Sistem Penentuan Harga Perilaku Pasar

grosir, kemudian kentang dijual ke pedagang pengecer. Selain menjual ke pedagang pengecer, pedagang grosir yang ada di Pasar Padang Luar Bukittinggi juga melakukan penjualan kentang ke pedagang grosir di daerah Riau. Proses penjualan dilakukan dengan mengirimkan kentang ke daerah Riau dengan truk. Penjualan ini berlangsung enam kali seminggu. Proses penjualan kentang ke pedagang pengecer dimulai setiap jam 3 dini hari sampai dengan jam 5 pagi. Selanjutnya pedagang pengecer akan menjual kentang tersebut kepada konsumen akhir. Dalam saluran tataniaga kentang, terdapat juga penjualan kentang dari petani langsung ke pedagang grosir. Pedagang grosir yang langsung membeli hasil panen dari petani adalah pedagang grosir lokal, yang tujuan pasarnya adalah pedagang pengecer di Pasar Induk Tanjung Bajurai, Sungai Penuh. Proses jual beli terjadi di lahan panen milik petani, dimana pedagang grosir akan mengangkut kentang tersebut dengan menggunakan truk atau mobil pick-up. Setelah itu, kentang akan dijual ke pedagang pengecer setiap tiga kali seminggu, dan pengecer menjual kepada konsumen.

6.4.2 Sistem Penentuan Harga

Harga di tingkat petani lebih ditentukan oleh pedagang pengumpul, karena sebagian besar petani mengandalkan pedagang pengumpul untuk memasarkan hasil panen kentang, dengan pertimbangan kemudahan dalam akses pengangkutan menuju pasar dan pedagang pengumpul lebih menguasai pasar. Pada kegiatan penentuan harga kentang di lokasi penelitian, antara pedagang pengumpul dan pedagang grosir didasarkan pada harga yang berlaku di pasar dan proses tawar- menawar, dimana pedagang memperoleh informasi harga dari pedagang grosir atau sesama pedagang pengumpul. Proses terjadinya harga yaitu pedagang pengumpul akan menghubungi pedagang grosir melalui telepon untuk mengetahui harga yang bersedia diterima oleh pedagang grosir sebelum melakukan pembelian kentang ke petani. Setelah itu pedagang pengumpul mengadakan kesepakatan harga dengan petani. Pencapaian kesepakatan harga tidak terlalu sulit dan memakan waktu yang tidak lama karena terbatasnya informasi harga yang sampai pada petani sehingga petani cenderung sebagai penerima harga price taker. Sistem penentuan harga di Kecamatan Kayu Aro dilakukan dengan tawar- menawar yang disesuaikan dengan tingkatan harga di masing-masing lembaga pemasaran, dalam hal ini permintaan akan komoditi kentang dari konsumen sangat mempengaruhi harga yang terjadi di setiap masing-masing lembaga tataniaga, yang juga ditunjang oleh ketersediaan pasokan. Pedagang grosir dalam hal ini lebih dapat memprediksi perubahan permintaan pasar, sehingga dalam proses penentuan harga pedagang grosir memilki peranan yang tinggi. Sumber informasi terhadap harga dan permintaan dimanfaatkan untuk melakukan penekanan harga dan jumlah permintaan yang akan dipenuhi, sehingga pedagang grosir akan menyesuaikan jumlah permintaan pasokan dari pedagang pengumpul. Pada umumnya penentuan harga yang terjadi antara lembaga-lembaga tataniaga didasarkan atas harga yang berlaku umum di pasar.

6.4.3 Sistem Pembayaran