Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Analisis Komparasi Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB antar Provinsi di Indonesia
Keterangan : : Menyatakan Kontribusi
: Menyatakan Hubungan
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan landasan teori, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Sektor Pertanian memberikan kontribusi paling besar terhadap PDRB di setiap provinsi di Indonesia, dibanding dengan sektor-sektor lainnya.
2. Sektor Pertanian di setiap provinsi di Indonesia merupakan sektor unggulan
Universitas Sumatera Utara
25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ini ditentukan secara purposive sengaja yaitu di Indonesia dengan mempertimbangkan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber
daya alam di Indonesia, pertanian merupakan salah satu usaha yang sangat menguntungkan dan dapat dilakukan dengan efisien. Karena, negara kita
mempunyai keunggulan komparatif yang tidak dipunyai oleh negara lain dan menurut Nunung 2006, masih ada 30,4 juta hektar hutan cadangan, 6,3 juta ha
rawa-rawa, dan 6,1 juta hektar tanah yang belum dimanfaatkan. Sehingga Indonesia mempunyai peranan dan posisi yang strategis sebagai penyumbang
PDRB terbesar dalam sektor pertanian, untuk itu dibutuhkan penelitian mengenai sektor pertanian termasuk sektor unggulan.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang dikumpulkan adalah data time series dengan range tahun 2004 sampai tahun
2012. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara, data yang diperoleh
yaitu data PDRB sektor-sektor ekonomi atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha di 33 provinsi Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Metode Analisis Data
3.3.1. Analisa Data Identifikasi Masalah 1 Hipotesis 1
Untuk menjawab Identifikasi Masalah 1 yang digunakan adalah dengan metode analisis deskriptif, berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data
sekunder yaitu mengenai kontribusi Sektor Pertanian di 33 provinsi di Indonesia. Hipotesis 1, diuji dengan melihat besarnya sub sektor pertanian yang
unggul digunakan rumus:
Kss = ...………………………………………… 3.1
Dimana: Kss
= Kontribusi Sub sektor rata-rata di setiap provinsi VASS = Jumlah nilai PDRB sub sektor di setiap provinsi
n = Jumlah data
Menghitung sumbangan Sektor Pertanian terhadap PDRB digunakan rumus:
pit = ............................................................................ 3.2
Dimana: pit = Besarnya kontribusi Sektor Pertanian pada tahun ke-t
Universitas Sumatera Utara
Sit = PDRB Sektor Pertanian pada tahun ke-t rupiah Tt = Total PDRB pada tahun-t rupiah
Kemudian dihitung besarnya pertumbuhan Sektor Pertanian yang dicapai selama jangka waktu tertentu dengan menggunakan rumus :
Git = . ............................................................. 3.3
Dimana : Git = Pertumbuhan Sektor Pertanian pada tahun ke-t
Pit = Besarnya PDRB Sektor Pertanian pada tahun ke-t rupiah Pit-1 = Besarnya PDRB Sektor Pertanian pada tahun ke-t-1 rupiah
3.3.2. Analisa Data Identifikasi Masalah 2 Hipotesis 2
Untuk menjawab identifikasi masalah 2 yang digunakan adalah dengan metode analisis LQ. Location Quotion LQ yaitu perbandingan relatif antara
kemampuan suatu sektor di daerah yang diselidiki dengan kemampuan yang sama pada daerah yang lebih luas.
Hipotesis 2, diuji dengan analisis Location Quotion LQ
LQ =
Struktur rumusan LQ memberikan beberapa nilai yaitu LQ 1, LQ = 1, LQ 1. Jika memakai nilai produksi sebagai bahan perhitungan, maka :
Universitas Sumatera Utara
a. LQ lebih besar dari satu LQ 1 Berarti komoditas tersebut merupakan sektor basis, artinya produksi
komoditas yang bersangkutan sudah melebihi kebutuhan konsumsi di daerah dimana komoditas tersebut dihasilkan dan kelebihannya dapat dijual ke luar
daerah. Dalam hal ini tingkat spesialisasi sektor tertentu pada provinsi i lebih besar dari sektor yang sama pada tingkat nasional.
b. LQ lebih kecil dari satu LQ 1 Produksi komoditas tersebut belum mencukupi kebutuhan konsumsi di
daerah yang bersangkutan dan pemenuhannya didatangkan dari daerah lain. Dalam hal ini spesialisasi sektor tertentu pada provinsi i lebih kecil dari sektor
yang sama pada tingkat nasional. c. LQ sama dengan satu LQ = 1
Produksi komoditas yang bersangkutan hanya cukup untuk kebutuhan daerah setempat. Dalam hal ini tingkat spesialisasi sektor tertentu pada provinsi i
sama dengan sektor yang sama pada tingkat nasional.
3.3.3. Analisa Data Identifikasi Masalah 3
Untuk menjawab identifikasi masalah 3 dengan menggunakan metode analisis deskriptif, karena datanya berhubungan dengan hal membandingkan
setiap provinsi yang memiliki sektor unggulannya pertanian. Untuk mengujinya dengan menggunakan metode Dependent Simple T-Test secara tabulasi sederhana.
Yaitu membandingkan nilai-nilai Sektor Pertanian yang dihasilkan di setiap provinsi, kemudian kita bandingkan mana yang lebih tinggi. Setelah itu, hasil
yang paling tinggi maka provinsi tersebutlah yang berkontribusi sangat besar.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga metode deskriptif digunakan untuk memaparkan hasil yang menunjukkan kontribusi paling tinggi di Sektor Pertanian.
3.4 Definisi dan Batasan Operasional
3.4.1. Definisi
1. Kontribusi Sektor Pertanian adalah sumbangan yang diberikan oleh Sektor Pertanian dengan melihat dalam PDRB provinsi di Indonesia
2. PDRB menurut lapangan usaha adalah besarnya lapangan usaha pertanian dibandingkan dengan 8 sektor lainnya.
3.4.2. Batasan Operasional
1. Data yang diambil adalah data dalam kurun waktu tahun 2004 sampai tahun 2012 meliputi data PDRB sektor-sektor ekonomi menurut lapangan usaha di
33 Provinsi Indonesia dan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha.
2. Waktu Penelitian tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Deskripsi Wilayah 4.1.1 Batas dan Topografi Wilayah Indonesia
Secara astronomis, Indonesia terletak antara 6 08’ Lintang Utara dan
11 15’ Lintang Selatan dan antara 94
45’ – 141 05’ Bujur Timur dan dilalui
oleh garis ekuator atau garis khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 0 .
Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Negara Malaysia, Negara Singapura, Negara Filipina, dan
Laut Cina Selatan. Sebelah Selatan
: Negara Australia, dan Samudra Hindia. Sebelah Barat
: Samudra Hindia. Sebelah Timur
: Negara Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudra Pasifik. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia berada di antara
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia terdiri dari 33 provinsi yang terletak di lima pulau besar dan empat kepulauan, yaitu :
Pulau Sumatera : Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara,
Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi,
Universitas Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Lampung
Kepulauan Riau : Kepulauan Riau
Kepulauan Bangka Belitung : Kepulauan Bangka Belitung Pulau Jawa
: Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Banten, Provinsi DI Yogyakarta, dan
Provinsi Jawa Timur Kepulauan Nusa Tenggara Sunda Kecil
: Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa
Tenggara Timur Pulau Kalimantan
: Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Provinsi Kalimantan
Utara Pulau Sulawesi
: Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontallo, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi
Sulawesi Barat, dan Provinsi Sulawesi Tenggara Kepulauan Maluku
: Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara Pulau Papua
: Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Luas dan Kondisi Gografis
Berikut ini luas daerah di Indonesia menurut provinsi pada tahun 2013, yaitu :
Tabel 4.1. Luas Setiap Provinsi di Indonesia Tahun 2013 Provinsi
Ibu Kota Provinsi Luas
km
2
Aceh Banda Aceh
57.956,00 Sumatera Utara
Medan 72.981,23
Sumatera Barat Padang
42.012,89 Riau
Pekanbaru 87.023,66
Jambi Jambi
50.058,16 Sumatera Selatan
Palembang 91.592,43
Bengkulu Bengkulu
19.919,33 Lampung
Bandar Lampung 34.623,80
Kepulauan Bangka Belitung Pangkal Pinang
16.424,06 Kepulauan Riau
Tanjung Pinang 8.201,72
DKI Jakarta Jakarta
664,01 Jawa Barat
Bandung 35.377,76
Jawa Tengah Semarang
32.800,69 DI Yogyakarta
Yogyakarta 3.133,15
Jawa Timur Surabaya
47.799,75 Banten
Serang 9.662,92
Universitas Sumatera Utara
Bali Denpasar
5.780,06 Nusa Tenggara Barat
Mataram 18.572,32
Nusa Tenggara Timur Kupang
48.718,10 Kalimantan Barat
Pontianak 147.307,00
Kalimantan Tengah Palangka Raya
153.564,50 Kalimantan Selatan
Banjarmasin 38.744,23
Kalimantan Timur Samarinda
129.066,64 Kalimantan Utara
Bulungan 75.467,70
Sulawesi Utara Manado
13.851,64 Sulawesi Tengah
Palu 61.841,29
Sulawesi Selatan Makassar
46.717,48 Sulawesi Tenggara
Kendari 38.067,70
Gorontalo Gorontalo
11.257,07 Sulawesi Barat
Mamuju 16.787,18
Maluku Ambon
46.914,03 Maluku Utara
Ternate 31.982,50
Papua Barat Manokwari
97.024,27 Papua
Jayapura 319.036,05
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014
Tabel 4.1. memperlihatkan bahwa wilayah di Indonesia yang memiliki luas terbesar pada tahun 2013 adalah Provinsi Papua, yaitu 319. 036,05 km
2
.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Keadaan Penduduk 4.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Penduduk di Indonesia memiliki jenis pekerjaan yang beraneka ragam. Berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2. Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Juta Jiwa
Tahun 2013
No Jenis Pekerjaan
Jumlah Jiwa
Persentase
1 Petanian
39,96 35,05
2 Manufaktur
23,48 20,59
Pertambangan 1,56
1,37 Industri
14,78 12,96
Listrik, gas, dan air 0,25
0,22 Bangunan
6,89 6,04
3 Jasa-jasa
50,58 44,36
Perdagangan 24,81
21,76 Transportasi
5,23 4,59
Keuangan 3,01
2,64 Jasa Kemasyarakatan
17,53 15,37
TOTAL 114,02
100
Sumber : Badan Pusat Statiska Indonesia, 2014
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. dapat menjelaskan bahwa penduduk Indonesia sebagian besar bekerja di Sektor Jasa-Jasa dengan jumlah 50,58 jiwa dengan persentase 44,36.
Sedangkan penduduk yang bekerja di Sektor Pertanian sebanyak 39,96 jiwa dengan persentase 35,05. Dan penduduk yang bekerja di Sektor Manufaktur
dengan jumlah 23,48 jiwa dengan persentase 20,59 .
4.2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Golongan Umur Tahun 2013
No Tingkat Umur
Tahun Jumlah
Jiwa Persentase
1 15 - 19
5.744.811 5,18
2 20 - 24
10.409.586 9,39
3 25 - 29
13.836.717 12,49
4 30 - 34
16.875.894 15,23
5 35 - 39
13.603.962 12,28
6 40 - 44
14.630.124 13,20
7 45 - 49
11.282.190 10,18
8 50 - 54
9.716.135 8,77
Universitas Sumatera Utara
9 55 - 59
5.998.795 5,41
10 60+
8.705.827 7,86
Jumlah 110.804.041
100 Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2013 diolah
Tabel 4.3. diketahui bahwa jumlah penduduk yang paling banyak menurut kelompok umur adalah pada umur 30
– 34 tahun yaitu sebanyak 16.875.894 jiwa 15,23, sedangkan yang paling sedikit adalah kelompok umur 15
– 19 tahun yaitu sebanyak 5.744.811 jiwa 5,18.
4.2.3 Kondisi Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia pada tahun 2014 berjumlah 253.609.643. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat
di dunia. Dimana pada peringkat pertama masih diduduki oleh China dengan jumlah penduduk sebesar 1,355 miliar jiwa, posisi kedua diduduki oleh India
dengan jumlah penduduk sebesar 1,236 miliar jiwa, dan di posisi ketiga diduduki oleh Amerika Serikat dengan jumlah penduduk sebesar 318.892 juta jiwa.
Sedangkan tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa, ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk bertambah sebesar 15.968.317 jiwa
dalam 4 tahun terakhir sejak tahun 2010, atau bertambah sebesar 6,71. Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000-2010, kondisi jumlah
penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh tingginya angka kelahiran. Untuk melihat perkembangan jumlah penduduk
Indonesia, dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2000 dan Tahun 2010
Provinsi Penduduk Jiwa
2000 2010
Aceh 3.930.905
4.494.410 Sumatera Utara
11.649.655 12.982.204
Sumatera Barat 4.248.931
4.846.909 Riau
4.957.627 5.538.367
Jambi 2.413.846
3.092.265 Sumatera Selatan
6.899.675 7.450.394
Bengkulu 1.567.432
1.715.518 Lampung
6.741.439 7.608.405
Kepulauan Bangka Belitung 900.197
1.223.296 Kepulauan Riau
- 1.679.163
DKI Jakarta 8.389.443
9.607.787 Jawa Barat
35.729.537 43.053.732
Jawa Tengah 31.228.940
32.382.657 DI Yogyakarta
3.122.268 3.457.491
Jawa Timur 34.783.640
37.476.757 Banten
8.098.780 10.632.166
Bali 3.151.162
3.890.757 Nusa Tenggara Barat
4.009.261 4.500.212
Nusa Tenggara Timur 3.952.279
4.683.827 Kalimantan Barat
4.034.198 4.395.983
Kalimantan Tengah 1.857.000
2.212.089 Kalimantan Selatan
2.985.240 3.626.616
Universitas Sumatera Utara
Kalimantan Timur 2.455.120
3.553.143 Sulawesi Utara
2.012.098 2.270.596
Sulawesi Tengah 2.218.435
2.635.009 Sulawesi Selatan
8.059.627 8.034.776
Sulawesi Tenggara 1.821.284
2.232.586 Gorontalo
835.044 1.040.164
Sulawesi Barat -
1.158.651 Maluku
1.205.539 1.533.506
Maluku Utara 785.059
1.038.087 Papua Barat
- 760.422
Papua 2.220.934
2.833.381 INDONESIA
206.264.595 237.641.326
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2013 Tabel 4.4. memperlihatkan bahwa penduduk Indonesia tahun 2000 dan
2010 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 14,9 dan pada tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 15,2.
4.3 Perekonomian Indonesia
Perekonomian di Indonesia dapat dilihat melalui Product Domestic Bruto PDB Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5. berikut:
Tabel 4.5. Produk Domestik Bruto Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
Lapangan Usaha Rata-Rata per Tahun
Pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
Milliar Rupiah Milliar Rupiah
Pertanian 284.827,31
Pertambangan dan penggalian 176.431,68
108.395,63 Industri Pengolahan
736.728,68 -560.297,00
Listrik, Gas, dan Air Bersih 560.297,00
176.431,68 Bangunan
15.267,97 0,00
Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
131.708,32 -116.440,36
Pengangkuta dan Komunikasi 140.374,40
0,00 Keuangan, Persewaan, dan
Jasa Perusahaan 145.104,90
-266.861,79
Jasa-Jasa 1.656.516,80
-187.879,12
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014 diolah
Berdasarkan Tabel 4.5., dapat dilihat bahwa Sektor Jasa-Jasa yang memberikan kontribusi terbesar pertama terhadap PDB Indonesia, yaitu sebesar
Rp. 1.656.516,80 miliar. Sedangkan kontribusi Sektor Pertanian berada pada urutan keempat, yaitu sebesar Rp. 284.827,31 miliar. Untuk pertumbuhannya,
Universitas Sumatera Utara
yang besar terjadi pada Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, yaitu sebesar Rp. 176.431,69 miliar.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Setiap Provinsi Indonesia