orang yang terlibat dalam proses pembelajaran dan dapat terjadi secara internal maupun eksternal, misalnya antara siswa dengan
siswa atau guru dengan siswa. Dari beberapa pengertian di atas dapat diismpulkan bahwa
pembelajaran merupakan interaksi antara komponen-komponen pembelajaran untuk menciptakan suatu kondisi belajar yang
memungkinkan siswa memperoleh pengalamann yang memadai.
c. Pembelajaran Akuntansi
Definisi akuntansi menurut para ahli dalam Dwi Harti, 2011: 5 antara lain :
a. Menurut American Accounting Association AAA, akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan
informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi pihak pemakai
informasi.
b. Menurut American Institute of Certified Public Accountant AICPA, akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan,
dan peringkasan transaksi kejadian yang tepat berdaya guna dalam bentuk satuan uang dan penafsiran hasil proses tersebut.
c. Menurut Niswonger, Fess, dan Warren yang diterjemahkan oleh Merianus Sinaga, akuntansi adalah proses mengenali,
mengukur, dan mengomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh
pemakai informasi yang bersangkutan.
Dalam arti luas, akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi-informasi ekonomi untuk menghasilkan
pertimbangan dan keputusan-keputusan dari pemakai informasi tersebut. Warren, Reeve, Fess 2005: 10 secara umum mendefinisikan
akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses identifikasi dan pengukuran yang
berupa pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi kejadian sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sedangkan pembelajaran akuntansi adalah pembelajaran
mengenai proses akuntansi, yaitu proses identifikasi dan pengukuran yang berupa pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi
kejadian sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan.
d. Motivasi Belajar Akuntansi
1 Definisi Motivasi Belajar Akuntansi
Sardiman 2014: 75 mengemukakan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai usaha untuk menciptakan kondisi tertentu
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan apabila tidak suka, dia bisa menghilangkan rasa tidak suka itu.
Menurut Oemar Hamalik 2011: 158 terdapat dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, yaitu sebagai
berikut. 1 Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan
tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan
kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang.
2 Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya.
Apakah petunjuk-petunjuk
dapat dipercaya,
dapat dilihat
kegunaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya penggerak yang
menimbulkan keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Sedangkan motivasi belajar akuntansi adalah daya
penggerak yang menimbulkan keinginan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar akuntansi. Semakin baik motivasi
dalam belajar maka akan semakin berhasil pembelajaran yang dilakukan. Motivasi akan menentukan kualitas dan kuantitas siswa
dalam melakukan kegiatan belajar.
2 Fungsi Motivasi
Oemar Hamalik 2011: 161 juga menjelaskan bahwa fungsi motivasi meliputi berikut ini.
1 Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu
perbuatan seperti belajar. 2 Motivasi
berfungsi sebagai
pengarah. Artinya
mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.
3 Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.