292 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa: pertama, pengelompokan mata
pelajaran berubah-ubah pada tiap kurikulum yang diberlakukan. Pada era Orde Baru setelah PKI dibubarkan, pendidikan diarahkan kepada pemurnian Pancasila, maka
mata pelajarannya pun dirubah berdasarkan pengelompokan pembinaan jiwa Pancasila, pembinaan pengetahuan dasar, dan pembinaan kecakapan khusus.
Perubahan pola pengelompokan mata pelajaran masih terus berlanjut pada kurikulum 1975, pada saat dimana status madrasah sejajar dengan sekolah. Pada kurikulum ini
mata pelajaran dikelompokkan dalam tiga bagian: pendidikan umum, pendidikan akademis, dan pendidikan keterampilan, dan hal ini berlaku sampai dengan
Kurikulum 1984 untuk SDMI dan SMPMTs. Akan tetapi, di SMAMA mata pelajarannya dikelompokkan dalam bagian program inti dan program pilihan dengan
pola penjurusan A1, A2, A3, A4, dan A5. Perubahan selanjutnya dilakukan lagi pada kurikulum 1994, dimana pengelompokan mata pelajaran didasarkan pada dua bagian,
umum dan khusus, sementara pola penjurusan di SMUMA kembali mengikuti Kurikulum 1975, yakni Bahasa, IPA, dan IPS.
g. Makna PKn Orde Baru
Makna Pendidikan Kewarganegaraan pada era Orde Baru adalah membentuk manusia Indonesia seutuhnya, manusia pembangunan, manusia yang berjiwa
Pancasila dan UUD 1945. Ekonomi Indonesia pada era Orde Baru mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, ditunjang oleh stabilitas nasional yang mantap.
Trilogi pembangunan dicanangkan, yakni pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan stabilitas nasional. Namun sayang dalam implementasinya aspek
293 pemerataan agak terabaikan. Dampaknya ekonomi tumbuh pesat, stabilitas mantap,
tapi kesenjangan untuk menikmati hasil pembangunan terjadi, ditambah korupsi juga merajalela.
Pendidikan Kewarganegaraan pada era Orde Baru memiliki visi untuk mendukung penguatan negara. Adapun misinya adalah membentuk warga negara
yang baik dengan ciri, patuh kepada rezim, pendukung setia status quo. Substansi materi didominasi oleh nilai-nilai moral P-4 sebagai tafsiran tunggal rezim. Strategi
pembelajarannya menggunakan motode indoktrinasi dan hegemoni. Memiliki ciri- ciri kurang jelas akar keilmuannya, ada intervensi rezim untuk menitipkan
kepentingannya, cenderung mengikuti kepentingan rezim, tampak jelas adanya indoktrinasi, ada kesenjangan antara yang diajarkan dengan yang terjadi di
masyarakat. 3. Makna PKn pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Era
Reformasi Reformasi bertujuan untuk membangun masyarakat madani, masyarakat
Indonesia yang demokratis dan religius, yang tidak otoriter dan hegemonik. Orde Lama dan Orde Baru telah memberi pelajaran yang berharga bagi bangsa Indonesia
untuk tidak lagi mengulangi pemerintahan yang otoriter dan hegemonik bagi rakyatnya. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki kontribusi yang cukup besar
dalam membentuk masyarakat madani yang demokratis. Seiring dengan hal itu, maka kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan harus disesuaikan dengan era yang sedang
berubah, yakni era reformasi.
294
a. PKn dalam Kurikulum Suplemen 1999