Era Reformasi Kesimpulan 1. Dinamika Politik Pendidikan Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi

343 5 PKn Kurikulum 1994 PKn dalam Kurikulum 1994 masih bernama PPKn sebagaimana Kurikulum 1984. Struktur materi PPKn dalam Kurikulum 1994 memuat rincian penjabaran nilai- nilai Pancasila dari P-4. Dengan demikian P-4 tetap menjadi ruh dan mata air PPKn sebagaimana dijelaskan dalam fungsi, tujuan, dan bahan ajar. Makna PPKn 1994 ini identik dengan pendidikan nilai.

c. Era Reformasi

Makna PKn pada era Reformasi lebih dimaksudkan sebagai mata pelajaran pengembangan kepribadian bagi siswa. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional pada saat ini, yaitu untuk pemberdayaan warga negara, mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokratis dalam kemajemukan, menjunjung tinggi hak asasi manusia, taat pada hukum, dan berwawasan global, menuju masyarakat madani. 1 PKn Kurikulum Suplemen 1999 Reformasi 1998 berdampak pada pembaharuan PPKn. Hasil pengkajian Kurikulum 1994 mata pelajaran PPKn, merekomendasikan perlunya penataan materi PPKn jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dari hasil pengkajian itu kemudian lahir Kurikulum Suplemen 1999 sebagai pengganti Kurikulum 1994. Materi P-4 secara resmi tidak lagi dipakai dalam Kurikulum Suplemen 1999, karena Ketetapan MPR No.IIMPR1978 tentang P-4 telah dicabut dengan Ketetapan MPR No. XVIIIMPR1998. 344 2 PKn KBK 2004 Puskur pada tahun 2004 menyusun kurikulum yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK. Dalam KBK ini mata pelajaran PPKn, diganti PKn. 3 PKn KTSP 2006 KTSP PKn disusun berdasar Standar Isi SK-KD PKn, sebagai standar minimal yang bisa dikembangkan lagi oleh tiap satuan pendidikan. Secara substansial standar kompetensi dan kompetensi dasar PKn dalam Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan KTSP 2006 tidak berbeda dengan isi dari PKn menurut KBK 2004.

B. Refleksi 1. Refleksi Tentang PKn

PKn sebagai bidang kajian ilmiah, ontologinya adalah hubungan antara negara dan warga negara, oleh karena itu PKn di negara manapun tidak bebas nilai, akan tetapi selalu terikat oleh ideologi masing-masing negara. Pandangan klasik hingga modern yang dikemukakan para ahli menyatakan bahwa PKn Civics adalah berkaitan erat dengan hak dan kewajiban warga negara. Oleh karena itu PKn sangat peka terhadap perubahan tentang 3 hal yaitu: idealisme, instrumentasi, dan praksis kehidupan bernegara. Idealisme ada dalam ideologi negara, instrumentasi ada di dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan, sedang praksis ditemukan dalam seluruh kehidupan warga negara. Dengan demikian PKn akan selalu mengalami dinamika seiring dengan dinamika ideologi, dinamika konstitusi, dan peraturan perundang-undangan, serta dinamika kehidupan masyarakatnya.