Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi DI Yogyakarta

5.1.14 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi DI Yogyakarta

Daerah Pemerintah DI Yogyakarta merupakan daerah yang kehidupan masyarakatnya tidak begitu bergantung pada Sektor Pertanian. Saat ini Sektor Pertanian penyumbang terbesar kedua setelah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Sumbangan Sektor Pertanian bagi perekonomian Pemerintahan DI Yogyakarta dapat dilihat pada Lampiran 14. Sektor Pertanian merupakan penyumbang pendapatan terbesar kedua setelah Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran dalam pembentukan PDRB Pemerintah DI Yogyakarta. Sektor Pertanian penyumbang rata-rata Rp. 3.438,22 miliar rupiah per tahun sedangkan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran penyumbang rata-rata terbesar pertama sebesar Rp. 3.785,44 miliar rupiah terhadap pembentukan PDRB daerah selama kurun waktu 2004-2012. Sumbangan Sektor Pertanian merupakan sumbangan terbesar kedua bila dibandingkan dengan sumbangan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Penyumbang terbesar ketiga bagi PDRB Pemerintah DI Yogyakarta adalah Sektor Jasa-Jasa yaitu rata- rata sebesar Rp. 3.305,89 miliar per tahun disusul dengan Sektor Industri Pengolahan di urutan keempat sebesar Rp. 2.637,78 miliar per tahun. Kontribusi PDRB Sektor Pertanian atas harga konstan menurut lapangan usaha pada periode tahun 2004 sampai tahun 2012 mengalami penurunan disetiap tahunnya. Namun sempat terjadi penurunan yang fluktuatif ditahun 2007 18,22 Universitas Sumatera Utara dan ditahun 2008 18,34. Kontribusi Sektor Pertanian dapat dilihat pada Lampiran 14.2. Pada Lampiran 14.1 dapat dilihat bahwa kontribusi PDRB masing-masing sub sektor terhadap Sektor Pertanian. Kontribusi PDRB sub sektor tanaman bahan makanan secara rata-rata mendominasi PDRB Sektor Pertanian secara sempit di Provinsi DI Yogyakarta. Besar kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan Rp. 259.578 miliar per tahun. Hal ini didukung fakta bahwa DI Yogyakarta merupakan salah satu provinsi terbesar penghasil tanaman pangan dan hortikultura Indonesia Fitria, 2014. Laju pertumbuhan Sektor Pertanian selama sembilan tahun terakhir 2004- 2012 berfluktuatif setiap tahunnya. Walau pada tahun 2010 dan 2011 sempat mengalami penurunan yang negatif -0,27, -2,06. Hal ini dinyatakan oleh Winoto dan Siregar 2008 dalam Fitria 2014 yang menyatakan bahwa perlambatan pertumbuhan di Sektor Pertanian terkait dengan tren pertumbuhan negatif sub sektor non tanaman pangan.

5.1.15 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB di Provinsi Jawa Timur