Sektor-Sektor Unggulan Provinsi Aceh Berdasarkan pendekatan Location Quotient LQ

Indikator suatu sektor dikatakan sektor unggulan atau bukan sektor unggulan ialah ketika memiliki LQ yang lebih besar atau lebih kecil dari satu. Apabila nilai LQ lebih besar dari satu maka sektor tersebut adalah sektor unggulan, artinya peranan suatu sektor dalam perekonomian di suatu provinsi lebih besar daripada peranan sektor tersebut dalam perekonomian Indonesia. Hasil perhitungan nilai LQ untuk seluruh sektor perekonomian menunjukkan bahwa terdapat beberapa sektor ekonomi yang menjadi sektor unggulan.

5.2.1 Sektor-Sektor Unggulan Provinsi Aceh Berdasarkan pendekatan Location Quotient LQ

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode Location Quotient LQ, Sektor Ekonomi yang termasuk dalam sektor unggulan di Provinsi Aceh dapat dilihat di Lampiran 35. Sektor unggulan di Provinsi Aceh Berdasarkan yang terunggul adalah : 1. Sektor Pertanian Selama periode 2004-2012, nilai koefisien LQ 1, artinya kontribusi Sektor Pertanian dalam perekonomian Provinsi Aceh lebih besar daripada kontribusi sektor tersebut dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didukung oleh adanya peningkatan kontribusi terhadap PDRB Provinsi Aceh yaitu ditandai dengan peningkatan pada sub sektor tanaman bahan makanan. 2. Pertambangan dan Penggalian Selama periode 2004-2012, nilai koefisien LQ 1, artinya kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian dalam perekonomian Provinsi Aceh lebih besar Universitas Sumatera Utara daripada kontribusi sektor tersebut dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didukung karena Provinsi Aceh memiliki pertambangan yang terdiri dari pertambangan logam emas, tembaga, molibdenum dan pertambangan non logam batu kapur. 3. Sektor Jasa-Jasa Selama periode 2004-2012, nilai koefisien LQ 1, artinya kontribusi Sektor Jasa-Jasa dalam perekonomian Provinsi Aceh lebih besar daripada kontribusi sektor tersebut dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didukung dengan berkembanganya Sektor Pertanian dan pariwisata, sehingga dibutuhkan jasa- jasa seperti jasa pengiriman barang, jasa pariwisata, dan lain-lain. 4. Sektor BangunanKonstruksi Selama periode 2004-2012, nilai koefisien LQ 1, artinya kontribusi Sektor Bangunankonstruksi dalam perekonomian Provinsi Aceh lebih besar daripada kontribusi sektor tersebut dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didukung dengan adanya potensi sumber energi listrik, sehingga diperlukan pembangunan Geothermal Seulahan Agam yang akan memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Aceh. 5. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Selama periode 2004-2012, nilai koefisien LQ 1, artinya kontribusi Sektor Bangunankonstruksi dalam perekonomian Provinsi Aceh lebih besar daripada kontribusi sektor tersebut dalam perekonomian Indonesia. Hal ini didukung dengan adanya potensi pariwisata, sehingga Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran akan juga mengalami peningkatan. Universitas Sumatera Utara Adapun Sektor Industri Pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor-sektor non unggulan di Provinsi Aceh.

5.2.2 Sektor-Sektor Unggulan Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan pendekatan