Profil Kabupaten Bogor Potensi Manggis Kabupaten Bogor

24

V. ANALISIS SISTEM

5.1. ANALISIS SITUASIONAL

5.1.1. Profil Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan secara geografis terletak pada posisi 6 19’ - 6 47’ Lintang Selatan dan 106 1’-107 103’ Bujur Timur. Luas wilayah berdasarkan data terakhir adalah 2.301,95 Km 2 . Batas-batas wilayah kabupaten Bogor adalah: Sebelah Utara : Kota Depok Sebelah Barat : Kabupaten Lebak Sebelah Barat Daya : Kabupaten Tangerang Sebelah Timur : Kabupaten Purwakarta Sebelah Timur Laut : Kabupaten Bekasi Sebelah Selatan : Kabupaten Sukabumi Sebelah Tenggara : Kabupaten Cianjur Berdasarkan hasil Pendataan Sosial Ekonomi 2005, Kabupaten Bogor memiliki 40 Kecamatan, 427 desakelurahan, 13.541 RT dan 913.206 rumah tangga. Dari jumlah tersebut 234 desa mempunyai ketinggian sekitar kurang dari 500 m diatas permukaan laut dpl, 144 desa diantara 500- 700 m dan sisanya 49 desa sekitar lebih dari 500 m dpl.

5.1.2. Potensi Manggis Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi pengembangan komoditas manggis yang cukup besar, mengingat potensi pengembangan komoditas manggis cukup luas, didukung oleh agroekosistem Kabupaten Bogor yang cocok untuk budidaya komoditas manggis. Pada tahun 2003, Departemen Pertanian telah menetapkan manggis sebagai ssalah satu komoditas unggulan nasional Kabupaten Bogor. Berdasarkan data tahun 2006, Kabupaten Bogor memiliki luas sekitar 299.990 Ha, dengan potensi lahan pertanian seluas 151.296 Ha. Pada luas pertanian tersebut, terdapat pertanaman manggis dengan populasi sebanyak 39.674 pohon, tambah tanam 10.137 pohon dan produksi sebesar 3.467 ton buah manggis. Kabupaten Bogor memiliki bebrapa daerah sentra penghasil manggis, antara lain Kecamatan Jasinga, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Leuwisadeng, Kecamatan Sukamakmur, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Nanggung. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2007. Tabel 5 menunjukkan jumlah tanaman dan produksi manggis di daerah sentra pada tahun 2005, 2006, 2007sampai Triwulan II. Panen buah manggis di masing-masing daerah sentra berbeda-beda, tergantung pada umur tanam dan musim. Pada umunya panen dilakukan satu kali dalam setahun pada musim kemaran atau dua kali dalam 3 tahun pada musim hujan yang disebabkan masa vegetatif yang lama. Data bulan panen manggis daerah sentra dapat dilihat pada Tabel 6. 25 Tabel 5. Jumlah tanaman dan produksi manggis daerah sentra di Kabupaten Bogor Kecamatan Jumlah Tanaman Akhir Jumlah Tanaman Produktif Produksi Ton 2005 2006 2007 2005 2006 2007 2005 2006 2007 Jasinga 32.029 32.281 46.281 12.420 20.925 14.294 1.721 1.234 408 Cigudeg 5.380 6.135 7.135 1.990 4.316 5.385 177 161 874 Sukajaya 770 1.070 1.150 470 570 570 38 135 710 Leuwiliang 10.200 12.500 24.500 8.100 8.400 6.400 119 723 2.500 Leuwisadeng 6.000 11.500 26.500 3.500 5.500 11.500 82 500 2.400 Nanggung 634 689 5.625 475 485 485 18 44 165 Sukamakmur 5.209 5.209 769 4.048 4.048 4.030 - 200 3.000 Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor data sampai Bulan Juni 2007 Tabel 6. Bulan panen di daerah sentra manggis Kabupaten Bogor Kecamatan Bulan Panen Puncak Panen Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jasinga √ √ √ Juni Cigudeg √ √ √ Januari Sukajaya √ √ √ Des Leuwiliang √ √ √ Feb- Mar Leuwisadeng √ √ √ √ Nov-Des Nanggung √ √ √ √ Nov-Des Sukamakmur √ √ √ Februari Sumber : Profil Manggis Kabupaten Bogor 2007

5.1.3. Budidaya Manggis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Desain Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Strategi Pengembangan Agroindustri Kelapa Studi Kasus : Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

1 17 330

Sistem Penunjang Keputusan untuk Perencanaan Lokasi Agroindustri Tahu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 9 100

Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis

0 1 124