33
Beberapa permasalahan di atas menyebabkan banyak buah manggis yang tidak layak ekspor atau bahkan tidak layak konsumsi. Perbedaan mutu antara buah manggis kualitas ekpor dengan buah
manggis curah menyebabkan perbedaan harga antara keduanya sangatlah signifikan. Harga jual buah manggis curah sangat rendah dibandingkan buah layak ekspor terlebih lagi pada saat musim panen.
Hal ini menyebabkan banyak buah manggis yang tidak termanfaatkan dan menyebabkan petani enggan untuk berinvestasi dalam usaha budidaya manggis.
Melihat kondisi tersebut dan permasalahan yang ada, agroindustri diharapkan dapat menjadi solusi untuk memberikan nilai tambah buah manggis dengan mengolahnya menjadi produk. Selain itu
juga diharapkan hal ini dapat meningkatkan daya saing komoditas manggis agar dapat menjadi komoditas unggulan baik di pasar lokal maupun di pasar internasional.
Namun dalam hal membangun dan merencanakan agroindustri juga banyak hal yang perlu diperhatikan terutama kontinuitas bahan baku, mengingat manggis ini memiliki karakteristik musiman
sehingga banyak kajian yang perlu diamati untuk merealisasikan hal tersebut. Sistem penunjang keputusan perencanaan pengembangan agroindusti manggis diharapkan dapat membantu memberikan
alternatif-alternatif dalam rangka menentukan pengambilan keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan faktor dan parameter yang berpengaruh dalam sistem.
5.2.3 Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem merupakan suatu mata rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan- kebutuhan dengan pernyataan khusus dari permasalahan yang harus dipecahkan untuk mencukupi
kebutuhan tersebut Marimin 2004. Identifikasi sistem bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap sistem yang dikaji dalam bentuk diagram. Dalam tahap ini diidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh langsung maupun tidak langsung dalan perencanaan pengembangan agroindustri manggis.
a. Diagram Lingkar Sebab Akibat
Diagram sebab akibat menggambarkan interkoneksi antar peubah–peubah penting yang diturunkan dari identifikasi kebutuhan dan masalah yang telah diformulasikan pada suatu sistem
tertutup. Hubungan antara komponen tersebut dapat positif atau negatif serta dapat berlangsung searah maupun timbal balik. Selain itu, diagram sebab akibat harus mempertimbangkan komponen-
komponen yang digambarkan pada diagram input output. Diagram sebab akibat perencanaan pengembangan agroindustri manggis dapat dilihat pada Gambar 13.
b. Diagram Input Output
Menurut Marimin 2004 hal yang penting dalam identifikasi sistem adalah melanjutkan interpretasi diagram lingkar ke dalam konsep kotak gelap black box. Dalam penyusunan kotak gelap,
perlu diketahui macam informasi yang dikategorikan menjadi tiga golongan yaitu peubah input, peubah output, dan parameter-parameter yang membatasi struktur sistem. Diagram input output
Sistem Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis dapat dilihat pada Gambar 14.
34
Gambar 13. Diagram sebab akibat perencanaan pengembangan agroindustri manggis
Daya Dukung Lingkungan
+ +
Agroindustri Manggis
Stabilitas Harga Bahan Baku
Motivasi Petani
Bahan Baku Produk
Pendapatan Petani
+ +
Investasi
Permintaan
Pendapatan Wilayah
+ +
Lembaga Keuangan
Industri Penunjang
Lapangan Pekerjaan
+ +
+ +
+
+
+ +
_ _
-
35
Gambar 14. Diagram input output sistem perencanaan pengembangan agroindustri manggis INPUT LINGKUNGAN
1. Kebijakan Pemerintah 2. Kondisi Sosial-Ekonomi
3. Globalisasi Perdagangan
INPUT TAK TERKENDALI 1. Produktivitas Lahan
2. Tingkat Bunga Bank 3. Harga Bahan Baku
4. Industri Penunjang 5. Kualitas SDM
INPUT TERKENDALI 1. Kebutuhan Bahan Baku
2. Volume Produksi 3. Mutu Produk
4. Jumlah Investasi 5. Sarana dan Prasarana
OUTPUT DIKEHENDAKI 1. Stabilitas Harga Produk
2. Jaminan Kualitas 3. Perluasan Lapangan Kerja
4. Keuntungan Optimal 5. Ketepatan Pengembalian
dana Investasi
OUTPUT TAK DIKEHENDAKI 1. Kelangkaan Bahan Baku
2. Harga yang Fluktuatif 3. Kegagalan Produksi
4. Kredit Macet 5. Investasi Tidak Efisien
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN AGROINDUSRI MANGGIS
MANAJEMEN PERENCANAAN
36
VI. PEMODELAN SISTEM
6.1. KONFIGURASI MODEL
Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis dirancang
dan dikembangkan dalam suatu paket perangkat lunak yang diberi nama mangosteen 1.0. Konfigurasi
model pada sisem yang dibuat dirancang sesuai dengan struktur dasar sistem penunjang keputusan, sedangkan rancang bangun model dirumuskan formulasi matematis. Paket program mangosteen 1.0
terdiri dari 5 bagian utama yaitu: 1 Sistem Pengolahan Terpusat
2 Sistem Manajemen Basis Data Statis 3 Sistem Manajemen Basis Data Dinamis
4 Sistem Manajemen Basis Model 5 Sistem Manajemen Dialog
Sistem Pengolahan Terpusat merupakan bagian sistem yang bertujuan mengorganisasikan dan mengendalikan seluruh komponen sistem, serta memungkinkan sistem berinteraksi secara dua
arah dengan sistem lainnya. Sistem pengolahan terpusat mangosteen 1.0 divisualisasikan dalam bentuk menu utama yang terdiri dari Basis Data Statis, Basis Data Dinamis, Basis Pengetahuan dan
Basis Model. Sistem Manajemen Dialog merupakan bagian dari sistem yang memungkinkan pengguna dengan mudah berinteraksi dengan sistem.
Sistem Manajemen Basis Data merupakan bagian yang memberikan fasilitas pengolahan data, yaitu mengendalikan dan memanipulasi data yang tersimpan. Proses tersebut diantaranya input
data, ubah data, dan hapus data. Sistem Manajemen Basis Model merupakan bagian yang memberikan fasilitas pengelolaan model untuk perhitungan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem
Penunjang Keputusan ini terdiri dari enam model yaitu sebagai berikut: 1
Model Penentuan Produk Prospektif 2
Model Penentuan Lokasi Unggulan 3
Model Analisa Kelayakan Finansial Budidaya Manggis 4
Model Analisa Sentra Produksi 5
Model Analisa Kelayakan Finansial Agroindustri Manggis 6
Model Strategi Pengembangan Agroindustri Manggis. Paket perangkat lunak mangosteen 1.0 dirancang menggunakan bahasa pengembangan pascal
dengan perangkat lunak Embarcadero Delphi XE versi terbaru delphi yang dikeluarkan Embarcadero Technologies
tahun 2010. Sistem Manajemen Basis Data dirancang dengan menggunakan Data Access Object
dari Microsoft yang disimpan dalam Microsoft Access2007. Dalam perancangan serta pengembangan sistem digunakan juga perangkat lunak Power Designer 15.3 dan Microsoft Visio.
Selain itu, program mangosteen 1.0 ini juga terhubung dengan perangkat analisis lain yaitu Expert Choice 2000
untuk penggunaan teknik AHP Analitical Hierarchy Process pada model penentuan produk prospektif dan model penentuan strategi pengembangan agroindustri manggis.