59
dijalankan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keuntungan bersih yang positif, nilai NPV yang positif, IRR yang lebih besar dari diskonto yang digunakan serta BC ratio yang lebih dari 1 dengan PBP
kurang dari umur proyek. Untuk menguji tingkat sensitivitas usaha budidaya manggis terhadap perubahan nilai
parameter kelayakan ini, maka dibuat skenario II dan skenario III. Dari hasil perhitungan pada skenario II dan skenario III diketahui bahwa usaha budidaya manggis layak dijalankan baik dengan
skenario II dimana terjadi penurunan harga jual sebesar 15 maupun pada skenario II dimana terjadi kenaikan biaya operasional sebesar 20. Namun demikian usaha budidaya manggis ini masih belum
banyak diminati oleh investor yang ingin menanamkan investasinya di usaha budidaya manggis mengingat jangka waktu pengembalian modal atau Pay Back Period PBP msih tergolong lama yaitu
sekitar 12- 13 tahun. Berdasarkan analisis sensitivitas, usaha budidaya manggis lebih sensitif terhadap perubahan harga dibandingkan terhadap kenaikan biaya operasional.
7.5 SUB MODEL ANALISA SENTRA PRODUKSI
Sub model analisa sentra produksi digunakan untuk menentukan daerah sentra yang akan menjadi pemasok bahan baku yang akan digunakan untuk proses pengolahan produk agroindustri
manggis. Sub model ini dibuat dengan dilatarbelakangi oleh karakteristik manggis yang bersifat musiman atau berbuah tergantung kondisi alam yang ada saat itu sehingga terkadang manggis sebagai
bahan baku utama agroindustri manggis sulit didapat dan akan menghambat proses produksi. Namun demikian dengan kondisi iklim yang ada di Indonesia, manggis tetap berbuah sepanjang tahun di
Indonesia hanya saja berada di tempat yang berbeda hampir setiap bulannya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kelayakan finansial agroindustri sehingga dibuatlah sub model analisa sentra
produksi manggis yang diharapkan mampu membantu pengguna untuk menangani masalah ini. Sentra produksi manggis yang akan dianalisa pada sub model ini ialah 25 sentra produksi
manggis di berbagai tempat di Indonesia. Model ini menggunakan metode sorting atau pengurutan dalam penentuan daerah pemasok bahan baku. Pada model ini pengguna akan diberikan data sentra
pemasok bahan baku yang ada di seluruh indonesia dan kemudian diberikan pilihan untuk mengurutkan sesuai kriteria yang diinginkan. Rincian mengenai data sentra penghasil manggis beserta
bulan panennya dapat dilihat pada Lampiran 11. Pertama-tama pengguna akan diarahkan untuk melakukan pemilihan data sentra berdasarkan
bulan panen dengan memilih pada kolom yang telah disediakan. Kemudian data-data yang telah dipilih tersebut akan diolah. Penentuan daerah sentra terbaik didapatkan dengan mengurutkan kriteria-
kriteria yang ada. Kriteria-kriteria tersebut antara lain bulan panen, puncak panen, produksi, dan jarak. Setelah kriteria tersebut diurutkan berdasarkan keinginan, pengguna kemudian akan membandingkan
daerah sentra pemasok bahan baku berdasarkan harga dengan cara memasukkan harga. Model ini memberikan fasilitas dimana pengguna dapat membandingkan dua daerah sentra
untuk menentukan daerah sentra pemasok terbaik. Kedua daerah tersebut dibandingkan dengan cara memasukkan input-input yang tersedia, diantaranya harga aktual manggis yang berlaku, daerah
sentra, dan banyaknya manggis yang dibeli. Pada perhitungan model ini digunakan perhitungan matematika dengan menggunakan beberapa asumsi. Model ini mengasumsikan pengiriman dari sentra
ke lokasi pabrik dengan menggunakan kendaraan milik pabrik dengan 1 liter bensin dapat menempuh jarak 8 km dan biaya yang harus dikeluarkan untuk 1 liter bensin ialah Rp.6.000. Asumsi-asumsi
tersebut akan digunakan untuk melakukan simulasi perhitungan total biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku manggis yang kemudian dapat dibandingkan antara satu lokasi dengan lokasi
60
yang lainnya. Pengguna akan mendapatkan hasil perbandingannya dengan menekan tombol hitung yang berada di tengah sub model. Tampilan sub model analisa sentra pemasok bahan baku dapat
dilihat pada Gambar 29.
Gambar 29. Tampilan sub model analisis sentra produksi Selain itu, program ini juga memfasilitasi pengguna untuk melakukan perhitungan biaya
apabila menggunakan jasa pengiriman. Hal ini dikhususkan terutama untuk daerah sentra yang berda di luar pulau jawa. Program ini terhubung dengan web yang menyediakan fasilitas untuk mengetahui
biaya pengiriman menggunakan berbagai jasa pengiriman. Pengguna dapat mengkalkulasikan biaya pengiriman yang telah disediakan pada program ini dan dapat membandingkan daerah sentra yang
akan dipilih sehingga akan didapat daerah sentra yang paling tepat untuk menjadi pemasok bahan baku.
Pada model ini kriteria pemilihan ditentukan oleh pengguna itu sendiri sehingga memberikan keleluasaan pada pengguna untuk menentukan daerah pemasok bahan baku sesuai dengan kriteria
yang diinginkan. Hal ini dilakukan mengingat faktor kritis dari sub model ini adalah harga yang bersifat dinamis dan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Daerah sentra terbaik yang dipilih ialah
daerah dengan total biaya termurah sehingga dapat memperkecil biaya produksi.
7.6 SUB MODEL ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI