Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match dapat meningkatkan Motivasi dan Prestasi belajar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari kedua variabel tersebut, yaitu sebagai berikut. 1. Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Berdasarkan data yang telah diuraikan dalam pembahasan penelitian, terdapat peningkatan rata-rata skor motivasi belajar siswa baik dari hasil observasi maupun hasil angket. Hasil observasi menunjukkan peningkatan persentase motivasi dari siklus I ke siklus II sebesar 14,04, sedangkan dari hasil angket menunjukkan peningkatan sebesar 4,99. Peningkatan terjadi setelah diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match pada Siswa Kelas X AK SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang dilaksanakan dalam 2 siklus selama 4 kali pertemuan. Pada siklus I diketahui bahwa rata-rata motivasi siswa berdasarkan hasil observasi sebesar 64,88 dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 78,92, sedangkan hasil angket siklus I menunjukkan rata-rata motivasi sebesar 72,48 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 77,47. 2. Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Berdasarkan data yang telah diuraikan dalam pembahasan hasil penelitian prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan setelah diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match. Pada siklus I, rata-rata pre test sebesar 25,37 sedangkan rata-rata post test sebesar 64,75 atau mengalami peningkatan sebesar 39,38. Pada siklus II, rata-rata pre test sebesar 48,33 dan rata-rata post test sebesar 70,67 atau mengalami peningkatan sebesar 22,34. Dengan demikian peningkatan rata- rata nilai kelas apabila dilihat dari hasil post test siklus I ke siklus II adalah sebesar 5,92. Apabila dilihat dari kriteria ketuntasan minimal, pada siklus I hasil post test menunjukkan siswa yang tuntas sebesar 50 sedangkan pada hasil post test siklus II meningkat menjadi 86,67. Hal ini berarti ketuntasan siswa mengalami peningkatan sebesar 36,67.

B. Saran

1. Bagi Guru a. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif agar siswa tidak jenuh, salah satunya dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match. b. Guru sebaiknya lebih memperhatikan cara memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. c. Guru sebaiknya memanfaatkan media dan alat yang terdapat di kelas dan dikolaborasikan dengan model pembelajaran yang sesuai, misalnya memanfaatkan LCD yang ada. 2. Bagi Siswa a. Dalam mengikuti kegiatan pembelajaran siswa harus lebih aktif dan percaya diri dalam bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya. b. Siswa sebaiknya meningkatkan kerjasama dengan anggota kelompok agar diskusi berjalan secara efektif. c. Siswa sebaiknya lebih tekun dalam menghadapi tugas, tidak ragu-ragu untuk bertanya apabila menghadapi kesulitan, lebih percaya diri dengan jawaban sendiri, dan aktif dalam mencari materi-materi dan soal latihan dari berbagai sumber dan berusaha memecahkannya. Hal tersebut sangat penting dalam menciptakan keberhasilan kegiatan pembelajaran dan akan meningkatkan prestasi belajar. 3. Bagi Peneliti Lain Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai bahan kajian untuk melaksanakan penelitian dalam bidang yang sama. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.