Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Gambaran Umum Pertanian

Gambar 1.4 PDRB Provinsi di Sektor Pertanian Atas Harga Konstan 2000 Tahun 2004-2007 Miliar Rupiah Sumber: Badan Pusat Statistik Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai menghitung kontribusi dalam pembentukan PDRB di setiap provinsi sekaligus mengidentifikasi apakah sektor pertanian termasuk sektor unggul di setiap provinsi di Indonesia. Dengan memperhatikan kondisi dan potensi yang dimiliki Indonesia, maka pembangunan ekonomi di sektor pertanian akan berjalan optimal.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di setiap provinsi di Indonesia? 2. Apakah Sektor Pertanian merupakan sektor unggulan di setiap provinsi di Indonesia? 3. Bagaimana komparasi kontribusi Sektor Pertanian antar provinsi di Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di setiap provinsi di Indonesia Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengidentifikasi apakah Sektor Pertanian merupakan sektor unggulan di setiap provinsi di Indonesia 3. Untuk menganalisis komparasi kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB antar provinsi di Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi mengenai kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di setiap provinsi di Indonesia 2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini Universitas Sumatera Utara 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Pertanian

Menurut Mosher dalam Mubyarto 1989 mendefinisikan pertanian sebagai sejenis proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Pertanian dalam arti sempit diartikan sebagai pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga dimana diproduksinya bahan makanan utama seperti beras, palawija jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian. Sektor pertanian meliputi kegiataan pengusahaan dan pemanfaatan benda-benda biologis hidup yang diperoleh dari alam dengan tujuan untuk konsumsi. Berdasarkan definisi ini, sektor pertanian secara sempit dapat dirinci atas beberapa sub-sektor, yaitu: 1. Sektor tanaman pangan Food Crop Mencakup segala jenis makanan yang dihasilkan dan dipergunakan sebagai bahan makanan seperti, padi, jagung, ketela pohon, kentang dan umbi- umbian lainya, kacang tanah, kedelai, dan kacang lainnya, sayur dan buah-buahan. 2. Tanaman perkebunan Estate Crop Mencakup segala jenis tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan seperti karet, kopi, teh, kina, coklat, kelapa sawit, tebu, serat manila, kelapa, kapuk, cengkeh, pala, lada, pinang dan lainya. 3. Peternakan Livestock Universitas Sumatera Utara Mencakup kegiatan pemeliharaan ternak besar, ternak kecil, dan unggas yang bersifat komersial dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dipotong dan diambil hasilnya seperti; sapi, kerbau, kuda, babi, kambing, domba, ayam, itik, burung, ulat sutra dan sebagainya. Pertanian muncul pada saat manusia mulai mengendalikan pertumbuhan tanaman dan hewan, serta mengaturnya sedemikian rupa sehingga menguntungkan. Perbedaan antara pertanian yang ilmiah dan pertanian yang masih primitif terletak pada taraf sampai di mana penguasaan manusia atas pertumbuhan tanaman dan hewan telah terlaksana Pada pertanian yang masih sangat primitif, petani menerima tanah, curah hujan, dan berbagai jenis tanman yang ada sebagaimana adanya. Pada pertanian yang sudah modern, manusia menggunakan kecerdasan otaknya untuk meningkatkan penguasaannya terhadap semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan Hanafie, 2010. Pertanian dianggap sebagai suatu usaha untuk mengadakan suatu ekosistem buatan yang bertugas menyediakan bahan makanan bagi manusia. Pada mulanya pertanian di tanah air dilakukan sebagai usaha untuk menghasilkan keperluan sehari-hari petani dari tanah tempatnya berpijak, pertanian seperti itu disebut pertanian gurem dan hidup dalam suatu perekonomian tertutup Nasoetion, 2005 dalam Sukino, 2003. Pertanian yaitu semua kegiatan yang meliputi penyediaan komoditi tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Semua kegiatan penyediaan tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan itu dilakukan secara sederhana, yaitu masih Universitas Sumatera Utara menggunakan peralatan tradisional yang termasuk pula di dalamnya BPS, 2003 dalam Ramanto, 2008. Bisa juga pertanian disebut sebagai upaya pengolahan tanaman dan lingkungan agar memberikan suatu produk Mardjuki, 1990. Pertanian merupakan suatu proses produksi yang khas didasarkan atas proses-proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Pembangunan pertanian merupakan suatu proses perubahan kondisi yang kurang baik menjadi kondisi yang lebih baik di sektor pertanian. Pembangunan pertanian tidak hanya dipengaruhi oleh unsur-unsur produksi seperti sumberdaya alam, tenaga kerja, dan modal, tetapi juga dipengaruhi aspek-aspek sosial, ekonomi, dan politik Mosher, 1966 dalam Santoso, 2005.

2.2 Landasan Teori