hanya sebatas untuk mengukur sikap siswa terhadap Mata Pelajaran PKn. Sedangkan dalam penilaian afektif masih ada empat karakteristik penting
yaitu minat, nilai, konsep diri dan moral. Oleh karena itu dalam penelitian kali ini memiliki kelebihan dibandingkan penelitian terdahulu tersebut,
dimana peniliaian afektif yang dilakukan mencangkup kelima karakteristik penilaian afektif yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral.
60
3. Pengembangan Evaluasi Afektif Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di
Prodi D-II PGSD Guru Kelas Universitas Negeri Yogyakarta oleh Mami Hajaro. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi
afektif dan mendapatkan satu perangkat evaluasinya untuk Matakuliah Pendikan Agama Islam bagi mahasiswa D-II PGSD yang memiliki standar
kualitas perangkat non tes. Ini merupakan penelitian Action Reseach dengan populasi penelitian mahasiswa PGSD D-II UNY.46, sedangkan
dalam penelitian yang peneliti lakukan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
F. Sinopsis
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut.
Implementasi Penilaian pada ranah kognitif dalam pembelajaran Ekonomi di Sekolah Madrasah Aliyah merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah
pada pendidikan formal. Untuk menghasilkan tamatan yang cerdas, kompetitif, dan memiliki jati diri bangsa.Untuk itu, selain harus mempunyai
akhlak yang baik. Peserta didik dituntut pandai dalam segala aspek yang terdapat pada penilaian hasil belajar di mana kemampuan kognitif adalah
penampilan yang dapat diamati dari aktivitas mental dan otak untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri. Kemampuan kognitif
60
Yuhana Dwi Krisnawati, Pengembangan Instrumen Penilaian Domain Afektif Yang Berkualitas Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X Di SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal Tahun
Ajaran 2 0122013”, Jakarta : UNNES, 2013
peserta didik dapat dilihat dari keaktifan peserta didik dan kemandirian peserta didik dalam pembelajaran di kelas.
Pada Implementasi penilaian ranah afektif pada hasil belajar merupakan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai,
dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Sedangkan pada implementasi penilaian pada ranah psikomotor yang
berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot hal ini berkaitan dengan keterampilan.
Dimana pada ranah psikomotor merupakan ranah psikomotor yang berhubungan dengan seluk beluk yang terjadi karena adanya koordinasi otot-
otot oleh fikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu. Proses pendidikan disekolah dilaksanakan dalam bentuk belajar
mengajar. Proses pembelajaran teori yang dilaksanakan di kelas untuk memberikan ilmu pengetahuan atau kognitif pada siswa, sedangkan
pembelajaran pada sikap dan tingkah laku peserta didik dalam proses pembelajaran dilakukan pada aspek afektif. Berkaitan dengan ini, peserta
didik di tuntut untuk pandai kognitif dan terampil dalam praktik. Tingkat keberhasilan siswa ditunjukkan dari tinggi rendahnya hasil belajar yang
dicapai peserta didik tersebut. Hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan kognitif, mencakup kemampuan yang berhubungan dengan
berfikir, mengetahui dan pemecahan masalah. Pada hasil belajar peserta didik dilihat dari aspek afektif, peserta didik dinilai dari perbuatan-perbuatan pada
tingkah lakunya. Sedangkan hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan psikomotor berkaitan dengan keterampilan skill dan kemampuan untuk
bertindak setelah peserta didik menerima pengalaman belajar tertentu.