Prestasi Belajar Akuntansi Belajar dan Pembelajaran

2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Definisi Model Pembelajaran

Wina Sanjaya 2013: 126 menjelaskan bahwa metode merupakan upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Hal ini menunjukkan bahwa metode atau model digunakan untuk menlaksanakan strategi yang telah dibuat. Dengan demikian metode atau model pembelajaran meliputi rencana pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan sehingga dapat mendukung kegiatan pembelajaran. Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan sehingga model pembelajaran tersebut terdiri dari berbagai macam Rusman, 2012: 132. Dengan adanya berbagai pilihan model tersebut, maka guru dapat memilih dan menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model metode pembelajaran adalah suatu upaya yang digunakan untuk mewujudkan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu berupa strategi pembelajaran.

b. Definisi Model Pembelajaran Kooperatif

Wina Sanjaya 2013: 242 menjelaskan bahwa, Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen. Roger, dkk 1992 dalam Miftahul Huda 2012: 29 menyatakan bahwa, Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarnnya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Rusman 2012: 204, menjelaskan bahwa, strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di dalam kelompok, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kegiatan belajar tidak hanya dilakukan secara individu, namun juga terdapat interaksi antar anggota kelompok. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah aktivitas pembelajaran dimana siswa belajar dengan kelompok yang heterogen dan setiap siswa bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan anggota-anggota kelompok yang lain dalam mencapai tujuan pembelajaran.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Wina Sanjaya 2013: 246 menyebutkan, terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, antara lain: 1 Prinsip Ketergantungan Positif Positive Interdependence Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantung kepada usaha yang, dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. 2 Tanggung Jawab Perseorangan Individual Accountability Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. 3 Interaksi Tatap Muka Face to Face Promotion Interaction Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerjasama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing. 4 Partisipasi dan komunikasi Participation Communication Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan masyarakat kelak. Oleh sebab itu guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Rusman 2012: 204 menyebutkan bahwa terdapat empat hal penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yaitu 1 Adanya peserta didik dalam kelompok; 2 adanya aturan main role dalam kelompok; 3 adanya upaya belajar dalam kelompok; 4 adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok.

d. Langkah-langkah Umum Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Wina Sanjaya 2013: 248-249, prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut.