METODE AHP ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

16 Manning 1984 melanjutkan bahwa tahapan dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial adalah: 1 Menyusun alternatif keputusan yang akan dipilih. 2 Menentukan kriteria atau pertimbangan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi 3 Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria 4 Melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria 5 Menghitung nilai atau skor alternatif 6 Menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan kepada skor atau nilai total masing-masing alternatif. Formulasi pehitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut: Skor i = nilai skor dari alternatif ke-i Nilai ij = nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j Krit j = tingkat kepentingan kriteria ke-j i = 1,2,3,….,n : jumlah alternatif j = 1,2,3,….,n : jumlah kriteria Penentuan urutan prioritas keputusan dilakukan dengan cara mengurutkan nilai skor dari alternatif yang terbesar sampai dengan alternatif yang terkecil .

3.3 METODE AHP ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Analytical Hierarchy Process AHP adalah suatu pendekatan analisis yang bertujuan untuk membuat suatu model permasalahan yang tidak mempunyai struktur. Analisis ini biasanya diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang terukur kuantitatif, maupun masalah-masalah yang memerlukan pendapat judgement, AHP banyak digunakan pada pengambilan keputusan untuk banyak kriteria. Perencanaan, alokasi, sumberdaya, dan penentuan prioritas dari strategi yang dimiliki pihak yang terlibat aktor dalam situasi konflik Saaty 1993. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk atau alternatif majemuk terhadap suatu kriteria secara intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan pairwise comparison. Semua elemen dikelompokan secara logika dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis Marimin 2004. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut Marimin 2004. Skor = ∑Nilai ij krit j 17 Tahap terpenting dalam analisis pendapat adalah penilaian dengan teknik komparasi berpasangan pairwase comparation terhadap elemen-elemen keputusan pada suatu tingkat hierarki keputusan. Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan nilai skala pengukuran yang dapat membedakan setiap pendapat serta mempunyai keteraturan, sehingga memudahkan proses transformasi dalam perhitungan matematis dari bentuk pendapat kualitatif ke dalam bentuk nilai angka kuantitatif. Tingkat kesahihan validitas pendapat bergantung pada konsistensi dan akurasi pendapat. Revisi pendapat dapat dilakukan apabila nilai rasio konsistensi pendapat cukup tinggi. Namun demikian, penggunaan revisi pendapat ini sangat terbatas guna mencegah terjadinya penyimpangan dari jawaban sebenarnya Saaty 1993.

3.4 METODE PENGURUTAN SORTING

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Desain Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Strategi Pengembangan Agroindustri Kelapa Studi Kasus : Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

1 17 330

Sistem Penunjang Keputusan untuk Perencanaan Lokasi Agroindustri Tahu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 9 100

Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis

0 1 124