Pengertian Ranah Kognitif Ranah Kognitif

b. Tipe hasil belajar pemahaman Comprehension Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan testee responden mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya, testee tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari fakta atau masalah yang ditanyakan kata kerja opersional yang digunakan untuk mengukur tipe ini antara lain: membedakan, menjelaskan, memberi contoh, mendemonstrasikan dan lain-lain. c. Tipe hasil belajar penerapan Application Yaitu kemampuan yang mengharapkan responden mampu untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi yang baru baginya. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukurnya antara lain: menggunakan, menerapkan, menghubungkan dan lain-lain. d. Tipe hasil belajar analisis Analysis Yang tingkat kemampuan responden utuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu kedalam komponen atau unsur pembentuknya. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur penguasaan jenjang analisis ini antara lain: membedakan, mengklasifikasikan, membandingkan, mengategorikan dan lain-lain. e. Tipe hasil belajar sintesis Synthesis Yang dimaksud dengan sintesis adalah penyatuan unsur atau bagian-bagian kedalam suatu bentuk yang menyeluruh. Jadi kemampuan sintesis yaitu: kemampuan yang menuntut responden untuk dapat menemukan hubungan kausal atau urusan tertentu, atau menemukan abstraksinga yang berupa integritas. Kata kerja operasional yang digunakan untuk mengukur antara lain: menghubungkan, menggambungkan, menyimpulkan, mengklasifikasikan dan lain-lain. f. Tipe hasil belajar evaluasi Evaluation Yaitu kemampuan yang menuntut responden untuk dapat membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan jenjang evaluasi antara lain: membandingkan, menafsirkan, menilai, dan memutuskan. Tabel 2.1 : Tingkatan Domain Kognitif 8 No Tingkatan Deskripsi Kompetensi 1 Ingatan knowledgerecalling Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, dan kesimpulan. Contoh kegiatan belajarkompetensi yang dikehendaki: a. Mengemukakan arti b. Menanamkan sesuatu c. Membuat daftar d. Menentukan lokasi e. Mendeskripsikan sesuatu f. Menceritakan apa yang terjadi g. Menguraikan apa yang terjadi 2 Pemahaman comprehension Pemahaman terhadap hubungan antar- faktor, antar-konsep, antar-data, sebab- akibat, dan penarikan kesimpulan. Contoh: a. Mengungkapkan gagasanpendapat dengan kata-kata sendiri b. Membedakanmembandingkan c. Menginterpretasi data 8 Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Kompetensi, Jakarta : UIN Jakarta Press, h. 18-19 d. Mendeskripsi dengan kata-kata sendiri e. Menjelaskan gagasan pokok f. Menceritakan kembali dengan kata- kata sendiri 3 Penerapan application Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: a. Menghitung kebutuhan b. Melakukan percobaan c. Membuat peta d. Membuat model e. Merancang strategi 4 Analisis analysis Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian atau gagasan, menunjukkan hubungan antar bagian. a. Mengidentifikasi faktor penyebabperumusan masalah b. Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh informasi c. Membuat grafik d. Mengkaji ulang 5 Sintesis synthesis Mengabungkan berbagai informasi menjadi satu kumpulan atau konsep, meramumerangkai berbagai gagasan menjadi sesuatu yang baru. Contoh: a. Membuat desain b. Mengarang komposisi lagu c. Memprediksi d. Merancang model mobilpesawat sederhana e. Menciptakan produk baru 6 Evaluasi evaluation Mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk, bermanfaat – tidak bermanfaat. Contoh: a. Mempertahankan pendapat b. Beradu argumentasi c. Memilih solusi yang lebih baik d. Menyusun kriteria penilaian e. Menyarankan perubahan f. Menulis laporan g. Membahas suatu kasus h. Menyarankan strategi baru Dalam menerapkan keenam tingkatan kognitif, perlu diperhatikan eksitensi dan kontinuitas dari tingkat yang paling rendah, kongkrit, sederhana tingkat pengetahuan sampai pada tingkat yang paling tinggi, kompleks dan abstrak tingkat evaluasi. Apabila tujuan instruksional ditulis sesuai dengan tingkat yang berbeda-beda ini maka perancang pembelajaran akan mendapatkan berbagai tipe tugas dan penilaian yang berbeda pula tetapi lebih cocok dengan kebutuhan pendidikan. Menurut Martinis Yamin salah satu lagi yang perlu diketahui adalah “taksonomi tujuan instruksional tidak menyediakan rumusan umum tentang cara mengajar agar tujuan instruksional dapat tercapai. ” 9 9 Martinis Yamin. Op. Cit., h. 32