tataniaga Kerangka Konseptual

pertanian primer menjadi bahan setengah jadi atau produk akhir. Aktivitas pabrik pengolah menambah kegunaan waktu, tempat, bentuk, dan kepemilikan. 5. Organisasi pemfasilitasi facilitative organizations yang berperan untuk membantu atau memperlancar berbagai pelaku tataniaga dalam melakukan tugasnya. Fasilitator melakukan aktivitas seperti membuat peraturan- peraturan, kebijakan, asosiasi, jasa pengangkutan produk atau fungsi fasilitas spesifik lainnya.

3.1.3 Fungsi – Fungsi tataniaga

Fungsi-fungsi tataniaga merupakan berbagai kegiatan atau aktivitas bisnis yang terjadi dalam penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Apabila fungsi-fungsi tataniaga berperan sebagaimana mestinya, tataniaga dapat meningkatkan nilai ekonomi dan nilai tambah hasil produksi Limbong dan Sitorus 1987. Pendekatan fungsional the functional approach menurut Kohls dan Uhl 2002 bermanfaat dalam mempertimbangkan bagaimana pekerjaan harus dilakukan, menganalisis biaya-biaya tataniaga dan memahami perbedaan biaya antar lembaga dan fungsi yang dilakukan oleh lembaga tataniaga. Menurut Limbong dan Sitorus, fungsi tataniaga dikelompokkan menjadi tiga fungsi, yaitu : 1. Fungsi pertukaran adalah kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik dari barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran terdiri dari dua fungsi yaitu fungsi penjualan dan fungsi pembelian. Fungsi penjualan merupakan kegiatan yang bertujuan mencari dan mengusahakan agar ada pembeli atau ada permintaan pasar yang cukup baik pada tingkat harga yang menguntungkan. Fungsi pembelian adalah pembelian persediaan produksi untuk diolah dan dijual kembali. 2. Fungsi fisik adalah semua kegiatan atau tindakan yang menimbulkan kegunaan tempat, bentuk, waktu, pada barang dan jasa. Fungsi fisik meliputi penyimpanan, pengolahan, dan pengangkutan. a. Fungsi penyimpanan bertujuan untuk membuat produk tersedia pada waktu yang diinginkan. Selama pelaksanaan dilakukan beberapa tindakan untuk menjaga mutu, terutama hasil-hasil pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak. b. Fungsi pengolahan merupakan kegiatan yang mengubah betuk dasar dari produk. c. Fungsi pengangkutan bertujuan untuk membuat produk tersedia pada tempat yang sesuai. Jenis alat transportasi dan rute yang dipilih berpengaruh terhadap biaya transportasi. Adanya keterlambatan dalam pengangkutan dan jenis alat angkut yang tidak sesuai dengan sifat barang yang diangkut dapat menimbulkan kerusakan dan penurunan mutu barang yang bersangkutan. 3. Fungsi fasilitas adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi fasilitas ini terdiri dari fungsi standarisasi dan grading, fungsi penanggungan risiko, fungsi pembiayaan dan fungsi informasi. a. Fungsi standarisasi merupakan suatu ukuran atau penentuan mutu suatu produk dengan berbagai bentuk, ukuran, kadar air, tingkat kematangan, rasa, warna, dan kriteria lainnya. Grading merupakan tindakan menggabungkan suatu produk menurut standarisasi yang diinginkan oleh pembeli. b. Fungsi penanggungan risiko merupakan penerimaan atas kemungkinan terjadinya kerugian karena kehilangan produk. Risiko yang dihadapi dapat dibedakan menjadi risiko fisik dan risiko pasar. Risiko fisik terjadi pada fisik produk karena kecelakaan dan bencana alam. Risiko pasar terjadi karena fluktuasi harga di pasar. c. Fungsi pembiayaan dibutuhkan khususnya dalam kegiatan operasional tataniaga. d. Fungsi informasi merupakan kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang penting dalam memperlancar operasi dari proses tataniaga. Penetapan harga yang efektif tergantung dari seberapa baik pembeli dan penjual memperoleh informasi.

3.1.4 Struktur pasar