68
8.1.3 Aspek Legal Yuridis
Dalam mendirikan industri ada beberapa perizinan yang perlu dilakukan melalui pihak pemerintah. Beberapa persyaratan perizinan tersebut antara lain:
1 Persetujuan mendirikan perusahaan 2 Akta pendirian perusahaan
3 Tanda daftar perusahaan 4 Surat Izin Perusahaan SIUP
Untuk mendirikan suatu industri juga diperlukan izin lokasi usaha, untuk memperoleh izin lokasi, pemohon menyampaikan permohonan secara tertulis kepada gubernur kepala daerah melalui
Kanwil BPN dengan dilengkapi : • Rekomendasi BupatiWalikota Kepala Daerah
• Akte pendirian perusahaan bagi perusahaan yang berbadan hukum atau Surat Izin Usaha bagi perusahaan perseorangan
• Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP • Lay out pabrik
• Garis besar uraian proyek • Pertimbangan aspek penatagunaan tanah
• Peta rencana tata ruang lokasi yang bersangkutan
8.1.4 Rekruitmen Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja minimum yang dianjurkan adalah sebanyak 9 orang di bagian administrasi, yaitu 1 orang kepala direksi, 1 orang manajer produksi, 2 orang staf administrasi dan
keuangan, 1orang manajer pemasaran, 2 orang staf pemasaran, 1 orang staf Quality Control, 2 orang satpam, dan 1 orang supir. Sedangkan kebutuhan tenaga kerja langsung yang berhubungan dengan
proses pengolahan xanthone manggis adalah sebanyak 61 orang, yaitu sebanyak 60 orang karyawan produksi, dan seorang laboran.
8.2 PROSES PRODUKSI XANTHONE MANGGIS
Menurut Pebriyanthi 2010, ada beberapa tahapan dalam proses produksi xanthone manggis. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
8.2.1 Ekstraksi Xanthone Kulit Manggis
Ekstraksi adalah suatu cara pemisahan komponen tertentu dari suatu bahan sehingga didapatkan zat yang terpisah secara kimiawi maupun fisik. Proses ekstraksi bertujuan untuk
mendapatkan bagian-bagian tertentu dari bahan yang mengandung komponen aktif, dalam hal ini xanthone yang akan diekstrak dari kulit manggis. Proses ekstraksi xanthone manggis ini menggunakan
pelarut ethanol. Penggunaan ethanol sebagai pelarut selain dapat mengekstrak senyawa xanthone juga dapat mengurangi tingkat kepahitan yang berasal dari senyawa tanin pada kulit manggis.
Proses ekstraksi mula-mula diawali dengan pencucian buah manggis. Buah manggis yang telah bersih kemudian dipisahkan antara kulit dengan daging buah. Penggunaan kulit manggis ini
dikarenakan bagian ini memiliki kandungan xanthone 27 kali lebih banyak dari daging buahnya. Kulit manggis yang telah terpisah kemudian mengalami proses pemisahan kembali dengan kulit lunak dan
69
kulit keras kulit terluar. Pemisahan dilakukan karena penggunaan kulit luar akan membuat rasa dari produk xanthone menjadi pahit. Kulit bagian lunak yang telah diperoleh selanjutnya mengalami
proses penghancuran. Penghancuran dimaksudkan untuk memperkecil ukuran dari bahan sehingga dapat mempercepat pelarutan komponen xanthone dan mengingkatkan rendemen ekstraksi.
Setelah proses penghancuran maka proses ekstraksi dapat dilakukan dengan mencampurkan bahan dengan pelarut dengan perbandingan 1:2 bv. Pelarut yang digunakan saat proses ekstraksi
adalah campuran antara pelarut ethanol 70 dan air. Proses ekstraksi yang dilakukan menggunakan metode maserasi. Maserasi adalah teknik yang digunakan untuk mengekstrak senyawa yang
diinginkan dengan suatu bahan dengan cara merendam bahan dalam pelarut dengan atau tanpa pengadukan. Proses maserasi pada ekstraksi xanthone kulit manggis ini dilakukan selama 24 jam pada
suhu kamar. Kulit manggis yang telah mengalami perendaman kemudian mengalami proses pemisahan. Pemisahan adalah tahapan akhir yang dilakukan pada proses ekstraksi yang bertujuan
mendapat senyawa xanthone pada ekstrak kulit manggis.
8.2.2 Pembuatan Sirup Xanthone