Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

No Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Jenjang Kemampuan Bentuk soal Nomor soal kasi syarat pembayaran dalam perdagangan C3 ganda Pilihan ganda 7 Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis jurnal khusus C2 Pilihan ganda 8 Melakukan pencatatan ke dalam jurnal khusus C3 C3 Pilihan ganda Uraian 9 2 Melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar C3 Uraian 3 Membuat buku pembantu utang, piutang dan sediaan C3 Pilihan ganda 10 Tabel 3. Kisi-kisi Pre test dan Post test Siklus II No Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Jenjang Kemampuan Bentuk soal Nomor soal 1. Menyusun Laporan Keuangan perusahaan dagang Membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang Mengidentifikasi perbedaan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan dagang C1 Pilihan ganda 1,2 Menyebutkan dan mengidentifikasi dua pendekatan yang digunakan dalam membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang C1 C2 C2 Pilihan ganda Pilihan ganda Uraian 3,4 5 1 Membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang dengan pendekatan ikhtisar laba rugi dan harga pokok penjualan C3 C3 Pilihan ganda Uraian 6,7,8,9,10 2 2. Non-tes a. Pedoman Observasi Pedoman observasi akan berisi pedoman dalam melakukan pengamatan terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti akan menilai proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran akuntansi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match. Indikator yang digunakan dalam membuat pedoman observasi bersumber dari Sardiman 2014: 83 yang berjumlah 8 indikator, namun berdasarkan pertimbangan peneliti hanya 6 indikator yang digunakan. Hal ini karena 2 indikator sulit untuk diamati. Berikut pedoman observasi yang akan digunakan dalam melakukan pengamatan. Tabel 4. Pedoman Observasi Motivasi Belajar Akuntansi Siswa No. Indikator Aspek yang diamati No. butir 1 Tekun menghadapi tugas Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dan tidak berhenti sebelum selesai 1 2 Ulet menghadapi kesulitan Siswa bertanya kepada temanguru ketika menghadapi kesulitan 2 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah Siswa antusias selama proses pembelajaran dan mencatat poin-poin 3 No. Indikator Aspek yang diamati No. butir penting 4 Lebih senang bekerja mandiri Siswa mengerjakan soal ujian secara mandiri 4 5 Dapat mempertahankan pendapatnya Siswa tidak mudah terpengaruh dengan jawaban teman dan mencoba memberi pemahaman pada teman mengenai materi yang telah dimengerti 6 6 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Siswa terlihat semangat mengerjakan soaltugas 8 Sumber: Sardiman 2014: 83 b. Kuesioner angket Kuesioner akan berisi pernyataan-pernyataan yang digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan setelah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match. Tabel 5. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Akuntansi Siswa No. Indikator No. butir 1 Tekun menghadapi tugas 1,2,3 2 Ulet menghadapi kesulitan 4,5 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah 6,7,8 4 Lebih senang bekerja mandiri 9,10 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 11,12,13,14,15 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 16,17 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 18,19 8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 20,21,22 Sumber: Sardiman 2014: 83 c. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat atau merekam proses pembelajaran pada saat diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match. Selain itu catatan ini juga digunakan untuk mempermudah proses refleksi.

G. Pengujian Instrumen

1. Validitas a. Intrumen tes 1 Validitas Konstruksi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal dalam tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus Suharsimi Arikunto, 2012:83. Instrumen tes dalam penelitian ini akan diperinci berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dalam silabus yang disusun oleh sekolah. 2 Validitas Item Instrumen penelitian yang valid akan menunjukkan hasil penelitian yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Instrumen yang berupa tes objektif dan uraian dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan validitas item. Rumus untuk menghitung validitas item adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu sebagai berikut. r xy Dimana: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan Suharsimi Arikunto, 2012: 87 Setelah diperoleh hasil r hitung, kemudian akan dibandingkan dengan r tabel. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel, maka butir soal dinyatakan valid. b. Instrumen nontes Instrumen nontes akan diuji validitasnya dengan menggunakan validitas konstruk. Validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan dengan mengonstruksikan aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, setelah itu dikonsultasikan dengan ahli, yaitu dosen pembimbing. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen Zainal Arifin, 2012: 258. Instrumen tes bentuk objektif dalam penelitian ini akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan metode belah dua split-half method dengan rumus Spearman-Brown, yaitu sebagai berikut. Dimana: = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan Suharsimi Arikunto, 2012: 107 Penafsiran koefisien korelasi digunakan kriteria sebagai berikut. 0,81 - 1,00 = sangat tinggi 0,61 - 0,80 = tinggi 0,41 - 0,60 = cukup 0,21 - 0,40 = rendah 0,00 - 0,20 = sangat rendah Zainal Arifin, 2012: 257 3. Tingkat Kesukaran Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index Suharsimi Arikunto, 2012: 223. Rumus untuk mencari tingkat indeks kesukaran adalah sebagai berikut. Dimana: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Suharsimi Arikunto, 2012: 223 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut. P 0,00 – 0,30 = sukar P 0,31 – 0,70 = sedang P 0,71 – 1,00 = mudah Suharsimi Arikunto, 2012: 225 4. Daya Pembeda Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai kompetensi dengan kriteria tertentu Zainal Arifin, 2012: 273. Rumus untuk menentukan daya pembeda indeks diskriminasi adalah sebagai berikut.