pada siklus I 60,9 meningkat pada siklus II menjadi 91,3. Hasil belajar mengalami peningkatan dari sebelum tindakan skor rata-rata hasil belajar
sebesar 65,7 dengan ketuntasan belajar 52,2. Pada siklus I hasil belajar ditinjau dari aspek kognitif sebesar 65,2 meningkat pada siklus II
menjadi 87. Sedangkan hasil belajar dilihat dari aspek psikomotorik pada siklus 1 sebesar 65,2 meningkat pada siklus 2 mencapai 87. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Indahwati adalah sama-sama menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik Make A
Match dan meneliti hasil belajar kognitif. Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Indahwati adalah waktu, tempat, objek
dan subjek penelitian.
C. Kerangka Berpikir
Terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa, yaitu siswa dalam proses pembelajaran kurang
antusias dan terlihat bosan dikarenakan model yang digunakan belum sepenuhnya berpusat pada siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan
siswa di luar kegiatan belajar. Guru kurang memperhatikan motivasi belajar dan kenyamanan siswa dalam proses pembelajaran.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi adalah dengan
menerapkan pembelajaran kooperatif. Dengan menerapkan model ini maka guru menjadi tidak terlalu dominan. Selain itu, dengan model ini siswa akan
lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru hanya sebagai
pengarah kegiatan belajar dan juga sebagai fasilitator yang selalu siap membantu ketika siswa mendapat kesulitan pemahaman materi.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Make a Match dalam upaya mengatasi masalah di
atas. Dengan diterapkannya model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam suasana santai, nyaman, tapi tetap
memahami materi yang ditargetkan. Sehingga setelah penerapan metode ini diharapkan motivasi dan prestasi belajar siswa akan meningkat dari yang
sebelumnya. Diagram kerangka berfikir adalah sebagai berikut.
Gambar 1. Diagram Kerangka Berpikir Penerapan Model Pembelajaran Make a Match
Permasalahan yang ada Tindakan yang
dilakukan Tujuan yang akan
dicapai Rendahnya motivasi
belajar akuntansi siswa kelas X AK
SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Rendahnya prestasi belajar akuntansi
siswa kelas X AK SMK
Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Penerapan metode pembelajaran
kooperatif dengan teknik Make a
Match yang dilakukan oleh guru
dan peneliti
Motivasi dan prestasi belajar
akuntansi siswa kelas X AK
SMK Muhammadiyah
2 Yogyakarta meningkat
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan alur berpikir yang digunakan peneliti dalam kerangka berpikir, maka dapat disusun hipotesis tindakan sebagai berikut.
1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK
Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015.
2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK
Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015.