15
III. LANDASAN TEORI
3.1 TEKNIK HEURISTIK
Teknik heuristik adalah suatu cara mendekati suatu permasalahan yang kompleks ke dalam komponen-komponen yang lebih sederhana untuk mendapatkan hubungan-hubungan dalam
permasalahan yang dikaji atau dengan kata lain yaitu berupa bentuk pemecahan masalah dengan menggunakan kecerdasan manusia dan ditulis dengan program komputer.
Eriyatno 1999 berpendapat bahwa teknik heuristik merupakan pengembangan dari operasi aritmatika dan matematika logika. Ciri-ciri teknik heuristik secara umum yaitu:
1 Adanya operasi aljabar, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian 2 Adanya suatu perhitungan bertahap
3 Mempunyai tahapan yang terbatas sehingga dapat dibuat algoritma komputernya. Lebih lanjut lagi Eriyatno 1999 menyebutkan bahwa karakteristik teknik heuristik adalah:
1 Meringkas ruang lingkup keputusan sehingga proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat.
2 Banyak masalah yang kompleks, walaupun esensi permasalahan dapat diformulasikan secara sistematis.
3 Perencanaan kebijakan strategis manajemen demikian sulit dihitung dan sangat rumit sehingga tidak dapat ditangkap dengan model matematik.
Pada teknik heuristik, tidak ada suatu model yang baku sehingga setiap pemasalahan menggunakan teknik heuristik yang spesifik. Teknik heuristik tidak menjamin penyelesaian
permasalahan yang optimal, tapi dapat memberikan pemecahan yang memuaskan bagi pengambil keputusan Eriyatno 1999.
3.2 METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL
Metode perbandingan eksponensial merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan dari beberapa alternatif keputusan dengan kriteria majemuk. Metode ini
dikembangkan dengan cara merubah penilaian kualitatif yang berasal dari subyektifitas dari pengambil keputusan menjadi nilai kuantitatif Manning 1984.
Eriyatno 1999 menambahkan bahwa Metode Perbandingan Eksponesial MPE digunakan sebagai pembantu bagi individu mengambil keputusan untuk menggunakan rancang bangun yang
telah terdefinisi dengan baik tiap tahap proses. MPE digunakan untuk membandingkan beberapa alternatif dengan menggunakan sejumlah kriteria yang ditentukan berdasarkan hasil survei dengan
pakar terkait. MPE adalah salah satu metode pengambilan keputusan yang mengkuantitaskan pendapat seseorang atau lebih dalam skala tertentu. Metode ini mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias
yang mungkin terjadi dalam analisis. Nilai skor menggambarkan urutan prioritas menjadi besar fungsi eksponensial ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan menjadi lebih nyata.
16
Manning 1984 melanjutkan bahwa tahapan dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial adalah:
1 Menyusun alternatif keputusan yang akan dipilih. 2 Menentukan kriteria atau pertimbangan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi
3 Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria 4 Melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria
5 Menghitung nilai atau skor alternatif 6 Menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan kepada skor atau nilai total masing-masing
alternatif. Formulasi pehitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode perbandingan eksponensial
adalah sebagai berikut:
Skor
i
= nilai skor dari alternatif ke-i Nilai
ij
= nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j Krit
j
= tingkat kepentingan kriteria ke-j i
= 1,2,3,….,n : jumlah alternatif j
= 1,2,3,….,n : jumlah kriteria Penentuan urutan prioritas keputusan dilakukan dengan cara mengurutkan nilai skor dari alternatif
yang terbesar sampai dengan alternatif yang terkecil
.
3.3 METODE AHP ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS