Keunggulan penilaian dengan wawancara adalah sebagai berikut:
a Guru dapat berinteraksi langsung dengan peserta didik,
sehingga informasi yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sosial dapat langsung digali peserta didik.
b Jika ada hal-hal yang perlu digali lebih lanjut, guru dapat
melakukannya karena data diperoleh secara langsung dari peserta didik.
c Menunjukkan kedekatan emosional antara guru dengan peseta
didik, sehingga dapat menjalin hubungan yang akrab untuk kepentingan pembelajaran.
Sedangkan kelemahan penilaian dengan wawancara adalah sebagai berikut:
a Kalau dilakukan secara kaku, maka peserta didik tidak mau
mengungkapkan perasaannya secara terbuka. b
Membutuhkan waktu khusus dalam menggali data dari peserta didik. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajeman waktu yang
tepat agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Dari pemaparan di atas dalam melakukan penilaian
kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial perlu menggunakan instrumen yang sesuai dengan karakteristik yang
akan diukur, sehingga menghasilkan data kompetensi sikap secara akurat.
C. Ranah Psikomotor
1. Pengertian Ranah Psikomotor
Kata “psikomotor” berhubungan dengan kata “motor”, sensory motor atau perceptual motor. Menurut Burhan Nurgiyantoro, mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan kategori kemampuan psikomotorik adalah “ranah
psikomotor berkaitan dengan kompetensi berunjuk kerja yang melibatkan
gerakan- gerakan otot psikomotor”.
45
Jadi tekanan kemampuan yang menyangkut penguasaan tubuh dan gerak, penguasaan kemampuan ini
meliputi gerakan anggota tubuh yang memerlukan kordinasi syaraf otot yang sederhana yang bersifat kasar menuju gerakan yang menurut
koordinasi syarat otot yang lebih kompleks dan bersifat lancar. Menurut Nana Sudjana, tipe hasil belajar psikomotorik berkenaan
dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu.
46
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ranah psikomotorik dalam taksonomi pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses
tingkah laku atau pelaksanaannya, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang didapat lewat kognitif, dan diinternalisasikan
melalui afektif sehingga mengorganisasikan dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik.
Psikomotor atau keterampilan adalah melakukan jenis kegiatan tertentu. Menurut Lukmanul Hakim,
“dicapainya keterampilan yang diperoleh seseorang ditandai oleh adanya kemampuan menampilkan
bentuk-bentuk gerakan tertentu dalam melakukan suatu kegiatan sebagai respon dari rangsangan yang datang kepada dirinya yang disampaikan
dalam bentuk gerakan-gerakan motorik jasmaniah atau keterampilan ”.
47
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Permendikbud No 81A Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum . “Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periodewaktu tertentu”.
48
Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu.
45
Burhan Nurgiyantoro, Op. Cit., h. 59
46
Nana Sudjana, Op. Cit., h. 31
47
Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima,2009, h. 171
48
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, Tentang Implementasi Penilaian, h. 63
Berdasarkan uraian di atas bahwa penilaian psikomotor merupakan salah satu aspek dari kemampuan peserta didik yang harus diukur dan
dinilai perkembangannya selain aspek pengetahuan kognitif dan penanaman nilai afektif. Hal ini dilakukan selama proses kegiatan belajar
mengajar dengan mengamati aktifitas peserta didik sebagaimana yang terjadi. Ranah psikomotor yang menampilkan suatu bentuk gerakan dalam
melakukan kegiatan untuk menghasilkan respon pada diri siswa.
2. Hasil Belajar Penguasaan Kompetensi Ranah Psikomotor
Dalam Mata Pelajaran Ekonomi
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil adalah suatu
istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha.
Menurut Purwanto ranah p sikomotor adalah “ranah yang berkaitan
dengan keterampilan skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima belajar tertentu.”
49
Menurut pendapat Nana Sudjana, bahwa hasil belajar psikomotorik tampak pada bentuk keterampilan skill
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi enam keterampilan antara lain:
a. Gerakan reflex keterampilan pada gerakan yang tidak sadar;
b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;
c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain; d.
Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan;
e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keterampilan yang kompleks;
49
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009,Cet. I, h. 51
f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
50
Masing-masing domain memiliki tingkatan tertentu, mulai dari yang paling rendah dan sederhana sampai dengan yang paling tinggi dan kompleks.
Hasil belajar tingkat yang lebih tinggi hanya dapat dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar pada tingkat yang lebih rendah.
Tabel 2.9 Ciri-ciri Hasil Belajar Ranah Psikomotor
51
No Tingkatan Hasil Belajar
Ciri-ciri 1
Perception Persepsi 1.
Mengenal objek melalui pengamatan indrawi
2. Mengolah hasil pengamatan dalam
pikiran 3.
Melakukan seleksi terhadap objek pusat perhatian
2 Set Kesiapan
1. Kesiapan mental untuk bereaksi
2. Kesiapan fisik untuk bereaksi
3. Kesiapan emosi atau perasaan untuk
bereaksi 3
Guided Response Meniru
1. Melakukan peniruan
2. Melakukan coba-coba salah trial and
error 3.
Pengembangan respon baru 4
Mechanism Membiasakan
Gerakan 1.
Mulai tumbuh performance skill dalam berbagai bentuk
2. Respon-respon baru muncul dengan
sendirinya 5
Complex overt Response 1. Sangat terampil yang digerakkan oleh
50
Nana Sudjana, Op. Cit., h. 30-31
51
Kunandar, Op. Cit., h. 261
Mahir aktivitas motoriknya
6 Adaptation Menjadi
Gerakan Alami 1.
Pengembangan keterampilan individu untuk gerakan yang dimodifikasi
2. Kemampuan untuk menghadapi
probem solving 7
Origination Menjadi Tindakan Orisinal
1. Mampu mengembangkan kreativitas
gerakan-gerakan baru untuk menghadapi bermacam-macam situasi
atau problema-problema yang spesifik
Hasil belajar psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk
berperilaku atas berbuat. Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau
perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektif.
Kompetensi peserta didik pada dalam ranah psikomotor menyangkut kemampuan melakukan gerakan reflex, gerakan dasar, gerakan persepsi,
gerakan berkemampuan fisik, gerakan terampil, gerakan indah dan kreatif. Dari penjelasan tentang keterampilan psikomotor diatas dapat
dikemukakan bahwa penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
keterampilan peseta didik yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presesi, artikulasi, dan naturalisasi. Kompetensi Inti 4, yakni keterampilan tidak dapat
dipisahkan dengan Kompetensi Inti 3, yakni pengetahuan. Artinya kompetensi pengetahuan itu menunjukkan peserta didik tahu tentang
keilmuan tertentu dan kompetensi keterampilan itu menunjukkan peserta