1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang berjudul
―Analisis Sistem Tataniaga Kentang di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi‖ ini adalah :
1. Mengidentifikasi saluran, lembaga, dan fungsi tataniaga kentang di
Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. 2.
Menganalisis struktur, perilaku dan keragaan pasar dari sistem tataniaga kentang di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci.
3. Menganalisis margin tataniaga, farmer’s share, dan rasio keuntungan
terhadap biaya pada setiap saluran tataniaga kentang di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci.
4. Menganalisis efisiensi operasional dan efisiensi harga dari sistem tataniaga
kentang di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak terkait. Adapun pihak
–pihak yang dapat menggunakan hasil penelitian ini adalah : 1.
Petani dan Lembaga Tataniaga Kentang Penelitian ini dapat memberikan bahan informasi untuk melaksanakan
kerjasama yang saling menguntungkan dalam pemasaran. 2.
Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam penetapan kebijakan untuk perkembangan agribisnis komoditas kentang mulai dari subsistem sarana produksi, usahatani, hingga
pada subsistem pemasaran. 3.
Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi
ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai pemasaran komoditas kentang.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi kegiatan sistem tataniaga dan keterpaduan pasar kentang. Hal ini ditinjau melalui saluran, lembaga dan fungsi
tataniaga, analisis struktur dan perilaku pasar dan efisiensi tataniaga yang meliputi margin tataniaga,
farmer’s share, rasio keuntungan, dan indeks keterpaduan pasar. Penelitian ini dibatasi pada lembaga tataniaga kentang yang terlibat di
Kecamatan Kayu Aro hingga pedagang besar yang ada di Kabupaten Kerinci, Kota Jambi, dan Kota Bukittinggi. Saluran tataniaga yang diteliti dibatasi pada
pola saluran tataniaga yang memasarkan komoditas kentang dalam bentuk kentang mentah tidak diolah hingga ke konsumen akhir yaitu konsumen rumah
tangga. Data harga yang digunakan untuk menganalisis keterpaduan pasar adalah
data harga rata-rata bulanan selama periode 2007-2011. Data harga terdiri atas data harga di tingkat petani di Kabupaten Kerinci dan harga kentang ditingkat
pengecer di Pasar Induk Tanjung Bajurai Kota Sungai Penuh.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Umum Kentang