25
Tabel 5. Jumlah tanaman dan produksi manggis daerah sentra di Kabupaten Bogor Kecamatan
Jumlah Tanaman Akhir Jumlah Tanaman Produktif
Produksi Ton 2005
2006 2007
2005 2006
2007 2005
2006 2007
Jasinga 32.029 32.281 46.281
12.420 20.925 14.294
1.721 1.234
408 Cigudeg
5.380 6.135
7.135 1.990
4.316 5.385
177 161
874 Sukajaya
770 1.070
1.150 470
570 570
38 135
710 Leuwiliang
10.200 12.500 24.500 8.100
8.400 6.400
119 723
2.500 Leuwisadeng
6.000 11.500 26.500
3.500 5.500
11.500 82
500 2.400
Nanggung 634
689 5.625
475 485
485 18
44 165
Sukamakmur 5.209
5.209 769
4.048 4.048
4.030 -
200 3.000
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor data sampai Bulan Juni 2007 Tabel 6. Bulan panen di daerah sentra manggis Kabupaten Bogor
Kecamatan Bulan Panen
Puncak Panen
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jasinga
√ √
√ Juni
Cigudeg √
√ √
Januari Sukajaya
√ √
√ Des
Leuwiliang √
√ √
Feb- Mar Leuwisadeng
√ √
√ √
Nov-Des Nanggung
√ √
√ √
Nov-Des Sukamakmur
√ √
√ Februari
Sumber : Profil Manggis Kabupaten Bogor 2007
5.1.3. Budidaya Manggis
Analisis situasional budidaya manggis dilakukan di Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Budidaya tanaman manggis di Kabupaten Bogor sebagian besar
dilakukan dengan menggunakan sistem multikultur dan hanya sedikit yang menggunakan sistem monokultur. Pada umumnya, kebun manggis yang ada di Kabupaten Bogor merupakan warisan yang
dibudidayakan secara turun menurun sehingga budidayanya belum dilakukan secara intensif. Kebanyakan petani tidak melakukan pemupukan, pengendalian pemberian obat, sanitasi,
pemangkasan ranting maupun pembungkusan buah serta mengabaikan cara pemanenan sesuai dengan yang dianjurkan sehingga
Tanaman manggis merupakan tanaman yang cocok hidup di daerah tropik basah, sering ditemukan tumbuh bersama dengan tanaman durian. Tumbuh baik di dataran rendah sampai
ketinggian 800 m di atas permukaan laut dpl, suhu optimal berkisar antara 22-23
o
C dengan curah hujan 1.500-2.500 mmtahun dan kelembaban 80 persen.
a. Penanaman
Tanaman manggis kebanyakan diperbanyak dengan biji, kerena bibit manggis adalah true-to- type
identik dengan genetic induknya, batang tegak, kuat, tahan hama dan penyakit serta tidak mudah roboh. Tetapi kini mulai dikembangkan perbanyakan secara vegetatif dengan sambugan.
26
Pertumbuhan bibit lambat, sehingga perlu perawatan khusus, misalnya media harus remah dan subur, mengandung air cukup banyak tetapi tidak menggenang.
Pengolahan tanah dilakukan sebelum musim hujan, dengan lubang tanam berukuran 100 x 100 x 50 cm untuk tanah gembur. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama dua minggu sebelum diisi
dengan tanah galian bagian atas. Pemberian pupuk diberikan dengan dosis 30 kg untuk pupuk kandang, Urea sebanyak 50 gram, TSP 25 gram, dan KCL 20 gram. Jarak tanam ideal manggis adalah
10 x 10 m untuk tanaman asal biji dan 5 x 5 m untuk tanaman hasil sambungan. Sebagai tanaman pelindung dapat digunakan pisang dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m ditanam dua bulan sebelum
tanaman manggis ditanam dan naungan perlu dipertahankan sampai tanaman berumur 2-4 tahun. Untuk menjaga kelembaban tanaman, sebaiknya diberi mulsa secukupnya di sekeliling tanaman.
b. Pemeliharaan
Pemupukan diberikan sesuai dengan umur tanaman, dan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu setengah dosis sesudah panen dan setengah dosis lagi menjelang berbunga. Pupuk diberikan dalam
larutan melingkar sedalam 10-20 cm tepatnya di bawah tepi ujung tajuk. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari pada fase awal pertumbuhan, terutama pada musim
kemarau. Interval pengairan dikurangi secara bertahap setelah tanaman berumur diatas 5 tahun. Hama yang biasanya muncul pada tanaman manggis yaitu hama ulat daun Stictoptera signifera yang
menyerang pada daun muda dan kutu api yang menyerang pada saat tanaman sedang berbunga dan berbuah. Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida.
c. Panen
Buah manggis juga dipanen berdasarkan keperluan. Buah manggis yang dipanen pada indeks warna 1 biasanya untuk pasaran yang jauh. Indeks warna 2 dan 3 untuk ekspor, sedangkan indeks
warna 4 dan 5 bisa langsung dikonsumsi. Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu dan daya simpan manggis.
Secara umum buah manggis dapat dipanen setelah berumur 8-10 tahun jika dikembangkan dari biji dengan umur produktif hingga 80 tahun. Namun dengan berkembangnya teknik budidaya
sekarang, pohon manggis dengan tinggi hanya 5 meter sudah dapat dipanen pada umur 5-7 tahun. Ciri-ciri buah manggis yang siap panen adalah kulit buahnya berwarna ungu kemerah-merahan atau
merah muda. Pemanenan manggis pada tempat budidaya di desa Karacak biasanya dipanen berdasarkan indeks kematangan manggis. Indeks kematangan manggis dapat dilihat pada Tabel 7.
d. Pasca panen