5 Tabel 3. Komposisi Gizi Brownies Dibandingkan Nasi, Mie Basah dan Roti per
100 gram Bahan
Sumber: Direktorat Gizi Depkes RI 1992
Menurut Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor yang diacu dalam Rahmanto 2010, “Elsari Brownies and Bakery EBB” merupakan
produsen brownies pertama di Kota Bogor. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2003. Sejak berdirinya EBB, usaha brownies di Kota Bogor terus menjamur. Kini
terdapat sepuluh produsen brownies di Kota Bogor. Semakin berkembangnya usaha produksi brownies di Kota Bogor
menyebabkan tingginya tingkat persaingan antar produsen. Tingginya tingkat persaingan dan tuntutan konsumen merupakan tantangan bagi usaha ini untuk
bertahan, mempertahankan konsumen dan mengembangkan usaha. Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan suatu bisnis. Kegiatan
pemasaran inilah yang menyalurkan produk ke tangan konsumen. Oleh sebab itu, produsen brownies perlu menyiapkan strategi pemasaran produk untuk dapat
bersaing dengan produsen lain dan dapat meningkatkan omset penjualan.
1.2 Perumusan Masalah
Bogor dapat digolongkan sebagai sebuah kota wisata kuliner. Hal ini didukung oleh banyaknya produk makanan di kota ini. Produk makanan jadi
merupakan jenis makanan yang paling mudah ditemui di kota ini. Alternatif pilihan makanan jadi di Kota Bogor sangat bervariasi, mulai dari makanan
tradisional cireng, cimol, tahu bulat, cakue, martabak, gorengan, makanan cita
Komponen Gizi Brownies
Roti Putih
Roti Coklat
Nasi Mie
Basah
Energi kkal 434
248 249
178 86
Protein g 4
8 7,90
2,10 0,60
Lemak g 14
1,20 1,50
0,10 3,30
Karbohidrat g 76,60
50 49,70
40,60 14
Kalsium mg 19
10 20
5 14
Fosfor mg 82
95 140
22 13
Besi mg 1,99
1,50 2,50
0,50 0,80
Vitamin A IU 11
Vitamin C mg 0,30
Air g 2,80
40 40
57 80
6 rasa Timur Tengah kebab, makanan cita rasa Eropa burger, hot dog, pizza,cake,
bakery, spaghetti, mie instan hingga makanan oriental takoyaki, dorayaki, okonomiyaki, mie ramen.
Usaha makanan jadi yang mudah berkembang di Bogor merupakan UKM. Terus berkembangnya UKM ini didukung oleh fleksibilitas produk dan bahan
baku yang tinggi dalam memenuhi permintaan pasar. Hal ini didukung oleh pernyataan Swasono yang diacu dalam Samara 2011 yang menyatakan
mengenai kenyataan empiris di Indonesia yang telah membuktikan krisis moneter tahun 1997 telah melumpuhkan sektor manufaktur industri besar, sementara itu
produk-produk UKM masih dapat bertahan. UKM merupakan skala usaha yang memiliki persentasi besar dalam
keseluruhan jumlah usaha tanah air. Dalam pengembangannya UKM juga memiliki beberapa hambatan. Berdasarkan sensus ekonomi BPS tahun yang diacu
dalam Samara 2011, permasalahan utama pada pengembangan UKM adalah permasalahan mengenai modal, pemasaran dan bahan baku Tabel 4
Tabel 4. Kendala-Kendala dalam UKM di Indonesia
Jenis Kendala Jumlah Unit Usaha
Persentase
Modal 3.899.264
35,7
Pemasaran 3.795.953
34,8
Bahan Baku 1.173.911
10,8 BBMEnergi
444.340 4,1
Transportasi 303.327
2,8 Keterampilan
133.329 1,2
Upah Buruh 95.128
0,8 Lainnya
1.073.802 9,8
Sumber: Samara, Faiz Nasrullah 2011
Kendala pemasaran merupakan kendala terbesar kedua setelah kendala modal. Besarnya kendala pemasaran UKM mencapai tingkat 34 dari
keseluruhan permasalahan yang menghambat perkembangan UKM. Hal ini menunjukkan bahwa kajian UKM dibidang pemasaran merupakan kajian yang
perlu diutamakan agar UKM dapat terus berkembang. Elsari Brownies and Bakery merupakan salah satu UKM produsen
brownies di Kota Bogor. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa Elsari
7 Brownies and Bakery merupakan pengusaha brownies pertama yang berdiri di
Kota Bogor. Usaha ini berdiri pada tahun 2003. Keunggulan waktu berdiri membuat Elsari Brownies and Bakery pada awalnya menjadi perusahaan yang
menguasai hampir seluruh pangsa pasar brownies di Kota Bogor. Modernisasi yang menghasilkan perubahan budaya konsumsi masyarakat
membuat masyarakat cenderung memilih makanan jadi. Hal ini terlihat juga dari pertumbuhan usaha makanan jadi di Kota Bogor. Data spesifik pertumbuhan
usaha makanan jadi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Daftar Produsen Brownies Kota Bogor
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bogor 2010
Peningkatan jumlah produsen brownies mengindikasikan bahwa tingkat persaingan antar produsen pun meningkat. Peningkatan persaingan ini merupakan
ancaman bagi Elsari Brownies and Bakery. Konsumen akan memiliki banyak alternatif dalam pembelian produk. Tantangan besar bagi Elsari Brownies and
Bakery adalah peningkatan harga input produksi yang menyebabkan perusahaan harus meningkatkan harga jual. Peningkatan harga dan bertambahnya jumlah
produsen brownies ini dapat menyebabkan pelanggan berkurang. Awal tahun 2003 hingga 2008, penjualan Elsari Brownies and Bakery selalu mengalami
peningkatan Gambar 3. Penurunan jumlah penjualan terlihat mulai tahun 2007.
No Nama Perusahaan
Alamat Tahun
Daftar
1 Elsari Brownies and
Bakery Jalan Pondok Rumput Raya No.18
2003
2 Annisa Cookies
Kompleks Griya Melati B1 No.6 Cifor 2005
3 Brownies Kukus
“Bie-Bie” Batu tulis Gg. Lurah No. 13A
2006 4
Phie Brownies Jalan Bratasena II No. 4 Indraprasta 2
2006 5
Brownies “Mitra Rasa”
Bantar Kemang RT04RW07 Bantarjati 2007
6 Brownies Bogor
Jalan Dokter Semeru Blk No. 102 2007
7 Honey Brownies
Gg. Kelor RT01RW10 Kelurahan Menteng 2008 8
Brownies “Dania” Flamboyan Ujung No. 10 Taman Cimanggu 2008
9 Brownies “Anton”
Jalan Kebon Pedes RT02RW10 2008
10 Brownies “Keisha”
Jalan Sukasari III No. 35 RT07RW01 Kelurahan Sukasari
2010
8 Gambar 3. Tren Penjualan Brownies EBB
Sumber: Elsari Brownies and Bakery 2012
Penurunan penjualan ini tentu membuat pendapatan perusahaan berkurang. Selain itu, terus tumbuhnya usaha brownies di Kota Bogor membuat tingkat
persaingan semakin ketat. Beragam permasalahan tersebut harus ditanggapi dan dicermati dengan baik oleh pihak manajemen Elsari Brownies and Bakery.
Perbaikan dari sisi pemasaran merupakan salah satu cara terjitu untuk mempertahankan pelanggan.
Strategi pemasaran merupakan alat yang sangat penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Selain itu, strategi pemasaran juga mempunyai peranan
penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Pihak manajemen sebagai pengambil keputusan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan
strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong 1996, tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan sasaran. Kegiatan pemasaran ini sendiri terdiri dari unsur pemasaran segmentation, targeting dan positioning dan bauran pemasaran
product, price, place, dan promotion. Keberhasilan faktor-faktor tersebut dapat membawa keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas, permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah:
1 Bagaimana kondisi kegiatan pemasaran yang telah diterapkan oleh Elsari
Brownies and Bakery ? 2
Bagaimana sikap konsumen terhadap strategi bauran pemasaran produk Elsari Brownies and Bakery ?
1 2
3 4
5 6
7
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011 Jumlah Penjualan rata-rata per bulan 1000 kotak
9 3
Bagaimana prioritas strategi pemasaran yang tepat dilakukan oleh Elsari Brownies and Bakery ?
1.3 Tujuan Penelitian