Konsep Tataniaga Kerangka Konseptual

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Konseptual

3.1.1 Konsep Tataniaga

Tataniaga pertanian adalah sejumlah kegiatan bisnis yang ditujukan untuk memberikan kepuasan dari barang atau jasa yang dipertukarkan dengan konsumen atau pemakai dalam bidang pertanian, baik input, maupun produk pertanian Purcell 1979. Tataniaga pertanian menganalisis semua aktivitas bisnis yang terjadi dengan produk pertanian atau produk agribisnis, setelah produk tersebut lepas dari produsen primer sampai ke tangan konsumen akhir. Pada kegiatan tataniaga, terdapat banyak pihak yang terlibat karena para petani pada umumnya tidak menjual langsung hasil panennya kepada konsumen akhir. Pihak yang terlibat tersebut adalah perantara yang berperan dalam memberikan perlakuan khusus terhadap produk pertanian dan mengalirkannya hingga berada di tangan konsumen akhir. Menurut Abbott 1990 tugas dan tanggung jawab pelaku tataniaga adalah : 1. Mencari pembeli dan mengalihkan kepemilikan. 2. Penyusunan dan penyimpanan. 3. Menyortir, mengepak, dan mengolah. 4. Menyediakan pembiayaan untuk tataniaga dan pengambilan risiko. 5. Memilah-milah dan menyajikan kepada konsumen. Menurut Mubyarto 1983, fungsi dan peranan tataniaga adalah mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk, dan harga yang tepat. Salah satu pendekatan dalam menganalisis sistem tataniaga adalah pendekatan Structure-Conduct-Performance S-C-P. Tipe-tipe perbedaan pasar digolongkan dalam kelompok market structure. Praktik-praktik bisnis dikelompokkan dalam market conduct dan pengaruh- pengaruh terhadap harga dan output digolongkan dalam market performance. Pendekatan S-C-P bersifat dinamis dan menekankan pada aspek deskriptif, bersifat kasus-kasus, pembahasan aspek kelembagaan secara lebih detail Gonarsyah dan Philips, dalam Asmarantaka 2009. Menurut Kohls dan Uhl 2002 minimal ada tiga pendekatan utama dalam menganalisis permasalahan tataniaga yaitu : pendekatan kelembagaan the institutional approach, pendekatan fungsional the functional approach dan pendekatan sistem perilaku the behavioral approach.

3.1.2 Kelembagaan dan Saluran Tataniaga