Hasil Belajar Penguasaan Kompetensi Ranah Afektif Dalam Mata Pelajaran Ekonomi

Tabel 2.7 Daftar Deskripsi Indikator 42 Sikap dan pengertian Sikap spiritual Contoh Indikator 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut a. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. b. Menjalankan ibadah tepat waktu c. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut d. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa e. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri f. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu g. Berserah diri tawakal kepada Tuhan setelah berihktiar atau melakukan usaha h. Menjaga lingkungan hidup disekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat i. Memelihara hubungan baik dengan dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa j. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia k. Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya Sikap dan Pengertian Sikap Sosial Contoh Indikator 42 Imas Kurniasih, Op. Cit., h. 67 1. Jujur Adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan a. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujianulangan b. Tidak menjadi plagiat mengambilmenyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber c. Mengungkapkan perasaan apa adanya d. Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan e. Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya f. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki 2. Disiplin Adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. a. Datang tepat waktu b. Patuh pada tata tertib atau aturan bersamasekolah c. Mengerjakanmengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan d. Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar 3. Tanggung jawab Adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa a. Melaksanakan tugas individu dengan baik b. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan c. Tidak menyalahkan menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat d. Mengembalikan barang yang dipinjam e. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan f. Menepati janji g. Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan tindakan sendiri h. Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh atau diminta 4. Toleransi Adalah sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan a. Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat b. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya c. Dapat menerima kekurangan orang lain d. Dapat memaafkan kesalahan orang lain e. Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan f. Tidak memasakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain g. Kesediaan untuk belajar dari terbuka terhadap keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lai lebih baik h. Terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru 5. Gotong royong Adalah bekerja bersama- sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas a. Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah b. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan c. Bersedia membantu orang lain tanpa menghargai imbalan d. Aktif dalam kerja kelompok e. Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok f. Tidak mendahulukan kepentingan pribadi g. Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat pikiran antara diri sendiri dengan orang lain h. Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama 6. Santun atau sopan Adalah sikap baik dalam pergaulan bik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relative, artinya yang dianggap baiksantun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain. a. Menghormati orang yang lebih tua b. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur c. Tidak meludah di sembarangan tempat d. Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat e. Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain f. Bersikap 3S salam, senyum, sapa g. Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain h. Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlukan 7. Percaya diri Adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberi kerajinan kuat untk berbuat atau bertindak a. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu b. Mampu membuat keputusan dengan cepat c. Tidak mudah putus asa d. Tiak canggung dalam bertindak e. Berani presentasi di depan kelas f. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. Dari tabel tentang kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial di atas dalam pembelajaran di kelas, guru harus menjadikan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial yang dirinci dalam indikator pencapaian kompetensi sebagai tujuan pembelajaran yang harus dicapai selama peserta didik belajar di tingkat kelas tersebut meskipun kompetensi tersebut tidak diajarkan dalam arti formal. Namun sikap spiritual dan sikap sosial tersebut harus terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik melalui pembiasaan dan keteladanan. Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial perlu dilakukan penilaian secara berkesinambungan. Dalam melakukan penilaian diri terhadap kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial harus mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang sudah dibuat oleh guru sesuai Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti sikap spiritual dan sikap sosial. Table 2.8 kompetensi Inti Sikap Spiritual KI 1 dan Sikap Sosial KI 2 Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah 43 KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran Agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran Agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran Agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalakan perilaku jujur, disipli, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam 2. Menghayati dan mengamalakan perilaku jujur, disipli, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam 3. Menghayati dan mengamalakan perilaku jujur, disipli, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam 43 Kunandar, Op. Cit., h 107 berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosia dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosia dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosia dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Bentuk Penilaian Ranah Afektif

a. Ruang Lingkup Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relative setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran atau kompetensi muatan atau kompetensi program, dan proses. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap sebagai berikut : 1 Penilaian kompetensi sikap Pendidikan melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri self assessment , penilaian “teman sejawat” peer assessment oleh peserta didik, dan jurnal. 2 Observasi Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Kriteria instrumen observasi: a. Mengukur aspek sikap bukan pengetahuan atau keterampilan yang dituntut pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar b. Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur c. Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi d. Mudah atau feasible untuk digunakan e. Dapat merekam peserta didik 3 Penilaian diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik penilaian diri dalam penilaian dikelas sebagai berikut: a. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; b. Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan instropeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; c. Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur dan objektif dalam melakukan penilaian Menurut Imas Kurinasih dan Berlin Sani Kriteria instrumen penilaian diri: a. Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana namun jelas dan tidak bermakna ganda b. Bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik c. Menggunakan format sederhana yang mudah dipehami peserta didik d. Menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya e. Mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta didik f. Bermakna, mengarahkan peserta didik untuk memahami kemampuannya g. Mengukur target kemampuan yang akan diukur valid h. Memuat indikator kunci atau indikator esensial yang menunjukkan kemampuan yang akan diukur i. Memetakan kemampuan peserta didik dari terendah sampai tertinggi. 44 4 Penilaian Antar peserta Didik Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Instrumen yang digunakan bisa berupa lembar penilaian antar peserta didik dalam bentuk angket atau kuesioner. Kriteria instrument penilaian antarteman: a. Sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur b. Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan peserta didik c. Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda atau berbeda d. Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik e. Menggunakan format sederhana dan digunakan oleh peserta didik f. Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya dan dapat diukur g. Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang diukur valid h. Memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik i. Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi 44 Imas Kurinasih Op. Cit., h. 51-53 5 Jurnal Jurnal merupakan catatan pendidikan di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal: a. Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting b. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator c. Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi atau digunakan d. Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis e. Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif f. Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik g. Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek checklist atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan peserta didik. Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi atau meteri, kontruksi, dan bahasa. 6 Wawancara Wawancara merupakan teknik penilaian dengan cara guru melakukan wawancara terhadap peserta didik menggunakan pedoman atau panduan wawancara berkaitan dengan sikap spiritual atau sikap sosial tertentu yang ingin digali dari peserta didik. Guru juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang sikap peserta didik berkaitan dengan pembelajaran. Keunggulan penilaian dengan wawancara adalah sebagai berikut: a Guru dapat berinteraksi langsung dengan peserta didik, sehingga informasi yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sosial dapat langsung digali peserta didik. b Jika ada hal-hal yang perlu digali lebih lanjut, guru dapat melakukannya karena data diperoleh secara langsung dari peserta didik. c Menunjukkan kedekatan emosional antara guru dengan peseta didik, sehingga dapat menjalin hubungan yang akrab untuk kepentingan pembelajaran. Sedangkan kelemahan penilaian dengan wawancara adalah sebagai berikut: a Kalau dilakukan secara kaku, maka peserta didik tidak mau mengungkapkan perasaannya secara terbuka. b Membutuhkan waktu khusus dalam menggali data dari peserta didik. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajeman waktu yang tepat agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Dari pemaparan di atas dalam melakukan penilaian kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial perlu menggunakan instrumen yang sesuai dengan karakteristik yang akan diukur, sehingga menghasilkan data kompetensi sikap secara akurat.

C. Ranah Psikomotor

1. Pengertian Ranah Psikomotor

Kata “psikomotor” berhubungan dengan kata “motor”, sensory motor atau perceptual motor. Menurut Burhan Nurgiyantoro, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kategori kemampuan psikomotorik adalah “ranah psikomotor berkaitan dengan kompetensi berunjuk kerja yang melibatkan