Tujuan : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah

afektif juga dilihat dari penghargaan siswa terhadap guru seperti sopan, ramah dan hormat kepada guru pada saat guru menjelaskan pelajaran. Cara bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami juga menjadi catatan penilaian ranah afektif siswa. Siswa juga memiliki kemauan untuk mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut juga menjadi catatan ranah afektif siswa, hal ini terlihat dari siswa yang mau pergi ke perpustakaan untuk belajar lebih lanjut atau meminta informasi kepada guru tentang buku yang harus dipelajari atau segera membentuk kelompok untuk diskusi. Ranah afektif lain yang dicatat oleh guru ekonomi adalah siswa mau melakukan latihan untuk menyelesaikan masalah berdasarkan konsep bahan yang telah diperolehnya atau menggunakannya dalam praktik kehidupannya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran ekonomi, “Dalam pelajaran Ekonomi pada ranah afektif juga dilihat berdasarkan perilaku-perilaku siswa yang menekankan pada aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi dan penyesuaian diri yang pasti penilaian afektif dilihat dari nilai sikap siswa bagaimana siswa mengikuti pelajaran. Dan pada ranah afektif saya suka mencatat perilaku siswa di kelas, kaya yang suka ribut, suka jahil, atau berisik di kelas, suka teriak-teriak, pasti saya catat .” 4 Men urut wakil kepala sekolah bidang kurikulum, “Pada penilaian ranah afektif, kalau catatan sikap siswa sama guru yang bersangkutan, yang mengajar pada bidang studi masing-masing, untuk di tulis di raport juga. ” 5 Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan siswa “aku pernah liat guru, nyatet siswa yang berisik. ” 6 Penilaian ranah afektif dilakukan dengan mencatat dalam jurnal yang dimiliki oleh guru pada mata pelajaran Ekonomi. 4 Wawancara dengan Ibu Halimatussa’diyah guru ekonomi pada tanggal 30 Sepetember 2014 5 Wawancara dengan Bapak Ridwan, S.Ag wakil kepala sekolah bidang kurikulum pada tanggal 30 september 2014 6 Wawancara dengan 4 orang siswa M. Renaldi, Kansha, Tanti Melinda, Nurul Huda pada tanggal 1 Oktober 2014

3. Implementasi Penilaian Ranah Psikomotorik Pada Mata Pelajaran

Ekonomi Di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penilaian pada ranah psikomotor dalam mata pelajaran Ekonomi baru digunakan pada kurikulum 2013 dimana pada penilaian psikomotor ini baru ada instrumen penilaian kurikulum 2013. Sebelumnya pada ranah psikomotor sudah terdapat penilaian Kompetensi Inti 4 dirapot, penilaian pada Kompetensi Inti 4 dilakukan untuk melihat siswa-siswi dengan memberikan keterampilan-keterampilan pada setiap pelajaran. Penilaian pada ranah psikomotor pada pelajaran Ekonomi diminta untuk membuat video. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan siswa yang mengatakan “Biasanya ibu ngasih saya latihan- latihan soal atau saya pernah disuruh membuat video dan pernah pada pelajaran Kewirausahaan guru meminta saya untuk mencatet hasil keuntungannya. ” 7 Menurut pengamatan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, “Untuk penilaian ranah psikomotor, penilaiannya di sesuaikan dengan materinya, guru yang memiilih materi mana yang sesuai untuk dibuat proyek ”. 8 Selain itu untuk menilai ranah psikomotor dalam proses pembelajaran Ekonomi juga dilakukan secara kolaboratif dengan mata pelajaran kewirausahaan, dalam hal ini siswa-siswi diberikan tugas untuk berdagang dan Guru Ekonomi meminta data untuk melihat keuntungan dan kerugian yang didapatkan dari hasil jualan tersebut. Inilah kegiatan untuk menilai siswa-siswi dalam ranah psikomotor siswa. Penilaian ranah psikomotor juga dilakukan dengan mencatat dalam jurnal guru yang mencatat keaktivan siswa dalam menjawab soal yang diberikan guru, maupun menjawab soal yang diberikan pada saat ujian ulangan berlangsung tidak hanya itu siswa harus berperan aktif 7 Wawancara dengan Kansha, siswa kelas X.i 2 pada tanggal 1 Oktober 2014 8 Wawancara dengan Bapak Ridwan, S.Ag wakil kepala sekolah bidang kurikulum pada tanggal 1 Oktober 2014