Margin Tataniaga dan Farmer’s Share

dipasarkan sehingga akan memberikan penilaian baik atau tidaknya suatu sistem tataniaga.

3.1.6 Margin Tataniaga dan Farmer’s Share

Insentif ekonomi merupakan salah satu faktor pendorong bagi petani dalam menentukan pilihan komoditas pertanian yang akan diusahakan. Insentif ekonomi tersebut diantaranya berupa bagian harga yang diterima petani, yang dapat diketahui dari keragaan dan perkembangan margin tataniaganya. Margin tataniaga didefenisikan sebagai perbedaan harga yang dibayar konsumen dengan harga yang diterima produsen pada setiap level lembaga tataniaga yang terdiri dari biaya tataniaga dan keuntungan yang diperoleh lembaga tataniaga Limbong dan Sitorus 1987. Biaya tataniaga adalah semua jenis biaya yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang terlibat dalam sistem tataniaga suatu komoditi dalam proses penyampaian barang dalam hal ini adalah kentang, mulai dari petani sampai ke konsumen akhir. Keuntungan tataniaga adalah pengurangan margin tataniaga dengan biaya-biaya tataniaga. Pengertian statis dari margin tataniaga adalah perbedaan harga di tingkat petani P f dengan harga di tingkat konsumen P r atau MT = P r – P f . Pendekatan dinamis dari margin tataniaga merupakan harga dari kumpulan jasa-jasa pemasaran sebagai akibat adanya aktivitas produktif atau konsep nilai tambah value added. Pengertian ini menunjukkan margin total atau M i = Biaya-biaya tataniaga + keuntungan lembaga-lembaga tataniaga M i = C i + π i . Pendekatan dinamis margin tataniaga ini juga memberikan pengertian semua proses bisnis dan aliran tataniaga dengan menganalisis kelembagaan dan keseluruhan sistem, mulai dari petani hingga konsumen akhir Tomek dan Robinson 1990. Dahl dan Hammond 1977 mendefenisikan margin tataniaga sebagai perbedaan harga tingkat petani P f dengan harga tingkat pengecer P r . Sedangkan pengertian nilai margin tataniaga merupakan perkalian antara margin tataniaga dengan jumlah produk yang dipasarkan atau VMM= [P f – P r Q rf ] dan mengandung pengertian marketing cost dan marketing charges. Farmer’s share merupakan persentase perbandingan harga yang diterima petani P f dengan harga yang diterima oleh konsumen akhir P r . Secara matematis farmer’s share F si dapat dirumuskan sebagai berikut : F si = � � � x 100 Farmer’s share mempunyai nilai yang relatif lebih rendah jika harga ditingkat konsumen akhir relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga yang diterima oleh petani. Sebaliknya farmer’s share mempunyai nilai yang sangat relatif lebih tinggi jika harga di tingkat konsumen akhir tidak terpaut jauh jika dibandingkan dengan harga yang diterima oleh petani.

3.1.7 Efisiensi Tataniaga